8

3K 162 0
                                    

Aku sudah terbiasa
Walaupun belajar untuk terbiasa,
Terbiasa dengan yang biasa terjadi.

"Paitt paitt paitt!"

Hampir semua orang di kelas itu mengucapkan kata itu. Tapi tidak dengan Soya,dia sedang asik dengan dunianya sendiri.

"Paittttt!" teriak Ayna yang duduk di belakang Soya, membuat Soya merasa terusik.

Ya,serangga kecil yang sering di sebut 'tawon' atau lebah itu terus berputar-putar di dalam kelas Soya.

Semua murid menjadi 'riweuh sorangan' bahkan Bu Deva selaku guru IPA yang sedang mengajarpun ikutan risi,bahkan Bu Deva sampai naik ke meja guru. Mungkin saking takutnya.

Para cowo berburu berlomba-lomba menangkap lebah itu tapi tetap saja tidak bisa. Kelas ini jadi lebih mirip 'kelas sirkus menangkap lebah' . belum lagi mulut para cewe berkumat-kamit teriak-teriak gajelas.

Soya yang merasa risi langsung mengambil ancang-ancang dan.. Hap! Lebah itu berhasil dia tangkap dengan dua jari yang sengaja dia bentuk seperti sumpit.

'Bayangin aja gua lagi action film jepang. Dan ceritanya gua lagi makan pake sumpit' kata Soya dalam hati.

"Yeaahhh!"
"Akhirnya!"
"Huh bebas"
"Syukurlah"

Semua merasakan bahagia kembali.

"Gimana sih kalian! Suka ngaku manis tapi kalo ada tawon bilangnya pait pait. Munafik!" kata Soya sembari berjalan ke depan.

Perkataan Soya sontak membuat mulut teman-temannya menganga. Apakah itu sindiran?

"Bu saya permisi keluar mau buang serangganya dulu"

"Baik silahkan makasih ya Soya" jawab Bu Deva sambil tersenyum lega dan langsung turun dari meja guru. Dan gak sengaja bajunya Bu Deva nyangkut di meja jadi seolah seperti pakaian basah yang sedang di jemur. Semua murid tertawa bahkan ada yang guling-gulingan. Bu Deva yang malu hanya menutup mukanya memakai buku seperti sedang membaca.

"Soy"

"Eh bang eh maksud gua johan" kata Soya salting sendiri.

"Gak apa-apa ko mau panggil abang juga" jawab Johan sambil cekikikan.

"Hehe mau kemana bang Ajo?" tanya Soya. Dia senang bertemu dengan Johan. Kalo aja di anime pasti akan ada lovelove yang keluar dari mata Soya. Tapi sayang nya ini realita.

"Mau ke kantor,gua seneng loh di panggil bang ajo hehe walaupun agak aneh" kata Johan ikutan salting tapi di tutup-tutupin seolah nothing .

"Eh Soy" panggil Ara yang membuat Soya mengerucutkan bibirnya.

'Ganggu aja,gak tau apa?momantnya lagi sweet nih!' lirih Soya.

"Mau apa loh? Bukannya masuk!" suruh Soya songong. Merintah seenak jidatnya,emang ini sekolah nenek moyangnya apa?!

"Gua mau buang sampah" jawab Ara sambil menyodorkan bungkus bekas jajanan.

"Soy cowo ganteng itu gak mau lu kenalin ke gua?" bisik Ara pada Soya setelah membuang sampah.

Soya menarik nafas berat walaupun dia gak ngegendongnya tapi tetap aja berat.

"Jo ini Ara,dan Ara ini Johan temen gua"

"Johan" kata Johan sambil senyum,gila!lumer banget!

"Ara" Ara tersenyum juga.

"Udahkan Ra?yaudah masuk gih!" pintanya lagi.

Ara yang emang gak terlalu tertarik sama percakapan mereka berdua,langsung masuk ke kelas.

"Jangan ada Ara diantara kita" bisik Johan tepat di telinga Soya. Yang membuat Soya langsung sesak napas saking shock nya.

Johan yang melihat Soya terdiam sambil menganga hanya nyengir geli. Dia baru inget,niat awalnya yaitu memanggil guru.

"Soy gua duluan yah" kata Johan pamit tapi Soya masih dalam posisi seperti itu,berdiri mematung,mulut menganga, mungkin dia berdoa dalam hati agar tidak ada iler yang menetes atau cikcak pipis dari atas.

"Soy iler mu netes"
Soya langsung tersadar,dia menggeleng cepat dan menyeka bibirnya.

"Gak ada,mana?tuh gak ada" kata Soya masih mengelap-elap area bibirnya. Dia menjawab tanpa melihat siapa yang berbicara seperti itu.

"Emang gak ada"

"Ih ngese--" perkataan Soya terpotong saat membalikan badan dan melihat yang sedang berbicara dengannya.

Soya nyengir "eh ibu dari kapan di sini bu?" tanya Soya speak speak.

"Baru ko,ibu juga gak nguping pembicaraan kamu sama Johan ko" kata Bu Deva sambil nyengir neneknya setan.

'Gila!mampus gua,berarti bu Deva dari tadi dong disini,duh malu banget gua. Apalagi kalo Bu Deva sampai liat ekspresi gua tadi waduhh mau di taro di mana ni muka!' gerutu Soya dalam hati. (Muka ya di taro di muka dong ya!)

Soya nyengir so polos.

"Ibu gak nguping cuma denger" lanjut Bu Deva langsung lari ngakak.

'Tuhkan iih bego banget si gua! Malu nih malu! Ini gara-gara elu bangg,abang harus tanggung jawab' katanya sambil senyum kikuk sendiri. Masih ngerasa malu dan salting.

♠♠♠
Jiah kepergok guru pas lagi gak nyelaw mukanya,malu banget pasti ya!😅
Bu Deva yang gak nguping tapi denger minta votenya ya!😁

Phobia Mantan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang