"Tae, katakan apa yang terjadi?" Ucap Seokjin menatap serius pada Taehyung yang terlihat pucat dan berkeringat, raut wajah ketakutan terlihat jelas pada wajahnya saat ini."Tae, kau mendengarku kan?" ucap Yoongi seraya menyentuh bahu Taehyung yang terasa bergetar.
"H-hyung... dia ingin mengambil Jungkook dari kita" ucap Taehyung tanpa menghiraukan Yoongi sontak membuat Seokjin mengerutkan keningnya tak mengerti dengan penjelasan Taehyung.
"Tae bisa kau ceritakan dari awal? Apa yang kau lihat?" tegas Yoongi membuat Taehyung tiba tiba berdiri seraya melangkahkan kakinya menuju lantai 2.
"Yak! Jeon Taehyung!" ucap Yoongi seraya menarik Taehyung agar menjelaskan semuanya, namun kali ini Taehyung berontak, mencoba melepaskan pegangan tangan Yoongi darinya.
"Hyung.. dia datang, dia akan membawa Jungkook, kita harus mencegahnya" racau Taehyung semakin tidak jelas membuat Yoongi melepaskan pegangannya, Taehyung pun berlari menuju tangga di ikuti oleh Jimin dan Hoseok, sementara Namjoon masih berdiam di tempatnya, membuat Seokjin kini beralih menatapnya.
"Namjoon-ah, apa yang sedang kau pikirkan?" ucap Seokjin menepuk bahu Namjoon pelan, membuat namja berlesung pipi tersebut terlonjak kaget.
"Hyung... apa tadi sebelum kau meninggalkan dapur, kau meletakkan pisau daging di lantai?" ucap Namjoon ragu, pasalnya Seokjin adalah orang yang teliti, namun kali ini Namjoon berharap bahwa Seokjin adalah orang yang ceroboh dan tak sengaja meninggalkan dapur dalam keadaan kacau, mendengar ucapan Namjoon Seokjin hanya memasang wajah bingungnya.
"Namjoon-ah, apa yang kau bicarakan? Hyung tidak dapat menyentuh pisau daging, semua pisau masih ada di tempat semula, hyung hanya mengambil pisau kecil untuk memotong sayur, dan sudah Hyung letakkan pada tempatnya" ucap Seokjin membuat Namjoon meneguk ludahnya sendiri.
"Jinjja? Tapi Hyung, kau bisa saja lupa dan meninggalkannya bukan?" ucap Namjoon mencoba memastikan, namun Seokjin tetap keukeuh mengelaknya, membuat otak jenius Namjoon seakan berhenti bekerja.
"Lalu jika bukan kau,,, siapa yang mengacaukan dapur Hyung?" ucap Namjoon mencoba menahan rasa takutnya, sontak membuat Seokjin semakin tak mengerti seraya melangkahkan kakinya menuju dapur.
"Yak! Namjoon-ah, bicaralah yang jelas, apa maksudmu dengan mengacaukan? Bukankah dapur tetap rapi saat ku tinggalkan------" seketika ucapan Seokjin terhenti kala mata indahnya menatap barang barang kesayangannya berserakan, di sertai sup yang ia buat tadi kini memenuhi lantai dapur.
"Hyung kau sudah melihatkan kan? Sungguh kau tak melakukannya?" ucap Namjoon ketika ia melihat Seokjin hanya terdiam di ambang pintu.
"Namjoon-ah, bisakah kau jelaskan sesuatu mengenai ini?" ucap Seokjin seraya menatap seluruh lantai dapur kotor akan kekacauan yang tidak dapat ia lakukan, mustahil jika benar kucing yang melakukannya.
........................Sementara di tempat lain terlihat Taehyung tengah menatap lekat wajah sang adik yang masih setia memejamkan matanya, ini aneh, sudah 1 hari 1 malam adiknya tak kunjung sadar, membuat Tangan Taehyung gemetar, melihat itu, sontak membuat Yoongi menghampiri Taehyung yang hanya diam menatap sang adik bungsu.
"Tae, ada yang kau lihat?" ujar Yoongi bertanya membuat Taehyung menggigiti bibir tebalnya, tangannya kini berkeringat dingin hingga ia begitu sulit untuk menyembunyikan rasa takutnya.
"Hyung, apa tidak sebaiknya kita memanggil paranormal? Bisa saja Jungkook tidak berada di tubuhnya, maka dari itu ia tidak kunjung sadar" ucap Taehyung membuat Yoongi mengerutkan keningnya, begitu juga dengan Hoseok dan Jimin yang mendengarnya.
"Tae, Jungkookie hanya pingsan biasa, mungkin juga ia hanya kelelahan seperti yang di jelaskan dokter tadi siang," ujar Hoseok membuat Taehyung menggelengkan kepalanya pelan.
