05

434 63 3
                                    

Choi Seungcheol. dia adalah pembunuh bayaran yang termasuk dalam kategori mahal di korea. hanya saja identitas dirinya tersembunyi dengan baik. Ia sangat pandai dalam menjalankan misi-misinya. Ia sangat pandai membunuh orang, walau dengan tangan kosong nya.

Kim Mingyu, anak dari Kim Minjae adalah salah satu sasaran nya. Mingyu, dia adalah anak dari CEO yang memiliki perusahaan terbesar dan berdampak pesat bagi Korea Selatan.

Kenapa harus Mingyu? Ayah dari seungcheol, Choi Hyesang, adalah sahabat baik Minjae. Tapi itu semua berakhir, pada saat Minjae menikahi ibu mingyu. Ibu mingyu pada waktu itu adalah kekasih dari Choi Hyesang.

Ibu mingyu sama sekali tidak menganggap hyesang adalah kekasihnya. itu hanya paksaan kedua orang tuanya, maka dari itu ibu mingyu menerima hyesang.

Dan pada saat mingyu lahir, semua usaha hyesang mendapatkan ibu mingyu kembali hilang.

dan choi seungcheol lah, yang turun tangan demi kebahagiaan ayahnya.

Ia akan membunuh mingyu dan ayahnya. walaupun wonwoo sudah menyerahkan dirinya pada seungcheol.












































"Apa katamu?! ulang!" Ibu wonwoo menaikan nadanya. emosinya sedang ada di puncak karena mendengarkan penjelasan wonwoo yang tidak masuk akal menurutnya.

"Sudahlah ibu, lup—,"

"apa nya yang sudah?! Jeon wonwoo, kau sudah gila?! Ibu tidak menerima alasan apapun, kau harus menikah dengan mingyu." ucap ibu wonwoo final. ibu mingyu sendiri sedaritadi hanya mengusap-usap bahu ibu wonwoo agar wanita paruh baya ini tenang.

"aku sangat mau menikah dengan mingyu, ibu! sangat mau! ibu dengarkan?! tapi dianya yang tidak mau menerima ku lagi!" kata wonwoo, sungguh ia benci situasi seperti ini.

mingyu menatap dingin kearah wonwoo. sangat dingin.

"Mingyu? kenapa kau tidak mau? jelaskan." kata ibu mingyu dengan nada tegasnya.

mingyu menarik nafasnya, "aku? kata siapa aku tak ingin. Justru aku sangat ingin. dia yang meninggalkan ku, dia yang memutuskan hubungan kami selama 6 tahun."

mingyu menatap wonwoo dalam. "aku sudah berusaha untuk memahami wonwoo, mencoba segala hal agar dia tidak meninggalkan ku, dan dengan mudahnya ia meninggalkan ku dengan alasan tak logisnya itu."

"b—bukan begitu maksudku,"

"apalagi?! sudahlah. mulai sekarang kumohon jangan ada pemaksaan untuk hubungan ku dengan wonwoo." kata mingyu dengan nada dinginnya.

"mingyu! jaga bicara mu! apa maksudmu hah?!" ibu mingyu justru naik emosinya sekarang. ia tak habis pikir dengan perkataan mingyu barusan.

"siapa yang tidak kesal, jika orang yang kita jaga selama 6 tahun dipakai oleh orang lain?" jawab mingyu, lalu ia meninggalkan ruang keluarganya dan berjalan ke kamarnya.

ibu wonwoo dan ibu mingyu menatap wonwoo. meminta penjelasan pada laki-laki itu. "nanti aku jelaskan ma."

wonwoo masuk kedalam kamar mingyu. ia melihat mingyu nya sedang bergulung dengan selimut tebalnya.

sungguh, pikiran wonwoo tumpul sekarang. ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Ia mengerti, sangat mengerti. Mingyu masih ingin dirinya kembali, ia hanya tak suka wonwoo dipakai oleh orang lain selain dirinya.

"minggo?" wonwoo duduk disamping ranjang mingyu, membuka selimut tebal itu perlahan

mingyu tidak bergeming. bahkan menoleh pun tidak.

"minggo? lihat aku, sebentar saja.."

mingyu menoleh malas. Sungguh, ini adalah pertengkaran hebat mereka.

"apa lagi? sudah cukup alasanmu membuatku muak won"

"kau tidak mengerti, sayang.."

"siapa sayangmu? lebih baik kau pergi, atau aku benar-benar membencimu?"

wonwoo kalah. hatinya sangat sakit. coba saja ia tidak bodoh, semuanya tidak akan menjadi serumit ini.
















































































give me second chance, please. i don't know what should i do right now.

ii. pain. (MEANIE) Where stories live. Discover now