part 13 (end)

3.8K 245 36
                                        

11.09

Seokjin tersentak bangun dari tidurnya. Ia terkejut saat menyadari dirinya duduk di kursi kemudi. Ia melirik jam tangannya, matanya membola melihat jam menunjukkan waktu tengah malam. Seharusnya ia sudah berangkat ke meokdo sejak tadi, kenapa ia bisa ketiduran?

"Aishh!,"Seokjin segera menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan tempatnya berhenti.

Mobil SUV hitam itu menembus jalanan malam menuju entah kemana. Seokjin pun tidak tahu ia harus kemana. Ia hanya memacu kecepatan mobilnya kedepan. Lima belas menit kemudian, Seokjin melihat jalanan berkabut di depannya. Ia memperlambat kecepatan mobilnya. Setengah ragu menembus jalanan didepannya karena kabut itu menutup apa yang ada di seberang sana. Lampu sorot mobilnya pun tidak bisa menembus dengan baik. Akhirnya ia memutuskan untuk meneruskan perjalanan denhan kecepatan sedikit lambat.

Kabut tebal dan gelap itu berhasil di tembus, denhan jarak pandang seadanya. Seokjin mulai menemukan jalanan panjang di depannya. Disisi kanan kirinya pohon menjulang, akhirnya ia menemukan jalur ke rumah paman Jung yang ia lewati kemarin. Ingatannya masih sangat jelas, ia memacu lebih cepat mobilnya. Ia harus cepat menemukan keenam adiknya.

Udara dingin karena gerimis menembus masuk melalui celah mobilnya, membuat bulu kuduknya berdiri tiba-tiba. Seokjin menahan dirinya untuk tidak bergidik. Ia fokus pada jalan di depannya, semua rasa kantuknya hilang. Ia sangat fokus menatap jalanan gelap di depannya. Hingga ia melihat dua sosok di depannya menyeberang jalan seperti tidak melihat mobilnya lewat.

Ckiiiiiiiitttttt!

Seokjin mendrift mobilnya hingga menimbulkan decitan memekakkan telinga. Seokjin yang menunduk takut menabrak dua sosok di depannya tadi. Ditengah keterkejutannya, Seokjin memberanikan diri keluar saat ia tidak melihat seorangpun diluar mobilnya. Mobilnya dalam posisi miring karena ia terpaksa mendrift tadi. Seokjin membuka pintu mobil dan berjalan kesisi kiri mobilnya.

"Namjoon, Hoseok! Bagaimana bisa kalian disini?,"dua orang adiknya itu duduk di jalanan seperti masih belum sadar apa yang baru saja terjadi.

"Hyung?,"panggil mereka berdua, seolah tidak percaya.

"Ayo cepat masuk ke mobil. Ceritakan apa yang terjadi pada kalian."Seokjin menepuk bahu mereka dan mereka mengerjap bingung tapi tetap menuruti apa yang Seokjin katakan.

Seokjin memutar mobilnya menuju ke rumah paman Jung. Sepanjang perjalanan singkat itu Namjoon dan Hoseok menceritakan mereka berjalan di hutan berdua. Apa yang mereka lihat adalah hutan yang gelap. Mereka berusaha menemukan rumah paman Jung, tapi keduanya terkejut saat mereka malah bertemu Seokjin.

Ini membingungkan, mereka seperti di buat berputar-putar dengan tujuan yang tidak jelas. Seokjin menyimak apa yang mereka katakan secara detail, isi kepalanya mencerna dengan baik apa yang sedang terjadi pada mereka. Ia mendapat satu kesimpulan yang meskipun ia belum yakin, tapi ia ingin mencobanya. Karena ia sendiri sudah membuktikan ia bisa menemukan tempat ini hanya dengan memikirkan adik-adiknya.

"Hoseok-ah, Namjoon-ah. Sekarang pikirkan Taehyung dan Jungkook. Kita tidak tahu dimana Yoongi dan Jimin. Fokuslah pada Jungkook dan Taehyung. Kita akan mencari mereka di rumah paman Jung heum."Seokjin bicara tanpa mengalihkan atensinya dari jarak pandang didepan mobil mereka.

Hingga akhirnya mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah yang tidak terlalu mewah namun terlihat mencekam. Langit gelap menguasai seluruh daratan itu. Seokjin menyimpan sendiri dalam hatinya apa yang didengarnya dari orang-orang diluar meokdo. Ia keluar dari mobil, siap menghadapi apa yang akan terjadi di depannya nanti.

"Tetap bersamaku, jangan menyebar!,"perintah Seokjin. Ia memimpin kali ini.

Seokjin tahu kondisi dua adiknya sangat tidak memungkinkan, ia harus melindungi mereka semua. Mereka bertiga mendekati rumah yang lebih terkesan gelap dan sunyi itu. Tanpa ragu tangannya meraih gagang pintu dan masuk kedalam rumah itu.

Save Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang