sedangkan cowok yang namanya disebut dia tidak menunjukkan sama sekali ekspresi terkejut .semua masih tetap sama ekspresi wajahnya datar maya , iren dan ilham mereka semua saling menatap bryan dan juga reina secara bergantian
" kalian sudah saling kenal ? "tanya maya
"sudah mam , dia ini ketua osis di SMA reina" jawab reina dengan nada lemas
" ya bagus kalau begitu mama gak perlu terlalu khawatir sama kamu saat mama gak ada "
"gak nyangka mereka disekolah yang sama" timpal mama bryan
Reina diam ia terus menatap bryan. Dibenaknya ia sangat menyesal telah menolak ajakan mamanya ke london kalau sudah begini ia harus bagaimana ?
"heran gue sama ini cowok , kenapa dia gak ada kaget - kagetnya ya tuhan bagaimana nasibku nanti?"
" kak antar bryan ke kamar tamu ya ? " ucap mamanya
"iya mam . ikut gue .. " ucap reina cuek
Dalam perjalanannya kelantai atas reina terus saja bergumam dalam hati
" Gue satu rumah sama penghuni kutub selatan ? yang ada gue bisa mati pelan - pelan , apa tidak cukup penderitaan gue disekolah kenapa harus di kirim ke rumah pula ini manusia es tolonglah hambamu "
Hingga sampailah mereka didepan pintu berwarna coklat yang persis berada di depan kamar reina
" ini kamar lo" ucap reina
Bryan hanya diam dia memandang sudut - sudut kamar tapi tidak bisa dipungkiri kamarnya memang jauh lebih besar dari kamar miliknya
" ya udah gue keluar dulu , kalau lo butuh apa - apa ambil aja sendiri anggap aja rumah ini rumah lo sendiri" ucap reina dengan datar
" kamar kak ilham ada dipojok sedangkan kamar gue persis didepan kamar lo " imbuh reina
Lagi - lagi bryan tidak menghiraukan ucapan reina ia justru melangkah masuk dalam kamar yang akan ditempatinya fix gue dikacangin batin reina
Akhirnya reina memlih pergi meninggalkan kamar bryan ia sudah tidak mau berlama- lama membatin karena kesal namun sebelum ia sukses keluar dari kamar itu reina terkejut mendengar suara bryan
" thank.. " ucap bryan
"Sama - sama "
❇ ❇ ❇ ❇ ❇
Nafasnya terasa panas , lehernya sakit , kepalanya tiba - tiba pusing itulah yang dirasakan reina saat ini . waktu masih menunjukan pukul 03.00 dini hari reina mengerinyit dan memegangi kepalanya yang terasa sakit membuat tenggorokan terasa kering
Reina turun dari tempat tidur berniat ingin mengambil segelas air karena tenggorokannya terasa tercekat sesampainya didepan kamar matanya melirik sekilas kearah kamar bryan ia seperti mendengar suara dalam kamar itu . tanpa pikir panjang reina mendekatkan telinganya pada pintu berniat ingin memastikan suara itu.
Upsssss !!!!! batin reina
Bryan diam menatap gadis yang ada didepan kamarnya reina mengercapkan matanya seketika itu ia membodohi dirinya sendiri ia sangat malu ia tak tau apa yang harus dilakukan sekarang .
" ngapain ????" tanya bryan
Reina yang panik , cepat - cepat memejamkan mata dan meluruskan tangannya seperti vampire gadis itu nampak seperti orang bodoh sekarang kini reina hanya berjalan lurus masuk kekamar bryan
Bryan menatap gadis itu dengan tatapan datar , karena penasaran bryan berjalan mendekati reina sedangkan vampire jadi-jadian itu bukanya lolos malah semakin panik saking paniknya ia malah memutar badan berniat ingin keluar dari sana namun dengan cepat bryan memegang bahunya dengan tangan kiri dan tangan kanan menurunkan tangan reina yang lurus kedepan setelahnya bryan segera membawa reina untuk keluar dari kamarnya dengan cara menggendong membawanya menuju kamar reina
Perlakuan itu membuat reina membeku ditempat dan entah mengapa ia merasa jantungnya berdetak begitu cepat karena ulah bryan yang tiba - tiba . dengan jantungnya yang seperti melompat - lompat ingin keluar reina hanya bisa menahan memejamkan matanya karena perasaan aneh dihatinya
Hai semua kembali lagi nih.
Selamat menbaca
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA [ T A M A T ]
Historia Corta[ DISARANKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠⚠ ] - Rank 3 ceritapendek - Rank 17 Klasik masa SMA seharusnya adalah masa yang menyenangkan untuk seorang reina A.Z " lo suruh gue lari keliling lapangan 15 putaran " - reina A.Z " kenapa ? g...