[ 07 ] A True Beginning

2K 285 67
                                    

"Happiness is an acceptance; be happy with what you have."
—Anneliese Janvier, Je Te Déteste

Angin sepoi-sepoi langsung menggoda surai kecokelatan Anneliese yang tergerai bebas begitu Chanyeol menurunkan atap mobil convertible Ferrari 458-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sepoi-sepoi langsung menggoda surai kecokelatan Anneliese yang tergerai bebas begitu Chanyeol menurunkan atap mobil convertible Ferrari 458-nya. Membawa helaian lembut milik Anneliese menari di tengah buncahan rasa bahagia. Meledak melalui lengkungan senyum lebar yang tak henti dipetakan gadis cantik ini di wajah. Sesekali keduanya bertukar pandang, lalu kembali menikmati keindahan yang disuguhkan Hoover Dam.

"Aku tahu tempat ini!" pekik Anneliese riang. Membalas kepuasan dalam iris hitam Chanyeol dengan lengkungan sabit nan tulus miliknya. "Bisakah kita turun? Aku ingin menginjak Nevada dan Arizona di saat bersamaan. Merasakan perbedaan waktu dengan berdiri di sana!" seru gadis ini lagi sembari mengarahkan jari telunjuknya pada sebuah bendungan yang berada tak jauh dari posisi keduanya saat ini.

Chanyeol melepaskan sabuk pengamannya, lalu melakukan hal serupa pada Anneliese

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol melepaskan sabuk pengamannya, lalu melakukan hal serupa pada Anneliese. "Aku memang berniat membawamu ke sana."

Sepasang pengantin baru itu pun turun dari mobil. Melangkah dalam tempo yang sama hingga bertemu di satu titik. Saling menautkan jemari dan melempar senyum. Lebur dalam asa yang dibangun luka.

"Rasakan perbedaan waktunya dan berbahagialah." Chanyeol kembali buka suara. "Aku ingin saat kau berdiri di sana, kau juga mengingat semua perbedaan kita, lalu menerimanya dengan kebahagiaan yang sama, Anna. Aku memang bukan orang baik, bahkan banyak orang menyebutku monster." Chanyeol terpejam, menikmati buaian lembut yang dilancarkan Anneliese pada sisi wajahnya. "Tapi aku betulan berharap kau mau menatapku dengan cara yang berbeda."

"Yeol ...." Suara lembut Anneliese melambung. Menggelitik pendengaran Chanyeol yang berakhir dengan terbebasnya iris hitam pria itu dari perlindungan kelopak. "Seburuk apa pun masa lalu yang kau miliki, kau harus tetap bersyukur. Kalau kau tidak pernah memiliki masa lalu, maka kau tidak akan pernah ada di sini. Tidak akan ada juga keindahan masa depan yang menunggu untuk kau raih." Kali ini Anneliese berjinjit. Menjangkau noda kemerahan yang dini hari tadi sempat tertangkap fokusnya. Mencubit kecil titik tersebut, kemudian terkekeh mendengar ringisan pelan sang empunya tubuh. "Kalau kau butuh tempat untuk berbagi luka, datanglah padaku, jangan pada pelacur-pelacur yang meninggalkan jejak murahan di tubuhmu."

Je Te DétesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang