08

30 2 0
                                    

Sabtu, 26 september 20xx.

Sekolah begitu ramai. Banyak acara akan diadakan. Banyak siswa memepersiapkan diri. Begitu ramainya sekolah hingga 1 menit pun terasa sangat berharga. Seluruh siswa mulai menata ruang tempat acara, menghias ruangan, mendekor ulang. Hanya ada beberapa siswa yang sibuk dengan make up nya. Rasih dan Dewi. Mereka anak hits di sekolah meski bukan populer. Ya.. Mereka sibuk caper sama andre, maklum lah andre itu cowok paling populer.

Semua murid berkumpul di lapangan sekolah. Menata panggung, menyiapkan kostum, alat musik, make up, pemain, hiasan panggung, hadiah, piala dll. Sekolah sudah bagaikan pasar. Rara yang belum berangkat sampai sekarang membuat andre khawatir, karena ia yang bertanggung jawab atas rara. Jika terjadi sesuatu maka yang akan disalahkan adalah andre. Dia terus celingak celinguk melihat lihat, akankah rara berangkat ataukah tidak.

Huhh b aja kali... Si rara juga kan kebiasaan telat.. ~batin andre mulai khawatir, namun ia berusaha menenangkan diri. Entah apa yang membuatnya khawatir, padahal ia tak memiliki perasaan apapun dengan rara. Bahkan tak ada hubungan dengan rara, mungkin hanya sebatas teman. Namun memang rara sendiri yang meminta andre untuk tidak menjemputnya.

"Kepikiran siapa lo? Kok ngalamun mulu?!! " ucap arina membuat jantung andre mau copot. "Ehh bisa gak lo gak usah bikin jantung gue mau copot?!! " ketus andre. Arina hanya bisa terdiam dan memeasang wajah puppy eys. Andre yang merupakan teman dekatnya mulai tersentuh dengan wajah arina yang terlihat berkaca kaca. "Ehh sorry.. Bu -bukan maksud gue... Gue tuh... " pinta andre kepada arina untuk tidak menangis. Hampir seluruh siswa memperhatikan mereka berdua.

Najwa juga melihatnya, dia merasa bahwa andre suka pada arina. Entah kenapa mereka begitu dekat. Namun andre hanya mencintai Nita. Andre sangat menyayanginya. Hingga tiba tiba saja rara berada di hadapannya. "Aahhhh!!! " teriaknya kaget. "Ehh lo kenapa? Ini gue... Bukan setan. Dasar lo, gak bisa apa bedain mana setan, sama mana gadis cantik " ucapnya dengan menahan tawa. Andre justru tambah marah. "Ehh lo itu wajahnya sama kayak setan tau gak?!! Udah dateng gak diundang, pulang tak diantar!! Dasar!! " gertaknya. Entah kenapa andre tak bisa marah dengannya, mungkin saat marah hanyalah masalah kecil yang mana ketika andre marah ia seperti menahan senyum.

* * *

Ada sesuatu di hatimu...
Dimana aku sangat mudah untuk mendapatkannya...
Kau... Yang pertama kali...
Pertama kali membuatku berubah...
Ketika kesedihanku...
Berubah menjadi kebahagiaanku...

Rara meletakkan bolpoinnya dia atas meja. Kelas terasa hanyut akan kesepian. Sepi, sepi, dan sepi. Hanya ada rara. Mungkin kelas terasa sepi, namun hati rara terasa terisi dengan kebahagiaan. Ketika seseorang datang merubah sifatnya yang dulu sangat rajin, pandai, berangkat pagi. Kini rara berubah. "Apa sih yang bikin lo berubah?! Lo udah gak kayak rara yang gue kenal dulu" ujar seorang pria berponi, tinggi, dan putih. Suaranya berat, namun sangat indah ketika ia menyanyi. "Sorry... Bukan mak--" ujar rara terpotong. Ia melihat sesosok gadis yang sedang menguping di depan pintu kelas. "Lo... Orang yang selama ini gue percaya... Apa lo setega itu menghilangkan kepercayaan gue ke elo? " tanya pria itu lagi. Entah kenapa tiba tiba rara tersenyum tipis. "He.. " tawanya pendek. "Gue bakal dapetin kepercayaan lo. Meski lo udah gak percaya, gue bakal dapetin kepercayaan lo lagi" ujar rara yang membuat pria itu tertegun.

"Apa yang lo maksud? Gue gak ngerti" tanyanya. "Lo bakal ngerti nanti... " ujar rara. Pria itu semakin tak mengerti, tiba tiba saja rara memeluk pria itu. "Gue sahabat lo... Gue bakal selalu ngedapetin kepercayaan lo" ujar rara memeluknya. Tiba tiba orang yang menguping itu terjatuh. "Nita?! " ucap pria itu kaget. "Fer, gue-- gue gak mak-maksud buat nguping... Gu -gue -gue cuman--" ucap nita terpotong. "Cuman pengen ngerebut cowok milik cewek lain? " ujar seorang pria lagi menghampiri nita. Nita melihat ke arah sepatunya. "An -andre... " ucapnya gugup. Entah kenapa nita begitu gugup ketika berada di depan seorang pria. Padahal dirinya itu playgirl. "Udahlahh... Korban lo itu udah banyak.. Gak perlu ditambah tambah mulu" ujar andre. Pria yang tadi bebicara dengan rara pun terkejut. "Korban? Korban apa? " tanyanya bingung. Pria itu adalah ferry. Ferry adalah cowok paling ganteng di sekolah. Ya... Sebelas duabelas sama andre lah.

Stay With MeWhere stories live. Discover now