Jangan terlalu hanyut dalam sebuah masalah yang ada.
Apalagi masalah putus cinta,
Ingat hidupmu tidak selalu diisi dengan kisah cinta.
Kau lebih membutuhkan sosok Sahabat yang selalu ada dibandingkan Cinta.****
Sheryn melangkahkan kakinya memasuki kelas dengan menenteng tas ransel ditangan kiri. Mulutnya sibuk mengunyah permen karet, lalu meniupnya tanpa gairah.
Mata tajamnya pun sibuk menyapu seisi kelas yang membuatnya bertambah merasa bosan. Di pagi ini Mood-nya sudah hancur dengan pemandangan kelas yang bisa dibilang membosankan dan membuatnya muak.
Bagaimana tidak? Suasana kelas seperti terdiri dari bernagai dunia, dan setiap siswa maupun siswi berhak memilih dunianya sendiri.
Contohnya, ya seperti kelas Sheryn. Sebagian para cewek membentuk sebuah kelompok dibarisan bagian sebelah kiri dan membaca Novel bersama-sama dalam keadaan sangat khusyuk. Sedangkan sebagiannya lagi membentuk sebuah kelompok Rumpi No Secreet dan membicarakan gosip ter-hot di pagi ini.Dan yang paling parahnya, para cowok membentuk kelompok di bagian pojok kelas sarang penyamun. Mereka tampak bergerombol dan duduk berdempetan hanya demi menonton sesuatu di balik layar handphone milik Rahman--si biang kerok Bok*p--yang diletakkan diatas meja. Beberapa para cowok tampak mendesah menjijikkan dengan adegan yang mereka lihat di layar yang membuat Sheryn merasa kepengin muntah.
"Shhh.. gila! Hot banget, bro!" Desah Rahman dengan antusiasnya sambil menepuk-nepuk kedua pahanya dengan pandangan memuja pada layar.
Sudah bisa ditebak apa yang sedang mereka tonton bersama-sama dipagi ini. Ironis memang. Tapi inilah suasana kelas Sheryn yang dihuni oleh orang-orang yang karakternya berbeda-beda. Apalagi dengan karakter cowok seperti Rahman yang notabenya bisa dibilang Raja Bok*p.
Sheryn memutar bola matanya jengah saat mendengar beberapa cowok tampak mendesah dengan tatapan yang menjijikkan. Ingin rasanya menimpuk mereka semua dengan tas ransel miliknya yang lumayan berat ini.
"Heh, Rahman!!" Panggil Sheryn dengan ketus. Rahman mendongak dengan pandangan sebal karena aktivitasnya telah diganggu oleh Sheryn.
"Lo tuh ya, pagi-pagi udah nonton video yang bikin tambah dosa!! Kalau didepan guru-guru aja lo sok-sok'an alim, padahal mah kelakuan sebenernya, lo itu Maniak Bok*p!" Teriak Sheryn dengan lantang. Semua pasang mata langsung tertuju padanya. Sedangkan Rahman menatap Sheryn dengan tampang watadosnya.
"Ah elah, Sher. Bilang aja lo ngiri sama kita-kita," sahut Rahman dan menoleh sebentar pada teman-teman sekelompoknya. "Jujur aja deh, Sher. Lo juga mau kan, nonton yang beginian?" Rahman menaik turunkan kedua alisnya pada Sheryn yang melotot tajam seketika.
"Sembarangan lo kalo ngomong!" Sheryn melotot pada Rahman sambil berkacak pinggang. "Sorry banget lah, ya. Gue gak berminat nonton yang begituan. Unfaedah banget!"
Rahman mencebikkan bibirnya mendengar celotehan Sheryn. Dia kembali duduk disinggasananya dan kembali nobar sama temen-temannya.
Sheryn hanya bisa memutar kedua bola matanya dengan kesal. Dia melirik pada Indy dan Arlin yang tengah sibuk menggosip. Indy tampak begitu heboh dan antusias saat menceritakan gosip-gosip hot yang ada disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Move On!
Teen FictionMANTAN adalah makhluk paling bersejarah dan menyimpan banyak kenangan. Makhluk yang pernah mengisi hati dan hari-hari, dengan cinta dan kasih sayangnya. Namun semuanya berakhir, karena sebuah PERPISAHAN alias PUTUS. Dan jadilah sekarang, semuanya ti...