"Just believe that bad luck can also make good stories."
-Anneliese Janvier, Je Te Déteste
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anneliese yang sedang menatap pantulan dirinya di sebuah cermin besar terlonjak kaget saat pintu kamar Chanyeol terbuka dan menampilkan sang empunya ruangan. Membuat perempuan ini mundur dua langkah selepas memutar tubuh. Refleks menambah bentangan jarak di antara dirinya dan pria itu.
Chanyeol yang kelewat lelah pun malas untuk melontarkan protes melalui lisan. Memilih untuk tetap menghampiri sang istri dalam diamnya, sekalipun gadis itu terus saja memperluas jarak di antara mereka sebelum berakhir membentur cermin.
"Buka!" Chanyeol menunjuk gaun putih yang membalut tubuh Anneliese menggunakan dagu. Sama sekali tak menyentuh sosok cantik tersebut, melainkan ganti memasukkan kedua tangan ke saku celana.
"Y-Ya ...?" Anneliese dan tampang bodohnya jelas mempertanyakan perintah ambigu Chanyeol. Spontan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Menghalangi tubuhnya dari pandangan Si Pria Han.
"Kubilang lepaskan, Anna!" ulang Chanyeol penuh penekanan, tapi tidak meninggikan suara. Sorot lelahnya terpampang jelas di wajah. Berharap Anneliese mengerti dan berhenti memberinya penolakan. "Kau perlu bantuan untuk berganti pakaian, 'kan?"
Anneliese menelan ludah. Sejatinya merasa gugup, tapi malah terlihat menggemaskan di mata Chanyeol yang langsung terkekeh. "Kau betulan takut padaku, ya?" tanya pria itu kemudian.
"Memangnya ada yang tidak takut padamu?" balas Anneliese, kemudian memunggungi Chanyeol dan menunjukkan zipper gaunnya kepada Chanyeol. "Lay bilang kau tidak akan meniduriku atau pun marah-marah selama aku menurut. Jadi, lakukan semaumu."
Chanyeol maju selangkah. Kian rakus menghapus jarak di antara mereka. Tangannya pun lancang menyusuri bahu telanjang Anneliese. Membuat gerakan pelan di sana hingga si pemilik tubuh meremang.
Lewat ekor matanya Chanyeol melirik cermin besar yang memuat refleksinya bersama Anneliese. Diam-diam menikmati bagaimana figur cantik itu terpejam setelah menerima sentuhannya. Benar-benar tidak memberi perlawanan. Sungguh berbeda dengan sosok Anneliese yang Chanyeol temui sejak malam kemarin hingga pagi tadi.
"Anna?"
"Ya?" Anneliese tergesa membuka matanya, lantas terperanjat begitu mendapati mata hitam Chanyeol yang tengah menatapnya lewat pantulan kaca.
Chanyeol kembali bungkam, meski tangannya mulai bergerak menurunkan zipper gaun Anneliese. Lagi-lagi menikmati wajah gugup sang istri yang langsung membuang pandangannya selepas fokus mereka bertemu.
Sialan sekali Tara yang membiarkan Anneliese mengenakan bra putih tanpa tali di balik gaun pengantin ini. Memamerkan kulit pucat tanpa cela milik sang istri yang membuat Chanyeol menelan saliva. Tersiksa akan rasa pening di kepala yang entah dari mana datangnya.