Pagi yang cerah, matahari menyinari kamar Rara. Mereka berdua pun terbangun dari tidurnya. Melihat ke arah jam Rara pun terkejut.
"Lo ngapain gueeee!!! " tanya Rara. Andre pun bingung, namun Rara tertidur sambil duduk. "Apa? Gue emang ngapain lo? " tanya Andre bingung. "Ng --nggak, gak jadi.. " jawab Rara. "Hahh? " gumam Andre tambah bingung. "Tuh anak kenapa? " gumam Andre. Rara pun langsung mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi.
"Lo pergi sana! Pake kamar mandi tamu " ujar Rara. Andre pun dengan sungkan berdiri dan pergi meninggalkan kamar Rara.
* * *
Pukul 07.03 WIB
Rara sarapan dengan Sekar dan Andre. Entah kenapa Rara dan Andre saling diam dan membuat Sekar tambah bingung. "Kalian kenapa? " tanya Sekar. Namun tiada jawaban. "Oh jadi gue gak dianggap nihh? " tanya Sekar mulai kesal. "Ok! Gue pergi dulu " lanjutnya. Sekar pun berdiri dari tempat duduknya dan akan pergi. "Kak! " panggil Rara.
"Apa? " jwab Sekar kesal ia pun hanya menjawab tanpa balik badan. "Antar Rara sekolah ya? Please... " pinta Rara. "Emang gak minta antar Andre aja? " tanya Sekar. Rara hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah memelas.
Huhh kalo di antar Andre bisa pingsan gue... Ini aja udah kenceng banget detaknya... ~batin Rara. Wajah Rara mulai memerah dan panas. Ia terus memegangi pipinya yang terasa terbakar. "Ayo! Eh lo kenapa Ra? Pegang pipi mulu? " tanya Sekar. "Ahh? Oh gapapa cuman gerah... " jawab Rara bingung mau menjawab apa? "Lohhh mendung kayak gini kok gerah? Lo gak mandi kalii.. " ejek Andre sembari mengunyah roti di mulutnya. "Ihh enggaakk gue udah mandi lahh emang lo!! " gerutu Rara.
Mereka pun mengambil tas dan berangkat. Rara berangkat dengan Sekar menggunakan mobil Rara sendiri. "Lo ngapain di antar kan ada Andre, dan kalo gak mau di antar juga kan ini mobil punya lo.. " tanya Sekar bingung. "Pertama gue gak mau berangkat sama Andre, kedua gue gak mau bawa mobil ke sekolah, dan ketiga gue mau pulang sama Boby. " jawab Rara. Sekar hanya mengangguk mengerti.
Rara pun sampai di sekolahnya, tepatnya di depan gerbang sekolah. Rara pun keluar dari mobilnya dan meliat ke langit. Ia menadahkan sebelah tangannya. "Hujan... " gumam Rara. Tanpa pikir panjang ia pun memasuki gerbang. Sampai di parkiran tiba - tiba saja Andre lewat di sampingnya menggunakan motor ninja merahnya itu. Roknya bahkan sampai terasa mau terbang karena cepatnya.
"Ya ampun Andree!!! " gerutu Rara. Andre pun melepaskan helm nya dan menggelengkan kepalanya yang rambutnya berantakan. "Apa? " tanya Andre merasa tak bersalah. Pertanyaan itu justru membuat Rara semakin marah. "Bisa gak sih lo gak ngebut?! " tanya Rara kesal. "Mmm... Enggak. " jawab Andre dengan nada mengejek. "Ntar kalo gue keserempet gimana? Dan kalo lo ja--" ucap Rara terpotong. "Kalo gue? Gue kenapa? " tanya Andre ingin mendengar lanjutannya. Andre pun membenarkan tasnya dan berjalan ke arah Rara. "Lo --lo ---lo jatuh gi-- gimana? " lanjut Rara gugup.
Pipinya pun berubah menjadi merah merona. Andre melihatnya dengan senyuman manis di bibirnya. Tanpa pikir panjang pun Rara langsung berlari pergi meninggalkan Andre di parkiran. Andre hanya menatap punggung Rara yang semakin menjauh darinya. "Iihh pake keceplosan segala lagi! " gumam Rara sembari berlari meninggalkan Andre.
Brukk!!!
Rara menabrak seseorang di depannya. "Ini apalagi sihh?!! " gerutu Rara sembari memegang dahinya yang menabrak dada bidang seorang pria. Rara pun menghadap ke arah pria itu dan ternganga. "Ehhh Pak Sukronnn... Hehe... Mau kemana pak? " tanya Rara. "Kamu itu ya! Sama gurunya gak ada sopan santunnya sama sekali! " ujar Pak Sukron. Rara hanya menutup matanya yang saat ia mendengar amarah Pak Sukron.
"Ampun pak... Soalnya bapak pake baju putih kayak pelajar jadi saya kira bapak itu murid di sini... " jelas Rara. Pak Sukron hanya menggelengkan kepalanya dan menarik telinga Rara. "Kamu ini ya! Gurunya kok malah disalahin! " ujar Pak Sukron. "Aa.. aaauuu... Ampun pak, saya mau ke kelas dulu pak keburu masuk.. " ujar Rara berusaha kabur dari gurunya.
"Kamu ini ya?!! Skot jump tiga puluh kali!! Cepatt!! " ujar Pak Sukron tegas. Rara pun langsung meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya.
* * *
"Dua puluh delapan.... " ujar Pak Sukron. "Pak... Udah hh donghh pakkhhh, capekkhh" pinta Rara. "Dua puluh sembilaaann!! " lanjut Pak Sukron. Rara pun langsung melanjutkan skot jump nya. "Tiga puluhh.. " lanjut Pak Sukron. "Alham... Du.. Lillahhh... Selesai juga... " ujar Rara. Ia pun membungkuk lelah. "Cepat masuk kelas! Besok jangan ulangi lagi.. " ujar Pak Sukron. Rara pun mengangguk dan pergi meninggalkan Pak Sukron.
Brukk!!
Rara kembali menabrak seseorang. "M --maaf pak.. Saya gak sengaja... " ujar Rara. Ia pun menengok ke arah wajah pria itu. "B --Boby?? " gumam Rara. Ia pun menutup wajahnya dengan rambutnya dan pergi meninggalkan Boby. Tapi sayang sekali tangan Rara ditahan oleh tangan Boby.
"L ---lepasin gu --gue Bob " ujar Rara gugup. Wajahnya memerah jantungnya berdetak kencang, ia gugup dan tak tau harus menjawab apa ketika Boby bertanya. "Lo kenapa? Nafas putus - putus, keringat semua? Lari - lari, terus lo ngapain pake manggil gue pak? " tanya Boby beruntun.
Bukan pertanyaan itu yang gue harapin dari lo... ~batin Rara. Ia mulai bingung memilih jawaban. "Aaa.... Itu.. Gue tadi berangkat jalan kaki.. Iya jalan kaki.. Hehe... " jawab Rara. Ada kerutan di kening Boby. "Hahh? Kan rumah lo jauh banget... Dua kilometer masak lo mau gitu lari - lari dari sana ke sini? " tanya Boby yang menambah Rara bingung mau menjawab apa. "Gu --guee... " ujar Rara sembari memikirkan jawaban.
Aduhh jangan sampe Boby tau kalo image gue di depan mata Pak Sukron udah hancurr... ~batin Rara mulai gelisah. "Gu --gue tadi ketemu Andre dan numpang... Hehe... " ujar Rara. "Ooh.. Eh tuh Andre... " ujar Boby melihat ke belakang Rara. Rara pun menengok dan terkejut Aduhh nihh anak pake ke sini segala lagi... ~batin Rara.
"Ndre!! " panggil Boby. Andre pun menaikkan dagunya dan berlari menuju Rara dan Boby. "Ehh lo tadi ngantar Ara ke sekolah ya? " tanya Boby. "Hahh? " gumam Andre. "Iya makasih udah nganter Rara ke sekolah... " ujar Boby. "Kok gue? Dia aja nolak berat di antar sama gue, dia kan naik mobil sama kakaknya " jelas Andre. Kerut di dahi Boby semakin dalam.
"Aauuu!!!!! " teriak Andre kencang. Rara menginjak kaki Andre begitu kasar. "Lo gapapa? " tanya Boby. "Gapapa, tuh pacar lo galak bener!! Sssh aauuu... " jawab Andre kesakitan. Pacar? Jadi lo udah nerima gue buat pacaran sama Boby? ~batin Rara. "Aa... Sorryy... Tadi reflek aja.. " ujar Rara. Rara pun langsung menarik tangan Andre pergi. "Aaa.... gue balik ke kelas dulu ya? Bye! Ntar pulang sekolah bareng! " ujar Rara sembari meninggalkan Boby. "O --ok! " jawab Boby.
Huhhh selesai jugaaaa.... Tadaa.... Gimana ceritanya? Sorry kalo gak ada lucu - lucunya sama sekali. Dan aku makasih banget buat yang udah baca dan vote ceritanya.
😊😊 buat para pembaca Revenez a Moi maaf ya belum kelanjut ceritanya, soalnya harus nyelesai in yg ini dulu...
Itu foto Andre sama Rara, maaf kalo pemeran Andre nya ganti - ganti mulu, soalnya bingung mau cari yang gimana 😅😅😅
Happy Reading!! Gomawoooo!!! 😄😄
YOU ARE READING
Stay With Me
Teen FictionRara Gladis. Gue gak tau arti cinta, tapi yang pasti gue baru tau cinta sejak gue ketemu lo Andrean Abraham. Andrean Abraham. Gue benci cinta! Dia yang udah bikin gue sakit hati! Lo yang kedua yang udah bikin gue percaya kembali sama yang namanya...