14

21 2 0
                                    

Gue benci semua pertengkaran antara kita.. Gue mohon maafin gue.. Gue sayang sahabat gue selamanya.. ~Forever~

06.16 WIB.

Seminggu setelah pertengkaran. Rara sempat sedih namun ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjauhi Najwa untuk beberapa hari, namun ia masih bingung. "Gue yang minta maaf dulu apa dia dulu? Ihhh bingung gue, ntar kalo dia gak mau maafin gimana? Terus kalo Boby tau masalah ini gimana? Kan berabe! " gumam Rara tak jelas di depan kelas.

Tiba - tiba saja Boby datang dan langsung merangkul Rara. "Woyy kenapa nih? Ara gue yang biasanya manis kok kayaknya sekarang asem? " ujar Boby yang membuat Rara bingung harus menjawab apa. "Em -emang makanan basi apa?!! " gerutu Rara. Boby hanya tersenyum dan mencubit pipi Rara. "Iihh gemess! Lo lebih cantik loh kalo marah! " goda Boby.

Tiba - tiba saja Rara menangis di depan Boby. "Lohh lo kenapa? " tanya Boby bingung dia langsung mengangkat wajah Rara yang terus menunduk. "Gue salah ya? Sorry.. Gue gak mak --" ucap Boby terpotong. "Lo apain si Rara?! " teriak seseorang dari belakang Boby. "Andre? " gumam Boby. Rara hanya menatap Andre dengan tatapan kosong.

"Weihh Ndre! Lo udah sembuh?! Sobat gue yang paling gue sayang! " ujar Boby. Andre langsung curiga karena ucapan itu biasa digunakan untuk mengalihkan pembicaraan. "Udah jangan kebanyakan omong, itu Rara gue kenapa?! " ujar Andre langsung melepaskan rangkulan Boby. "Rara lo? Maksud lo apa? " tanya Boby bingung sekaligus terkejut. Rara pun juga terkejut "Apa maksud lo Ndre?!! Gue kan udah bilang gue udah bukan siapa - siapa lo lagi! Gue musti jelasin berapa kali sih?!! " ujar Rara, dia mengusap air matanya dan mulai menggenggam tangan Boby.

"Oh jadi lo beneran pacaran sama sahabat gue? Dasar penikung lo Bob! Benci gue sama lo! Lo anggap persahabatan kita itu apa?! Ha?!! " gertak Andre. "Ndre! Justru lo yang nikung gue! Gue suka sama Ara tuh dari sejak gue masuk sekolah ini! Dan lo, cuman anak baru yang selalu nggak meduliin dia setiap dia bicara sesuatu sama lo!! " gertak Boby.

Baru kali ini gue lihat Boby marah seserius ini.. Dan ini semua gara - gara gue. Emang bener, gue itu cuman pusat dari segala masalah yang ada.. ~batin Rara meratapi kesalahannya.

"CUKUUPP!! Gue yang salah, jadi tolong please kalian jangan berantem... Gue sayang kalian berdua. Dan... Ndre, gue mau berusaha ngelupain lo jadi lo harus lupain gue juga.. " ujar Rara yang membuat Andre kesal. "Apa maksud lo Ra?!! Gue sayang lo! Dan perasaan itu bakal ada selamanya " ujar Andre tak terima. Namun Rara justru menangis dan membawa Boby pergi bersamanya. "Eeehh.. "

"Lo kenapa Ra? Jangan bikin gue ngerasa bersalah dong.. " pinta Boby. Ia langsung mengusap lembut pipi Rara. Tiba - tiba Rara memeluk erat tubuh Boby. Boby hanya terdiam dan mengelus lembut rambut Rara. "Uss.. Uss udah, lo jangan nangis. " ujar Boby menengangkan Rara.

"Gimana gak sedih coba.. Gue tuh udah kayak pusat dari semua masalah yang ada.. Gue ngejodohin Ferry sama Najwa dan Ferry pasti gak bakal terima, terus gue mutusin buat pacaran sama lo, pasti Ferry dan Andre gak bakal terima, dan juga gue ngebela lo waktu Najwa ngejelek - jelekin lo.. Tapi justru Najwa marah gara - gara gue bela lo.. Hiks hiks hiks.. " ujar Rara. Air matanya semakin mengalir deras.

"Udah dong kelinci manis gue masak nangis sih? Udah dong.. Gue bakal jagain lo.. Karena gue sayang lo, dan perasaan itu gak bakal berubah.. " ujar Boby. Rara pun tersenyum dan memukul tangan atas Boby. "Ihh!! Gomball! Gak bakal mempan sama gue.. " gerutu Rara. Dia pun langsung pergi, namun tiba - tiba Boby menarik tangan Rara dan bibir mereka pun bersentuhan.

Stay With MeWhere stories live. Discover now