MY HEART ( sasunaru ,sasufemaru )

SEDIH & SYUKUR

Hai...
Ketemu mimot lagi
Maaf typo
Mimot lanjut ya.....

Sejak hari itu sasuke hanya diam dan tidak keluar dari kamarnya. Secara bergiliran keluarga uchiha dan namikaze menjaga sasuke serta mengantar makanan yang hanya dimakan sedikit makanannya. Lalu bagaimana si bayi anak sasunaru, semua melupakan si bayi karena sibuk menjaga sasuke sang ayah.

Kakuzu yang mendapatkan kepercayaan naruto untuk menjaga putranya dengan lembut membelai si bayi. Setelah kepergian naruto pagi harinya kakuzu segera membawa si bayi ke rumah sakit untuk mencari dokter kabuto

" dokter kabuto?" tanya kakuzu sambil menatap sosok kabuto yang langsing dan berkacamata serta rambut terkuncir awut awutan.
" ya, ada apa?" gunam kabuto karena terjaga dari tidur singkatnya. Kakuzu memberikan kalung pemberian naruto dengan tangan kanannya pada kabuto.
Kabuto mengerjap lalu menerima
" ikut aku!" ucap kabuto cepat dan berbalik menuju ke dalam ruangannya, kemudian sampai di sebuah almari. Kabuto membuka almari dengan kunci pemberian kakuzu.

" sudah ada no.urutnya ambillah!" ucap kabuto
Kakuzu mengambil satu botol besar berisi susu beku kemudian memanaskan di dalam panci berisi air panas yang disiapkan kabuto. Sambil menunggu susu mencair dan hangat kakuzu membuka kertas yang ada di jepitan botol dan membacanya jelas

" pagi sayang "
" namamu menma uchiha, kenapa mama ( sebenarnya lebih suka kau panggil papa ) beri nama menma padamu karena kau juga suka makan ramen seperti mama"
Sekarang ini menma kun sedang berada di gendongan paman kakuzu dan seorang lagi namanya bibi kabuto hihihi
Kamu tahu menma kun bibi kabuto pasti marah kau sebut bibi tapi memang kabuto neechan itu baik juga lembut.
Menma kun juga jangan membenci ayah menma kun saat ini ayah menma sedang bersedih karena mama pergi.
Maafkan mama dan ayah ya sayang, jadilah anak baik.

Yang menyayangimu selalu
Naruto
^-^

Kakuzu melipat kertas lalu menyimpan di sakunya.
" ini sudah hangat, kakuzu sama!" ucap kabuto dengan wajah merona merah
Kakuzu melihat dan tersenyum
" menma sama, benar kata mamamu kalau bibi kabuto marah dipanggil bibi!" ucap kakuzu pada bayi sehari yang kini menghisap rakus asi sang ibu yang disimpan khusus.
" kakuzu sama...!" desus kabuto jengkel namun kakuzu tak menggubris asyik bercerita pada menma.
" menma sama, minum sampai habis ya dan jangan rewel sebab paman juga mesti kerja untuk ayah menma sama. Ayah menma sama itu hebat yang sangat mencintai mama menma sama. Jadi sekarang beliau masih berduka tapi percayalah beliau juga menyayangi menma sama!" ucap kakuzu sampai asi di botol habis dan menma mengerjap lucu layaknya memahami apa yang dikatakan kakuzu.
" aduh...lucunya!" kakuzu mencium pipi gembul menma.

Tak lama kakuzu pergi dan membuat janji siang hari datang kembali. Memang kakuzu membawa menma ke kamarnya untuk ambil selendang dan menggendong menma sambil bekerja. Tak sedikit yang membantu kakuzu membawa menma sekaligus menjaga menma saat kakuzu di panggil menghadap. Saat siang datang kakuzu bergegas membawa menma untuk minum asi, dimana kabuto sudah menghangatkan asi untuk menma. Begitupun saat sore ada surat untuk menma dari naruto yang intinya naruto minta agar menma menyayangi ayah dan keluarganya. Saat menma minum asi sore
" kapan naru sama siapkan semua ini kabuchan?" tanya kakuzu
" huh, hentikan memanggilku begitu!" ucap kabuto kesal
" nei, menma sama, bibi kabutomu masih marah kau tahu!" ucap kakuzu sambil memandang menma dan menma mengerjap lucu sambil bergunam
" uzu sama!" tegur kabuto
" nei, uzu panggilan sayangmu untukku ya!" ucap kakuzu
" beh, mengharap!" jawab kabuto mencibir
" bolehkan!" ucap kakuzu lalu meletakkan botol kosong lalu menimang menma untuk bersendawa.
" tidurlah menma sama, sebentar lagi kita pulang ya dan menma sama tidur di boxs!" ucap kakuzu lembut
" apa uzu sama sudah makan malam?" tanya kabuto
" belum, nanti saja setelah kerjaanku beres!" jawab kakuzu
" mau tunggu sebentar?" tanya kabuto
" kenapa?" tanya kakuzu
" tunggu saja sebentar ya!" ucap kabuto bergegas masuk ke ruangannya meninggalkan kakuzu.