3. Teman?

3.6K 302 23
                                    

Kania menulis sebuah catatan kecil yang berisi kata-kata atau biasa disebut quotes.

'Disaat aku cinta sama kamu, kamu pergi dan disaat aku udah bahagia sama yang lain kamu datang. Mau kamu apa?'

Kania memang hobi menulis quotes namun saat ia menulis semua quotes. Semua itu pernah terjadi dalam hidup nya. Tapi kali ini berbeda ia menulis quotes itu seakan pernah terjadi dalam hidup nya.

Dan mungkin saja terjadi.

Kania pergi ke gudang sekolah karna ia mendapat pesan dari seseorang untuk kesana. Dan Kania dengan polos nya, mau saja mengikuti perintah itu.

Setelah sampai ia langsung masuk kemudian menoleh ke kanan maupun ke kiri. Namun sial nya tidak ada orang disana selain dirinya sendiri.

"Tadi katanya disuruh kesini tapi ngapain yah? Eh trus yang nyuruh gue kesini siapa?" Tanya Kania kepada dirinya sendiri.

Kania berfikir mungkin ia dikerjai oleh seseorang.

Kania baru saja ingin keluar tapi pintunya tidak bisa dibuka karna terkunci dari luar.

"Mampus lo!" Ujar orang itu. Orang itulah yang telah mengunci pintu gudang dari luar agar Kania tidak bisa keluar sampai selama-lamanya.

"Semoga lo disitu sampai akhir hayat" Ujarnya.

"Lo siapa sih?! Masalah gue sama lo apa?" Tanya Kania yang mulai meneteskan air mata.

"Salah lo? HAHAHA cari tahu sendiri!" Suara itu, suara yang menurut Kania sangat familiar di telinga nya.

Perduli setan dengan suara itu. Yang perpenting sekarang Kani harus keluar dari gudang ini.

"TOLONG! TOLONG! TOLONG!" Kania terus saja berteriak tapi usahanya sia-sia karna tidak ada satupun orang yang mendengarkannya.

Ia pun memilih untuk diam dan berharap keajaiban datang.

💦💦💦

Jam sudah menunjukan pukul 17:55. Matahari mulai bergantian dengan bulan untuk menyinari bumi.

Kania masih gudang. Ia terus berdoa semoga ada seseorang yang lewat dan membukakannya pintu.

Rafa berjalan keluar untuk pulang tiba-tiba ia mendengar suara tangisan.

"Mungkin ini perasaan gue aja" Gumam Rafa. Lalu ia melanjutkan jalannya menuju parkiran.

Daniel masih saja sibuk dengan handphonenya hingga ia mendengar suara tangisan yang berasal dari gudang.

Daniel hendak pergi tapi ia tidak bisa mengalahkan egonya. Akhirnya pun Daniel berjalan ke depan pintu gudang.

"Ada orang didalam?" Tanyanya.

Kania yang mendengar suara Daniel langsung menghapus air matanya dan berdiri.

"Eh mayat ini gue Kania plis tolongin gue" Ujar Kania.

Daniel tidak suka mendengar kata 'mayat' yang disebutkan oleh Kania.

"Oh lo, gue pergi dulu" Karna Kania menyebutnya mayat Daniel hendak pergi namun Kania memperbaiki perkataannya.

"Eh Daniel ini gue Kania plis tolongin gue" Kania mengulangi perkataannya dan untunglah Daniel mau membantunya.

FERIDAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang