Dua

83 7 7
                                    

***
Sesampainya disekolah kita seperti orang asing yang diperlakukan istimewa, ya biasa lah ucapan selamat datang dari kakak kakak osis yang so baik dan so akrab gitu.

Karena mungkin kita datang lumayan agak siang suasana disana sudah cukup ramai, orang orang asingpun bermunculan namun kita tidak terlalu memperdulikannya, sampai akhirnya..

Perhatian upacara bendera akan dimulai 5 menit dari sekarang. kepada seluruh siswa harap segera mempersiapkan diri.
bel sekolahpun terdengar begitu nyaringnya ditelingaku.

Kamipun bergegas untuk memasuki barisan upacara.

***

Setelah upacara yang begitu menguras waktu itupun selesai, semua murid baru di bimbing agar masuk kedalam kelas dan dinyatakan siap mengikuti Mpls (masa pengenalan lingkungan sekolah).

"selamat pagi!!" gebrak anak osis dikelas itu

"Pagi.. " jawab semua murid

" kok pada lemes?belum pada sarapan ya?" basa basi yang benar benar basi

"belum kaaa.. " teriak beberapa anak laki-laki yang duduk tepat dibelakangku

" biar semangat dan ga pada lemes mending sekarang kita main game yaa, caranya gini kaka punya balon kalo balon ini berhenti di tangan seseorang berarti orang itu harus maju kedepan dan memperkenalkan dirinya dukuan" kata salah satu kaka osis

"yaa apaan, pengen kenalan mah langsung aja kali kak, ga usah modus modus pake acara game segala, haha" teriak seorang anak laki-laki yang berani menantang

"hahahaha..." semua murid tertawa

Setelah banyak percakapan dan negosiasi dikelas perkenalan dimulai

***
Tiga hari kemudian..

"yang namanya ibu sebut pindah ke kelas sebelah ya, febry, nunung, fajar..................... " kata bu mega dengan maksud membagi kelas.

" aku ga kesebut ya ta? Kamu juga? Berarti kita sekelas ya yeeee!! " tanyaku pada lesta

" iya ca kita sekelas, dhiza, elma sama indri juga disini " jawab lesta

Beberapa anak laki-laki yang dinyatakan sekelas denganku pun mulai berdatangan ya karena sejak selesai masa mpls laki-laki dan perempuan memang dipisahkan dan disatukan kembali saat pembagian kelas ini.

Saat itu kita sibuk memilih posisi tempat duduk kita, aku sendiripun memilih duduk dengan lesta sebagai teman sebangku.

Keadaan yang mulai ramai karena semua murid mulai berbincang dan mencairkan suasana agar tidak begitu canggung, tak perlu lama untuk kita saling mengenal dalam waktu beberapa haripun kita semua sudah akrab dan saling mengenal satu sama lain.

***
Beberapa hari berlalu kegiatan belajar mengajarpun sudah berlangsung, kini aku duduk di bangku kedua dengan lesta, dan dhiza dan malisa duduk tepat di bangku depan aku.

Tak ada yang aneh sebelumnya, namun tiba tiba..

"nisa maju kedepan, tuliskan komponen komputer yang kamu ketahui" panggil salah satu guru produktif, ya aku memang anak SMK dengan jurusan yang mengarah ke teknologi informatika

"iya pak, kalo udah terus aku ngapain?"

"kasihan spidolnya ke yang lain"

"bebas pak mau kesiapa aja? "

" iya bebas" jawabnya singkat

Tanpa fikir panjang akupun menaruh spidol itu dibangku ke 3 barisan pertama, entah kenapa rasanya aku tertarik dengan orang yang menduduki bangku tersebut.

"nih isi kedepan" kataku

Dia menatap wajahmu, tanpa jawaban apapun dia langsung maju kedepan dengan ekspresinya yang dingin dan datar.

***
"ca kenapa tadi ngasih spidolnya kedia?" tanya dhiza dengan menggerakkan bola matanya seolah menunjukan ke arah laki-laki itu

"ga tau ya pengen aja"

"yakin? Apa jangan jangan.." goda dhiza

"ehh apa sih udah jangan dibahas ah" jawabku sedikit mengelak

Entah kenapa sejak kejadian itu aku merasa hal yang aneh, tiba tiba kepikiran laki-laki dingin itu, ya dia memang dingin bahkan saat semua teman sekelas tertawa dia tetap diam dan dingin.

Hari berikutnyapun sama saat semua sudah akrab suasana kelas sudah cair, namun tetap saja dia masih dingin dan saat itu aku belum tau namanya, karena sebelumnya aku tidak begitu memperhatikannya.

Siapa sih dia, darimana dan siapa ya namanya? Dalam hati aku bertanya.

"eh ta udah ada gebetan belum nih? Udah ada yang pas belum?" tanya dhiza kepada lesta

"ada za, itu tuh yang pendiem itu yang duduk belakang si eggy" tunjuknya dengan perlahan agar tidak ketahuan

"iya ya pendiem suka deh" jawab dhiza

"kalian suka? Itu inceran aku juga" kataku dengan santainya

Mereka sontak terkejut dan memandangku

"oke kita saingan ya sekarang, haha" jawab mereka kompak

"iya tapi ya sewajarnya aja, gilakan ya kita temen tiba-tiba harus saingan tidak berfaedah gini" kataku

Mereka mengangguk menandakan setuju, dan dari hari itu mulailah modus modus mereka pada laki-laki dingin itu.

***
"za minjem kaca dong?!" pinta lesta

"buat apa? "

" heloowww, dhizaa ya kalo dia minjem kaca ya buat ngaca lah! " jawabku sinis

" heloowww, ica jangan so tau deh, paling paling juga buat modus" dhizapun tak mau kalah sinis

"naha tau za?" jawab lesta dengan senyum tak berdosanya

"tuh kan, dia minjem kaca biar bisa liat cowo itu tanpa harus nengok ke belakang ca" jelas dhiza

"iya lah teruskan saja rencanamu itu, hayati lelah" kataku

Aku memang tidak begitu peduli dengan laki-laki itu, kemarinpun apa yang aku ungkapan pada sahabatku itu adalah ungkapan tergila

***
"caaaa, apa masih suka ke cowo itu? Kalo emang masih terusin aja ya aku udah dapet yang baru dan yang pasti" tanya dhiza sambil curhat

"emm.. Siapa za? "

" adadeh nanti juga tau, selamat berjuang ya" katanya sok rahasia

"iya ca aku juga udah fixs mau nerima si dh***s aja, selamat berjuang yaaa" jelas lesta

"lah pada kenapa? Ko udah pada berubah fikiran aja? Tapi yaudah jadi sainganku berkurang. Wkwkwk"
Jawabku puas

_______________________________________
Hallo guys, aku update lagi ceritanya nih maaf nih ya ini emang real tapi emang ada sedikit kejadian yang dilebih lebihkan sih ya dengan maksud agar cerita ini lebih hidup dan feel kaliannya juga dapet.

Tadinya males banget ngelanjutin karena kondisi hati yang kurang baik kalo nyerita tentang dia.

Btw ikuti terus ya ceritanya, jangan lupa vote, coment dan Follow ig aku di @aspt69_
Terimakasih 💕💕

PRIA [IT]UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang