3

3.9K 222 0
                                    

Suasana kelas XI IPA-3 menjadi ramai semenjak kedatangan murid baru yang lebih tepat di bilang bule nyasar itu. Kenapa tidak? Wajah cantik dengan rambut pirang panjang bergelombang. Kulit mulus putih bersih. Ditambah lagi senyum ciptaden yang selalu terukir darinya. Ok abaikan iklan.

Hampir semua mata tertuju pada wanita cantik itu(apa lagi yang jones) , tidak sedikit juga yang sudah mempunyai pacar tergoda olehnya.

"Sayang ko gitu banget liatinnya" kata Ayna pada Irgi pacarnya, yang emang dari tadi liatin cewe itu mulu.
"Cantik noh!" jawab Irgi.
"Ih kita putus!" Ayna emosi.
"Okee" jawab Irgi santay kaya di pantay pengen capcay jadi ngacay cingcay say.

Ayna berlari menuju bangku Soya,yang emang kosong satu karna Ara gak masuk.

"Kenapa lu?" tanya Soya prihatin.
"Gu-gua gua putus sama Irgi hikss" jawab Ayna nangis darah. Eh ngga ko masih air.
"Kenapa?bukannya udah lama lu sama dia?"
"Iya hiks..baru kali ini gua putus sama cowo sampe nangis kek gini"
"Sabar!cowo masih banyak!" kata Soya menyabarkan. Walaupun kata-katanya udah basi banget ibarat makanan, udah gak layak makan mending kasih kucing aja.

"Tapi gua sayang banget sama dia" kata Ayna mulai guling-gulingan.
"Iya gua ngerti" jawab Soya mantap karna yang pasti dia juga pernah merasakan.

"Kenapa si? Cedih mulu, adekan jadi ikut cedih qaqah" kata Dellya alay tiba-tiba muncul dari semak-semak. Eh dari mereka berdua maksudnya.
"Si Ayna putus" jawab Soya.
"Na?serius?" Ayna pun ngangguk.
"Bangun cepet!" suruh Dellya tegas.

Ayna dan Soya berpandangan. Mereka seolah bertelapati 'mau ngapain si nih anak?' begitu kira-kira fikirnya. Soya pun menggangkat bahu seolah menjawab 'gak tau' .

"Bangun!" suruhnya sekali lagi. Ayna pun bangun.

"Lah tangan,kaki,badan loh semuanya masih utuhna! Dan nyambung semua! Terus apanya yang putus! Bikin khawatir aja loh ah!" omel Dellya pada Ayna.

Ayna menangis lagi,kini makin menjadi. Dia memeluk Soya.
"Soy si Dellya polos apa oon si? Hiks" ucapnya di tengah tangisannya.

Soya menatap Dellya dengan tatapan tajam. Setajam silet. Ok abaikan iklan.

Dellya yang merasa salah langsung nyengir "gua salah ya?"

"Au Ah!" jawab Soya dan Ayna barengan. Ciee barengan.

"Dell lu temen gua kan?gua boleh pinjem pundak lu?" tanya Ayna pada Dellya. Dellya mengangguk.

Ayna menangis di pundak Dellya sambil sesekali mengelap hidungnya memakai seragam Dellya.
Soya yang melihat pemandangan menjijikan itu langsung keluar kelas. Gimana gak jiji coba? Itu ingus udah belepotan di seragam Dellya.

"Na ko seragam gua dingin ya?" tanya Dellya heran.
"Ingus gua!udah diem aja!ngaku weh teman di ingusin gak mau!" jawab Ayna sekenanya.
"Hmm bukan gitu maksud gua. Yaudah lanjutin" jawab Dellya sambil manyun.

↯↯↯
Sejak kapan teman itu bebas?😁
Dellya yang cedih karna di ingusin minta Vote nya qah😪

Phobia Mantan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang