DUALIMA

3.5K 309 48
                                    

--budayakan vote sebelum membaca--

Akhirnya ujian kelulusanpun telah tiba yang di sambut dengan penuh suka cita oleh seluruh siswa SMA Cenderawasi terkhusus bagi siswa kelas tiga, tidak terkecuali Digo dan para sahabatnya. Begitu selesai pengumuman kelulusan dibacakan, mereka semuapun langsung berkumpul di lapangan basket indoor walau hanya sekedar saling memberi semangat dan kata-kata perpisahan untuk teman lainnya.

Semua wajah-wajah siswa-siswi Cendrawasi tentu saja tampak bahagia dan penuh semangat. Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi Kasih. Gadis itu justru memilih menyingkir dari para sahabatnya dan memilih duduk sendirian di lorong kelas sambil menghembuskan napas dan menatap sebuah brosur di pangkuannya.

Sesaat Kasih memejamkan mata, sembari menggenggam erat brosur di tangannya itu.

"Gue cariin dari tadi, ternyata lo disini?"

Suara bariton itu membuat Kasih terlonjak kaget dan refleks gadis itu meremas brosur miliknya dan langsung menyembunyikan kertas itu di balik roknya, sementara itu sosok Pandu langsung duduk di samping Kasih dengan wajah berseri.

"Kasiiiiiih!" Gumam Pandu yang tiba-tiba saja memeluk Kasih, membuat gadis itu kesulitan bernapas dan menepuk pelan lengan Pandu.

"Apaan sih? Nyesek nih gue!" Pekik Kasih menatap Pandu yang menyeringai polos dengan garang,

"Gue punya kabar gembira buat lo!" Seru Pandu lagi, penuh semangat sambil menyodorkan sebuah amplop kepada Kasih.

Kasih menerima amplop itu dengan dahi mengerut dan menatap dengan begitu lekat sambil membaca setiap deret tulisan yang tertera disana, yang beberapa menit kemudian membuat manik mata Kasih melebar dan jantungnya berdenyut pelan.

"London?" Gumam Kasih dan dengan penuh semangat Pandu mengangguk.

"Gue dapat beasiswa kesana. Gue seneng banget,Kasiiiiiih! Yampun, ini tuh impian gue selama ini!" Seru Pandu begitu riang, tanpa menyadari gurat kesedihan di wajah Kasih.

Kasih hanya mengangguk pelan, menimang-nimang amplop milik Pandu dan menatap lekat wajah kekasihnya itu.

"Hai, guys, kalian disini?" Suara khas milik Sisi yang muncul tiba-tiba mengalihkan Kasih dari perasaan kacaunya. Keduanya menoleh dan mendapati sosok mungil Sisi kini sudah berdiri di hadapan mereka dengan wajah berbinar.

"Ini! Jangan lupa dateng ya besok malam!" Seru Sisi menyodorkan sebuah kartu undangan kepada Kasih.

"Apaan nih?" Tanya Pandu yang kemudian mengambil alih kartu undangan di tangan Kasih dan menelitinya sejenak, sampai sedetik kemudian cowok itu membulatkan matanya lebar dan kembali mendongak menatap Sisi.

"Tunangan? Lo serius mau tunangan sama Digo?" Pekik Pandu tertahan dan dengan penuh semangat Sisi mengangguk.

"Yaiya dong! Jangan lupa ya pada datang? Besok itu sekaligus pesta perpisahan kita. Btw, selamat ya,Ndu. Gue denger lo lulus beasiswa ke London. Ntar kita bisa bareng-bareng lagi deh disana," terang dan seru Sisi kemudian yang kembali membuat Kasih mengerjab.

"Lo juga mau ke London?" Tanya Kasih kemudian dan Sisi mengangguk sekali lagi.

"Gue sama Digo mutusin buat ngelanjut kuliah disana," terang Sisi lagi dan membuat Kasih mengangguk pelan, sambil diam-diam melirik Pandu yang berdiri di sampingnya. Cowok itu tampak begitu tenang dan antusias menatap undangan dari Sisi.

HURTBEAT (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang