Chapter 5

9.1K 550 5
                                    

Setelah acara yang sangat panjang dilakukan, kini tibalah acara Puncak yang akan segera dimulai

"Acara Puncak apa yang akan dilakukan kak" tanya Ying

"Apa kau lupa akan acara Puncak yang dibuat oleh kerajaan kita Ying? " jawab Zhitao seraya mencubit hidung Ying

"Omo, lepaskan itu kak aku bisa mati" perintah Ying yang mulai marah

"Baiklah adik kecilku" ucap Zhitao sembari tersenyum

"Acara Puncak kali ini sangat istimewa Ying" ucap Zhitao kembali

"Aku penasaran kak, tolong beritahu aku" ucap Ying sambil menunjukkan puppy eye

"Wajahmu sangatlah lucu Ying" Zhitao tertawa sambil mencubit pipi Ying yang chubby

"Ayolah kak beritahu aku" ucap Ying lagi

"Baiklah adikku, acara Puncak nanti semua orang akan menari bersama. Apa kau menyukainya? " tanya Zhitao

'Kenapa harus menari? Aku pernah jatuh saat menari di SMA dan aku tak pernah melakukannya lagi semenjak kejadian itu' batin Ying

"Kenapa kau melamun Ying? " tanya Zhitao sembari menggerakkan tangannya didepan wajah Ying

"A-aku tidak apa apa kak, aku tidak ingin menari diacara ini" jawab Ying menundukkan kepalanya

"Kau harus menari Ying, untuk menyambut para tamu yang sudah datang ke kerajaan kita. Semua orang harus menari malam ini Ying" ucap Zhitao penuh semangat

🌸🌸🌸

Kini semua orang menari, aku hanya berdiam diri ditengah orang yang asyik menari tanpa menghiraukan ku disini

"Ayolah menari bersama Ying" ucap Zhitao menarik tangan Ying

"Ya! Kakak, aku bisa marah padamu" marah Ying

"Kalau kau marah padaku akan aku cubit hidungmu lagi" canda Zhitao seraya menggerakkan tangan Ying untuk menari bersamanya

"Hentikan! Aku bilang cukup kak" teriak Ying kepada kakaknya seraya meninggalkan acara tersebut

Aku berjalan sembari melamun memikirkan caranya agar aku dapat kembali kedunia ku yang semula, ya dunia yang selama ini aku inginkan. Menjadi seorang dokter yang menurutku itu adalah hal yang sangat menyenangkan bagiku, aku merindukan hal itu

Tanpa kusadari kepalaku menabrak sesuatu yang ada didepanku dan hampir saja aku terjatuh karena tidak seimbang

"Omo! " ucapku kaget

"Kalau jalan jangan sambil melamun!" ucapnya dingin padaku seraya menahan tanganku agar tidak jatuh

"Maafkan aku, aku tak melihat kau tadi" ucapku menatap matanya yang sangat tajam dan melepas tangannya yang menahan tanganku

Tatapan ini sama seperti tatapan pertama kali aku menatapnya, sangat dalam dan tajam. Membuat semua orang yang menatapnya bergidik ngeri

Pria itu langsung meninggalkan Ying setelah Ying selesai berbicara

"Ya! Dasar tidak sopan" ucap pelan Ying merasa tak dihargai, namun masih bisa didengar oleh pria itu

'Kenapa sifatnya selalu dingin padaku, apakah aku memiliki banyak salah padanya' batin Ying






Me And a HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang