Enam.

66 6 13
                                    

Budayakan vote sebelum baca guys!!
_______________________

"cuma deket aja udah seneng, apalagi kalo jadian"

***
Sudah hampir 2 bulan aku berada dikelas yang nyaman ini ditambah keberadaan teman teman yang easy going membuat aku semakin betah, termasuk karena ada dia.

Dan sudah hampir 2 bulan juga aku mengaguminya, namun aku masih saja belum berani meski hanya sekedar menyapanya. Memang pernah sekali aku memaksakan untuk menyapanya namun respons yang dia berikan hanya sebuah senyuman, bukan tidak bersyukur hanya saja itu bukan yang aku harapkan.

Diakhir bulan agustus ini hujan mulai menampakkan dirinya, ya kadang aku terjebak hujan saat akan pulang atau kadang membuat malas untuk pergi kesekolah seperti halnya hari ini.

"ca yu berangkat, takut ujannya tambah besar!" kata ayahku

"ya.." dengan nada sedikit malas

DI perjalanan tak ada sekatapun yang terucap, aku hanya diam sambil menikmati suara rintik hujan yang menimpa jas hujan ayahku, dan tak terasa aku sudah berada di depan gerbang sekolahku 

"Nanti pulangnya langsung pulang kerumah jangan main dulu" suruh ayahku, hampir setiap hari ia berkata seperti itu namun kadang aku tak peduli

"hm" jawabku singkat

Setelah itu ayahku pergi dengan motornya akupun berjalan menuju kelas dengan sedikit berlari karena hujan saat itu belum juga reda

Seperti biasa aku orang pertama yang datang kala itu, suasana sekolah sangat sepi ditambah hujan diluar sana akan membuat murid lain datang agak siang, sambil mengisi waktu aku membersihkan tempat dudukku dan bangku bangku yang lain, namun tiba tiba pandanganku tertuju pada satu bangku, ya bangku Ikbal. Aku berjalan kearah bangku itu, aku duduk disana hanya untuk merasakan bagaimana rasanya berada ditempat yang pernah ia singgahi . tidak penting memang, beberapa detik aku tertegun tanpa kata aku hanya dia dalam lamunan sendiriku namun tak sengaja aku mendapati buku di bawah bangku itu, spontan aku langsung mengambilnya dengan maksud ingin tau siapa pemilik bukunya, oh ternyata itu buku milik ikbal mungkin saja buku itu terjatuh namun ikbal tak menyadarinya, akupun membuka setiap lembaran pada buku itu disana hanya tertera tulisan pelajaran namun tak sengaja aku membuka lembaran paling belakang pada buku itu disana tertulis jelas huruf 'ASF' bukankah itu inisial namaku? Tapi mungkinkah dia yang menuliskannya?
Aku terus memikirkan hal itu hingga..

"ca lagi ngapain?" dhiza memanggil dan membuatku terkejut

Aku menoleh kearahnya sambil menutup cepat buku itu

"eh.. Engga za, baru nyampe? Ini udah siang tapi ko masih sepi ya" jawabku gugup sambil bertanya balik

"iya nih ujannya aga gede jadi aga telat, palingan yang lain males kan ujan gini mah enaknya tidur" jawabnya

"haee anak anakkuh.. " sapa amel heboh sambil merapihkan kerudung dan jaketnya yang basah kuyup

"eh gomel baru nyampe kena banjir dimana apa udah renang?" kataku sambil sedikit bercanda

"Eropa hujan ca" jawabnya

"oh"

Kemudian disusul karin, rizka, elma dan teman yang lainnya

PRIA [IT]UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang