Tiga.

69 7 0
                                    

"Diammu mengajarkanku betapa berhaganya sebuah perkenalan"

-Annisa Septyani -

***

Dhiza dan lesta sudah bersama dengan orang yang mereka suka masing masing. Merekapun sudah menyatakan bahwa mereka sudah menyerahkan sepenuhnya lelaki dingin itu kepadaku.

"ca udah tau siapa nama cowo itu?" tanya malisa

"sebentar, kelas kita udah punya absensikan? Siapa ya?" aku malah balik bertanya

"si eka"

"oke sip, tunggu sebentar!"

Tanpa berbasa basi lagi aku langsung berjalan mengarah ke tempat duduk eka, dia duduk dibangku ujung depan.

"Ekaaa.. Haii" sapaku sok akrab

"ehh iya annisa? "

"ah panggil ica aja biar akrab, eh kamu absensi? Boleh minjem buku absennyakan? " sambil mengambil buku yang sedang tergeletak diatas bangku

"mau ngelarang juga udah diambil kali" dengan ekspresi kesal dan sedikit bergurau

Aku langsung mencari namanya
Bodoh! Akukan belum hafal semua nama cowo dikelas ini, masa mau tebak tebak nama dia, mending kalo bener lah kalo salah?
Guman hatiku, daripada mukaku dipermalukan mending nanya aja deh

"eh ka mau nanya, kalo cowo yang duduk dibangku ketiga itu siapa ya? Yang duduk belakang si eggy itu"

"emm.. Itu.. Oh, si Ikbal" eka menjawab dengan suara lantang dan membuat lelaki dingin itu mengalihkan pandangannya kearah kami

"eka.. Pelan pelan bisakaaannnnn?" kataku pelan kesal dan sambil menahan malu

"emang kenapa ca? Suka yaaa? "

"apasih? Gajelas!" jawabku sambil pergi meninggalkan eka

***
Teng.. Teng.. Teng.. Saatnya istirahat kepada seluruh siswa silahkan membeli jajanan

Waktu istirahat telah tiba.

"gimana ca udah tau?" tanya malisa,dengan dhiza, lesta, indri, elma penasaran.

"Namanya Ikbal Taufiq, dia lulusan SMP Bina Negara 1" jelasku

"Bina Negara? Asa karek denger!" kata lesta

"kayaknya dia pindahan" tebakku

"cie udah yakin sama yang ini? Emang udah move on dari yang itu? " tanya indri

"apa salahnya kita nyoba suasana baru?"

Flashback on

"kalo udah lulus, mau lanjut kemana?" tanya zaky

"pengennya sih bukan sekolah daerah sini, tapi ya terserah orang tua juga kan mereka yang biayain"

"terus? "

" ya ga gimana gimana, yang jelas kita gimana?"

"gini aja, sekarang kamu fokus dulu aja sama ujian ujiannya, takutnya aku malah ganggu. "

" kamu ga ganggu kok malah nyemangatin"

"aku ga yakin, takutnya bukannya belajar kamu malah fokus merhatiin aku"

"kalo maunya gitu yaudah"

Flashback off.

Memang dulu aku dekat dengan seorang adik kelas kita dekat karena hal yang kebetulan.

PRIA [IT]UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang