Tiga Belas.

43 5 1
                                    

"cuma cwo yang ga gentle yang berani mutusin pacarnya dengan alasan palsu"

***
Ica POV

Marah? Udah pasti lah jangan ditanya, awalnya sih biasa aja meskipun emang pas putus nyesek banget tapi pas tau dia deket sama cwe lain rasanya ini hati ancur banget

Pertama ngerasa diboongin terus dikecewain ya intinya aku hancurlah sekarang

Hari ini hari sabtu, dan jadwal hari ini praktikum tentang sistem komputer dan yang bikin hari ini badmood adalah aku sekelompok dengan ikbal

"yang ngerasa sekelompok sama aku kumpul disini" teriakku dikelas

"siaaapp buketu" saut setiawati

Wati menghampiriku dan lesta

"asep, ikbal kadie!" suruh lesta

Tanpa membuang waktu asep menghampiri

"hayu bal" ajak asep kepada ikbal

"si ikbal mah keur merasa bersalah Sep! Wkwk" saut wati

Ikbal tersenyum sinis sambil berjalan kearah kami, aku tak menghiraukan itu

***

"yeee akhirnya nyala LEDnya" sorak gembiraku

"udah pada ngertikan?" tambahku

Semua mengangguk terkecuali ikbal yang sedari tadi hanya diam dan melamun

"bal, udah paham?" tanyaku memaksakan diri

Ikbal memalingkan wajahnya kearahku, aku mengangkat alis tanda mencari jawabannya

Ikbal menganggukan kepalanya

"ngelamun terus, takut ga diterima ya sama siteteh cantik itu?"tanya ku dengan senyum sinis

"kamu mah bal, udah ada yang serius ehh malah disia siakan" tambah lesta

"semoga cepet sembuh bang haha" kata wati

"engga ca" jawab ikbal

"gapapa ica tau ko, ya sok aja aku mah siapa atuh nya" jawabku yang berhasil membuat dia terdiam lagi

"semoga yang baru bisa lebih bahagiain abang ya" tambahku

Ikbal hanya terdiam sambil menatap wajahku, sedangkan aku bersusah payah untuk menghindari tatapannya itu

Ikbal POV

Lagi lagi gue dibuat bersalah dan diem didepan ica, gue tau meski dia bilang gak kenapa kenapa hatinya lagi ancur banget sekarang

"ca" gue manggil dia

Dia memalingkan wajahnya ke arah gue, dan lo tau? Hebatnya cwe itu gini, disaat hatinya lagi ancur seancur ancurnya dia masih bisa senyum

"apa bang? Ehh maaf bal maksudnya" Jawabnya

"gapapa panggil aja gitu"

"iya apa?" tanya dia

"maaf!" lirih gue

"untuk?"

"semuanya"

"makasih" kata ica

Lah gue bingung kok tiba tiba dia bilang makasih sementara gue ga pernah ngasih apa apa

"untuk apa ca" tanya gue

"semuanya" jawabnya dengan senyuman yang you know lah ya

Shit! Ko ada ya orang kaya dia, udah disakitin masih baik aja, ini beneran baik apa udah bego

PRIA [IT]UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang