Berkas cahaya yang masuk melalui celah gorden kamar cowok berusia 13 tahun itu cukup membuat tidur lelap cowok itu terusik, ia megucek matanya lalu menarik tangan nya keatas untuk menghilangkan rasa kaku di tubuh nya. Cowok itu mengerjapkan matanya untuk memperjelas pandangan nya.
Pukul 5 lebih 15 menit, yah aku harus segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, ku rapikan tempat tidur ku dan segera masuk ke kamar mandi. Aku mulai mengguyur tubuh ku dengan air dengen dengan tujuan menghilangkan rasa kantuk ku, ya jujur saja semalam aku baru bisa memejamkan mata ini pada pukul 2 pagi,otak ku terus memikirkan hal yang sama. Perempuan itu menyukai seseorang.
Setelah selesai,aku segera menggunakan pakaian ku dan merapikan rambutku. Aku menatap bayangan wajah ku dicermin "keren" pujaku pada diriku sendiri. Entah GR atau apalah tapi banyak yang bilang aku ini "baby face" yang bisa membuat banyak orang gemas padaku.
Ku turuni tangga sambil mengenakan jam tangan hitam di pergelangan tangan kiri ku, hingga ada suara yang sangat familiar masuk ke indra pendengaran ku.
"Ata!'
Aku pun mendongak dan menemukan sesosok cewek dengan rambut di cepol tengah duduk di meja makan bersama Mama dan Papa ku.
"Tumben kamu yang nyamperin, dapet mukzizat apa semalem bisa dateng pagi?" Tanya ku setengah meledek pada.
Seketika senyum manis cewek itu pudar dari bibir mungil nya "Jahat!" protesnya.
Aku mengacak rambutnya gemas lalu segera ikut bergabung dengan mereka untuk menikmati hidangan yang ada.
Baik keluarga ku maupun keluarga gadis itu memang sudah dekat sedari dulu,terlebih setelah mengetahui satu fakta sehingga hubungan kami menjadi semakin dekat. Cewek itu sudah biasa bercengkrama dengan Mama Papa ku,seperti sekarang ini, ia sangat tampak antusias bercerita dengan Mama ku. Tapi satu yang sedikit membuat hati ku menjadi tak menentu.
"Rena, Nata kalau disekolah sudah punya pacar apa belum?" Tanya Mama sambil memberi senyum jahil nya padaku.
Aku sudah berusaha mengkode Reta, dia hanya mengangguk kan kepalanya pelan lalu menjawab "Nggak punya Te, Ata kalau disekolah cuek,dingin"
"kalau kamu gimana?" sekarang Papa lah yang buka suara.
Ia tampak malu-malu,tampak pipinya merona "sama juga nggak punya,orang nya nggak peka om" jawab nya.
Dan saat itu juga nafsu makan ku hilang,aku merasa sudah kenyang.
∫∫∫
Gadis itu berjalan dengan mata yang terfokus pada ponselnya, bahkan ucapan orang disampingnya itu tak ia gubris.
"Ret,kamu dengerin aku ngomong nggak sih?" Tanya cowok disebelahnya yang kesal karena merasa tak dijawab.
Rena pun menengok "Ah,iya aku dengerin kok" jawab gadis itu yang terlihat seperti kaget.
"Aku ngomong apa coba?"
Skakmat!
Gadis itu tak mampu lagi menjawab, ia hanya mendengarkan sekilas saja. Ia berusaha mengingat ucapan laki-laki dihadapannya itu,tapi tak satupun yangia ingat. Ia sedari tadi terlalu focus pada room chat yang muncul pada ponselnya.
"Tuhkan,kamu nggak dengerin. Chat sama siapa sih?" Tanya laki-laki itu langsung menarik ponsel berwarna silver itu dari tangan pemiliknya.
Dengan gerakan spontan Renata berusaha merebut kembali ponsel miliknya,tapi itu semua sia-sia karena Nata sudah membaca nama yang tertera disana. Nata sempat mematung membaca nama orang itu sehingga Renata bisa mengambil kembali ponsel nya.