"Lo tau? Gue lebih milih lo.. Karena lo udah bagaikan segalanya bagi gue.. Thanks buat segalanya... "
"Ra.. Lo yang bener! Jangan bercanda kayak gitu..! Lo itu kan milik gue, dan cuman gue yang bisa jadian sama lo! " ujar Andre tak terima. Bahkan wajah Rara sudah mulai serius. "Gue serius! Gue bahkan sudah pikirin ini matang-matang dan emang bener kalo gue musti move on dari lo" jelas Rara.
"Jadi gini? Emang semua cewek tuh sama!! Cuman bisa permainin hati cowok!! Benci gue sama lo! " ketus Andre. Ia pun pergi keluar rumah. "Kak!!! Gue balik!! " teriak Andre sembari keluar. Rara hanya menatap Andre dengan mata berkaca - kaca.
"Apa sih salah gue sampe - sampe gue jadi serba salah gini? Apa gue terlalu egois yang selalu berpikir sepihak? " gumam Rara. Air matanya kembali menetes. Kini Rara menjatuhkan dirinya ke lantai dan menatap pintu rumahnya.
* * *
Pesan :
Najwa : Ra, kata Andre lo baru jadian?
Rara : Lohh? Andre cerita ke elo?
Najwa : Lo jadian sama siapa? Kan lo sukanya sama Andre kok jadiannya sama orang lain sih?!!
Rara : Besok aja gue jelasin di sekolah.... Udah dulu, gue mau belajar...
"Ya ampun Rara!! Apa sih yang lo pikirin sampe - sampe lo nyakiti hati cowok yang lo taksir selama ini?! " gumam Rara pada dirinya sendiri di kamar. Rara pun melemparkan hp nya ke ujung kasur. Ia menatap langit - langit kamar. Matahari sudah tenggelam, jangkrik - jangkrik berbunyi merdu. Udara dingin menyelimuti ruang kamar Rara. Aroma wangi masakan sudah sampai ke kamar Rara.
"Raa!! Makan malam yuk!! " ajak Sekar dari bawah. Rara pun menuruni tangga dan melihat kakaknya sudah menunggu di meja makan. "Dek, tadi Andre pulang kenapa? " tanya Sekar bingung. Sekar terus memperhatikan wajah Rara yang murung.
Huuhhh kayaknya ini bukan saat yang pas deh buat nanya ~batin Sekar. Sekar pun mempersilakan Rara duduk. Tak terasa ternyata Rara sudah terbiasa hidup tanpa mamanya. Sekar sudah membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, namun Rara juga sepertinya ingin mengatakan sesuatu. "Apa Ra? " tanya Sekar. "Gapapa kakak dulu aja.. " jawab Rara. Akhirnya Sekar pun berusaha memberanikan diri untuk bicara.
"Ra... " panggil Sekar, Rara hanya mengangkat dagunya dan menaikkan alisnya. "Terus terang aja ya.. " ucap Sekar terhenti, ia menghela nafas. "Kak..? Ada yang mau kakak bicarain sama gue? " tanya Rara. "Gue... Mmm.. Gu --gue... "
"Iya? "
"Gue mau lanjut kuliah ke Korea lagi Ra... " ucap Sekar yang membuat Rara tertegun, Rara pun hanya terdiam dengan tatapan kosong. "Kak... Ini pasti bercanda kan? Haha gak lucu kak... " ujar Rara tak percaya. Ya mau bagaimana lagi? Sudah ditinggal mama sama papanya Andre juga udah mulai benci sama Rara, dan sekarang kakaknya mau pergi ninggalin Rara?
"Ra... Ntar Andre yang bakal temenin lo di rumah waktu bibi gak ada... Dan Najwa juga bakal jagain lo kok.. " ujar Sekar. Bibir Rara mulai bergetar, ia ingin mengatakan 'Kakak jahattt!! ' namun kata itu tak berhasil ia ucapkan. Ia hanya meneteskan air mata dan berjalan pergi menaiki tangga. Rara tak sanggup hidup tanpa keluarga disampingnya. Rara adalah anak manja yang selalu ceria, cerewet, cerdas, lucu, gemesin, penyayang. Namun sekarang ia sudah kehilangan segalanya mungkin namanya sudah bukan Rara yang dulu yang selalu bahagia, penyayang murah senyum dan pokoknya deh.
YOU ARE READING
Stay With Me
Teen FictionRara Gladis. Gue gak tau arti cinta, tapi yang pasti gue baru tau cinta sejak gue ketemu lo Andrean Abraham. Andrean Abraham. Gue benci cinta! Dia yang udah bikin gue sakit hati! Lo yang kedua yang udah bikin gue percaya kembali sama yang namanya...