Bagian satu

139 4 0
                                    

Kenichi-kun, aku punya berita baik untukmu." Kenichi tersenyum seraya mangusap surai hitam kelam Hitomi.

"Tadi aku ke dokter dan......Awas Kenichi-kun!!!" Sebuah mobil tiba-tiba menyalip mereka dari belakang dan membuat Kenichi membanting stir ke samping, sehingga membuatnya kehilangan pengendalian pengendalian atas kendaraannya. Mobil itupun menghantam sisi jembatan. Ada asap yang keluar dari mobil sedan itu, kedua penumpangnya pingsan.

Tak lama kemudian, datang mobil abu-abu dan berhenti tepat di belakang mobil yang terbalik itu. Tiga orang laki-laki berbadan tinggi berjalan mendekat. Salah satu diantara mereka yang bersurai hitam kelam berusaha mengeluarkan penumpang wanita yang terjebak dari dalam. Ia mengulurkan tangannya lewat kaca jendela kaca mobil yang telah hancur.

"Hitomi. Bangunlah! Seru pria itu. Jemarinya mengusap wajah si perempuan yang penuh darah. Hitomi tersadar. Iries mata coklat terangnya terbuka.

"Oniisan," sendatnya.

"Aku akan mengeluarkanmu."

"Oniisan. Kenichi-kun...."

Setelah bersusah payah, mereka akhirnya bisa mengeluarkan Hitomi dan Kenichi. Hikaru segera memasang alat bantu pernapasan yang ada di dalan mobil untuk kedua orang itu. Tak lama kemudian, segerombolan mobil warna hitam berhenti tepat di antara mereka.

"Aito! Rui!" Seru Hikaru.

Aito segera bersiaga dengan revolvernya. Begitu pula Rui.

****

Bel sekolah berdering tiga kali, tanda istrahat makan siang untuk murid-murid SMA Kaijo. Para siswa berebut keluar. Ada yang makan siang bersama di kelas, ada pula yang pergi ke kantin. Beberapa siswa laki-laki tampak bermain bola di lapangan. Diikuti banyak siswi perempuan yang berteriak kegirangan.

"Kyaaa.....Asuka-kun!"

"Ayo Asuka! Kalahkan orang-orang tidak tampan itu....!"

Beberapa siswa laki-laki yang merasa tidak tampan mengrinyit. Mereka menoleh pada siswa yang dipanggil Asuka.

"Hee Asuka....lama-lama fans wanitamu menjengkelkan." Protes seorang siswa laki-laki bernama Mizuki sambil berkacak pinggang. Asuka tertawa kecil dan menendang bolanya ke gawang. Terus, temannya yang nenjaga gawang malah asik membaca buku dan membiarkan bola itu melewatinya.

"Gooolll!" Seru fans Asuka yang sedang menonton jalannya pertandingan.

"Hei Haruhi! Kenapa kau biarkan bolanya masuk!" Teriak teman setimnya. Haruhi membenahi kacamatanya.

"Aku sudah bilang, aku tidak mau main bola! Kalian saja yang memaksaku," balas Haruhi. Asuka tertawa. Mizuki sweetdrop.

"Aku lapar.....Aku mau cari makan." Haru meninggalkan teman-temannya di lapangan.

"He hei, tunggu Haru-chan!" Seru Asuka. Mizuki menghela napas.

"Bubar teman-teman!" Serunya juga. Ia pun berlari mengikuti kedua temannya menuju kantin. Kelompok fansgirls Asuka pun nampak membubarkan diri.

"Lelah mungkin," pikir Asuka.

Hening

"Asuka no baka! Aku mencarimu kemana-mana."

Ketiga remaja itu meloleh. Seorang gadis tomboy bersurai kuda, nampak bediri di belakang mereka. Di tangannya ada sekotak bungkusan kain pink berisi kotak makan siang. Dialah gadis fotokopi dari Asuka. Saudari kembarnya, Tsukasa Mori.

They are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang