part 2

6.8K 643 23
                                        

Fire~~~~~fire~~~~~fire~~~~~

bultoureune

Klik

Terdengar suara alarm yang cukup memekakkan telinga kini memenuhi seluruh penjuru kamar milik Jeon Seokjin yang masih terlelap dalam tidurnya. Sebenarnya ia masih ingin tidur dengan tampan, tapi kewajibannya sebagai kakak sekaligus menjadi ayah dan ibu bagi keenam adiknya yang membuat ia di haruskan untuk bangun pagi dan menyiapkan sarapan.

"Aishh kenapa pagi selalu datang begitu cepat?" gumamnya yang masih berusaha mengumpulkan semua nyawanya seraya melangkahkan kakinya menuju tempat ritual mencuci wajah serta menggosok giginya.

Setelah selesai melakukan itu ia pun turun dan membuat sarapan, entah mengapa, ia benar benar merasa lelah setelah melewati hari kemarin yang menurutnya berat. Tiba tiba...

"Hyung!"

"Omo,, Tae! Kau mengejutkanku" ucapnya seraya memegangi dadanya yang terasa akan copot, untung saja ia mengambil langkah cepat untuk mencegahnya. Sementara Taehyung ia hanya memberikan senyum kotaknya membuat sang kakak tertuanya kesal setengah mati.

"Tumben sekali kau bangun pagi Tae, apa kau baru saja bermimpi indah?" Ucap Seokjin membuat expresi Taehyung yang awalnya sumringah kini menjadi tatapan khawatir.

"Hyung... aku bermimpi buruk tentang Kookie," ucapnya seraya duduk di meja makan. Seokjin yang mendengar ucapan sang adik, segera memasang wajah seriusnya.

"Kau bermimpi seperti apa Tae?" ucap Seokjin seraya mencuci tangannya dan menghampiri sang adik.

"Aku bermimpi, Kookie hilang Hyung, aku sempat mendengar sebuah teriakan darinya, ia bersimbah darah dengan seseorang di sampingnya" ucap Taehyung sontak membuat Seokjin mengulas senyumnya dan mengusap kepala Taehyung lembut.

"Ck, kau terlalu banyak nonton film horror, beginilah, otakmu jadi ikut horror," ucap Seokjin seraya kembali melanjutkan aktivitasnya membuat sarapan.

"Tapi hyung, itu terasa nyata" ucap Taehyung yang berusaha meyakinkan sang kakak.

"Sudahlah Tae, lebih baik kau bangunkan adikmu dan yang lainnya untuk bersiap dan sarapan" ucap Seokjin membuat Taehyung menghela nafasnya, ia pun segera melangkahkan kaki jenjangnya menaiki tangga rumah barunya. Rumah baru? Ya, rumah berlantai 3 yang berada di tengah tengah kota seoul ini adalah rumah baru yang mereka beli dengan harga yang yang terbilang cukup mahal.

Tap tap tap.....

Ceklek

"Kookie... ireon-----" ucapan Taehyung seketika terpotong kala mata tajamnya tak menemukan sosok sang adik. Kamar itu kosong, hanya selimut yang tergeletak di lantai. Dengan pintu balkon yang terbuka. Tak butuh waktu lama untuk berfikir, Taehyung dengan cepat berlari menghampiri Seokjin.

"Hyung!! Kookie.... Kookie hilang!!" ucapnya sontak membuat Seokjin menghentikan aktivitas memasaknya.

"Kau jangan bercanda Tae, hyung tahu kau suka menjahili kita, tapi saat ini sungguh tidak lucu" gumam Seokjin seraya memindahkan makanan yang sudah siap untuk menjadi sarapannya pagi ini.

"Hyung, aku tak berbohong, Kookie tidak ada di kamarnya" celetuk Taehyung yang kini membuat Seokjin tertawa geli.

"Aigoo kau terlalu menyayangi Kookie rupanya, apa kau sudah mengecek toilet?" ucap Seokjin Dan hanya di jawab gelengan oleh Taehyung. Hal itu membuat Seokjin menghela nafasnya.

"Mungkin Kookie sedang mandi, karena kalian akan sekolah pagi," ucap Seokjin namun jawaban Seokjin tak membuat hati Taehyung menjadi tenang.

Ia pun duduk pasrah, mungkin kata Seokjin hyung benar.

Save Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang