Empat.

75 6 6
                                    

"Hal terindah dalam mencintai adalah saat apa yang kita buat adalah yang kita dapat. Seperti saat aku mengagumimu, kamupun mengagumiku"

-Annisa Septyani-

***
Entah mengapa rasanya aku tak bisa melupakan senyum itu, hal yang sulit dijumpai diwajah dingin itu.

"kenapa ca? Ko senyum senyum gitu?" tanya lesta sambil merapihkan kerudung yang ia pakai

Aku hanya tersenyum sambil menoleh kearah lesta.

"Atagfirulloh!! Temenku udah gila ya Allah" teriak lesta yang sontak membuat seisi kelas tertuju kepadanya

"Kenapa ta? Siapa yang gila? Si ica?" tanya elma kepo

"heem tah si ica gelo, Sura seri sorangan gera" jawab lesta sambil cengengesan

Aku tak begitu memperdulikan perkataan mereka, aku hanya diam dengan lamunan yang sesekali terbuyar karena perkataan perkataan gila temanku itu.

"caaaa sehat?" tanya indri sambil menyentuh keningku

"Alhamdulillah gila, gila karena dia.. Wkwk.." jawabku dengan sedikit gurauan

"hadeuhh yang lagi falling in love" kata malisa

"hehe.."

***

Keesokan harinya..
"Anak anak silahkan kerjakan tugasnya, ibu mau keluar dulu sebentar ya!" Suruh bu Dian, beliau adalah guru Indonesiaku kala itu

"iya buuu.." saut semua murid

"jangan terlalu ribut ya, takut mengganggu kelas yang lain"

"siap bu!"

Bu Dianpun meninggalkan ruang kelas. Suasana kelaspun tiba-tiba berubah menjadi bising

"bal kadie gera sakedeng!" suruh fiqih kepada ikbal yang sempat terdengar olehku

"aya naon qih?" saatnya dengan nada datarnya

"buru lah kadie hela, diuk hela didieu!" suruhnya lagi sambil sedikit memaksa

Dengan pasrah ikbal menghampiri fiqih, aku berusaha tak peduli namun tetap saja tak bisa karena aku sangat yakin apa yang akan dilakukan fiqih itu mengarah kepadaku apalagi dia duduk tepat di bangku belakangku.

"ica..icaaa" panggil fiqih lembut

"hm" sautku sambil membenarkan apa yang sudah aku tebak difikiranku

"liat sini dungs!" suruh fiqih

"emang mau apa sih, ica lagi ngerjain tugas" jawabku dengan nada malas, sebenarnya aku sedang menahan grogi yang sangat hebat saat itu

"perasaan udah selesai dari tadi juga, sejak kapan tugas bu Dian bikin lukisan corat coret gitu?" tanya lesta dengan polosnya

"eh ca tong sok ngabohong" kata fiqih

Aku memberanikan diri untuk menoleh kebelakang

PRIA [IT]UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang