Chapter 14

302 23 0
                                    

Gemerlap malam kosong menemani Hazel, ia berdiri diatas balkon apartement nya. Lagi-lagi kesepian yg ia rasakan, diam ber logika pada angin yg seakan menjawab seluruh untaian kata dalam dirinya.

Bayangannya melintas pada kala itu..

Dimana keceriaan dan kasih sayang mendominasi di dalam rumahnya. Namun semua itu sekarang hanyalah sebuah ilusi, ilusi yg masih terselubung didalam hati.

*Flasback On

Perdebatan antara sepasang suami istri menggema seluruh ruangan. Tak ada yg mengalah atas kejadian ini, masih bercampur ego untuk sekedar meminta maaf atau mengalah. Namun, lagi-lagi mereka bertengkar atas terjadinya sebuah kesalahpahaman.

"Mau kamu apa sekarang! Aku bekerja untuk kita, bukankah sejak awal kita menikah. Kita sudah membuat kesepakatan bahwa kamu tidak akan melarangku bekerja!" Sentak seorang wanita pada suaminya yg kini tengah beradu mulut dengannya.

"Tapi kamu selalu menelantarkan anak-anak! Ibu macam apa kamu, diotak kamu hanya ada BEKERJA DAN BEKERJA"

"Lalu bagaimana denganmu! Bukankah kamu sama sibuknya denganku. Kamu sama saja menelantarkan mereka" sahut wanita itu dg beruraian air mata, ia benar tak sanggup meneruskan hubungan ini. Profesi yg menuntutnya untuk selalu Professional.

Sejak remaja ia memang sudah menjadi seorang public figur, lebih tepatnya Penyanyi. Hari-harinya ia habiskan di lokasi syuting, tanpa mengetahui perkembangan kedua anaknya yg masih terbilang belia. Namun, apakah ia salah jika harus membagi kewajibannya dg bekerja? Rasanya ia tak sanggup melihat semua pertengkaran.

"YA SUDAH KALAU ITU MAU MU! LEBIH BAIK KITA BERCERAI, AKU AKAN PERGI DARI RUMAH INI" ucapnya dg lantang, mampu memohok hati suaminya. Ia tak percaya jika istrinya mengucapkan kata-kata itu.

"TERSERAH KAMU!" bentaknya sambil menatap istrinya yg mulai pergi meninggalkan rumah.

Saat itu juga air mata nya luruh seketika. Ia tak mampuenopang tubuhnya berdiri. Bahkan penyelasan menyeluruh didalam hatinya.

"Dady" teriak seorang gadis kecil yg sedari tadi mengintip pertengkaran kedua orang tuanya. Bahkan usianya masih belum pantas melihat adegan seperti itu.

"Momy pelgi temana Dad?" isaknya kala memeluk tubuh tegap sang ayah yg masih belum sadar atas kejadian tadi.

"Sudah kamu jangan menangis lagi, Momy hanya sedang bekerja. Momy pasti akan pulang dan bermain bersamamu Quen" terpaksa ia berbohong pada putrinya. Ia tak mau putrinya ikut merasakan masalah yg dihadapi orang tuanya.

"Lebih baik kita pergi kekamar. Okay" ucapnya tersenyum sambil menyerka air matanya yg sejak tadi menggantung dipelupuk mata. Kemudian ia menggendong putrinya menaiki tangga"

*Flasback Off

Sepulang sekolah seperti biasa Hazel melangkahkan kakinya menuju rumah sakit. Seperti biasa ia membawa setangkai bunga untuk seseorang yg amat ia sayangi.

Matanya berbinar ketika melihat seorang wanita yg berseragam dokter. Dengan langkah lebar ia segera menghampirinya dan memeluknya erat. Wanita itu pun membalas pelukannya tak kalah eratnya.

"Mama kemana aja? Pulang dari Inggris nggak ngabarin aku, mana jarang kerumah lagi" ucap Hazel dg nada manja membuat wanita itu terkekeh.

"Sengaja Mama tidak memberitahu mu, hanya untuk memberi kejutan"

"Mana tas channel pesanan aku" ucapnya sambil mengadahkan tangannya.

"Selalu itu yg kamu tanyakan setiap Mama pulang dari Inggris. Mama lupa membelinya, nanti kita belanja bersama hmm" cibir wanita itu sembari merangkul bahu Hazel untuk masuk kedalam.

Hazel 'TERSEDIA VERSI CETAK'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang