Chapter 24

326 28 3
                                    

  I hope you Vote. 😉

***

"Terima kasih loh Lyana, kamu tadi udah nolongin Tante--tapi sayang kamu nggak mau nerima uang dari Tante, sebagai gantinya" Alina tersenyum hangat pada Lyana.

"Tidak apa-apa Tante, Lyana ikhlas kok nolongnya" sahut Lyana memperlihatkan senyum manisnya.

"Kamu sering-sering main kesini yah, soalnya Tante udah seneng sama kamu"

"Kalo itu mah setiap hari Lyana dateng Tan. Kan soalnya pendekatan sama calon mer-- Upss!" Lyana segera menutup mulutnya sebelum bicara memalukan lagi. Sementara Alina hanya tersenyum melihat gadis ceria itu.

Tampak didepan gerbang, seorang gadis berambut panjang berjalan kearah meraka, sambil menampilkan senyum manisnya. Alina yg melihat kedatangan gadis itu --segera menyambutnya hangat.

"Kamu sama siapa kesini sayang?" tanya Alina sambil melirik kesekitar halaman rumahnya tak menemukan orang lain.

"Tadinya sih, aku kesini sama Leo--Tan. Tapi katanya dia ada urusan, jadinya aku kesini sendiri naik ojek" jelasnya nampak asyik berbincang menyadari keberadaan Lyana.

"Aduh itu anak bener-bener yah! Awas aja kalo udah pulang, Tante jewer telinganya sampek putus" gadis itu tertawa mendengar ucapan Alina yg sangat konyol itu.

"Kak Hazel" pangil Lyana membuatnya mengalihkan pandangnya.

"Loh, Lyana kok lo ada disini?"

"Tadi Lyana nolongin Tante di Toko Kue karna lupa bawa uang Zel. Makanya sebagai ucapan terima kasih--Tante ajak Lyana kesini buat nyicipin kue Tante" jelas Alina mendapat kekehan dari kedua gadis disampingnya.

"Zel kok lo kesini nggak bilang-bilang, kan gue jemput lo tadi" Mereka segera berbalik badan ketika mendapati Virgo yg mengenakan T-Shirt birunya.

"Nggak papa kok Go--tadi gue mampir ke Toko bahan kue dulu soalnya" balas Hazel tersenyum ramah padanya.

"Gue siap kok nganterin elo kemanapun, ngelilingi negara Eropa pun gue jabanin. Hehehe" godanya sambil merangkul bahu Hazel.

Sejenak Lyana menatap Virgo nanar. Ia tak tahu mengapa ada sedikit tak suka dalam hatinya melihat kedekatan mereka. Virgo yg selalu ketus dan acuh padanya, bisa tertawa lebar seperti itu pada Hazel tanpa memperdulikan kehadirannya.

Tak lama, sebuah mobil hitam mendarat di depan gerbang rumah Alina. Mereka semua mengalihkan pandangannya pada mobil tersebut.

"Eumm Tan--Lyana pamit pulang dulu yah, soalnya supir Lyana udah jemput" Ucap Lyana mencoba menghilangkan rasa sesak dalam hatinya.

"Ya sudah kamu hati-hati ya" sahut Alina mencium kedua pipi Lyana.

"Kak Hazel" lanjutnya menganggukkan kepalanya.

"Kak Virgo"

"Hmm" mendapat balasan itu dari Virgo, lagi-lagi membuatnya bersedih.

Ia pun segera bergegas pergi menuju mobilnya. Ketika didalam mobil, Lyana tak sanggup lagi menahan tangisnya. Ia membekap mulutnya agar isakannya tak didengar oleh siapapun.

~Hazel~


Persiapan Pensi sekolah sudah mencapai 70%. Willy dan anggota tim nya tengah disibukkan dg kegiatan tersebut. Tak terkecuali Leo dan juga Indira yg tampak sibuk menyiapkan tim paduan suaranya untuk tampil sempurna diacara tersebut.

Hazel 'TERSEDIA VERSI CETAK'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang