Hai, judulnya gak pas ya
Kepikiran nikah mendadak sich
Hehehe
Maaf typo nantinya...Begitu pagi menjelang aruna terjaga dari tidurnya namun saat mau menggeliat aruna tidak bisa bergerak bebas seperti ada beban yang menahan pergerakannya.
" ehm...!" gunam aruna namun
" ststststst bunda jangan bergerak berlebih ya!" ucap menma lembut sambil memasukkan permen ke mulut aruna lalu menma mencium bibir aruna sayang.
" menma sayang, siapa?" ucap lirih aruna
" ayah, ayah tertidur pulas bunda. Menma baru lihat ayah pulas tertidur sekali ini saja. Jadi bunda jangan bangun dulu ya!" pinta menma.
" pukul berapa sayang?" tanya aruna tidak jadi bangun.
" pukul 5 bunda!" jawab menma
" ya sudah, sini tidur lagi!" ucap aruna menggapai menma dan menma langsung menyusup masuk ke pelukan aruna." bunda, maukah menikahi ayah sasuke ?" gunam menma di depan wajah aruna.
" entahlah menma, bunda tidak tahu juga tak paham!" ucap aruna jujur
" bunda...kok gitu, memang kenapa bunda bingung. Apa karena bunda di sebut wanita papan?" tanya menma
" mungkin juga, menma tahu bukan wanita yang mengejar ayah menma!" ucap aruna
" ya, menma tahu mereka berdandan berlebihan juga bajunya kekurangan bahan!" jawab menma
" menurut menma begitu, tapi bunda gak pede sayang. Bunda merasa tak pantas buat ayah menma. Ada banyak alasan menma yang tidak bisa bunda katakan pada menma!" jawab aruna lembut.
" apa karena bunda hanya anak angkat ayah tenori, atau karena bunda tidak tahu asal usulnya, atau bunda sudah punya kekasih?" ucap menma
" aic darimana menma tahu?" tanya aruna
" jadi benar bunda punya kekasih, siapa namanya bunda. Menma akan minta kekasih bunda menyerahkan bunda untuk menma!" ucap menma
" menma sayang, tidak bisa begitu. Menma tidak bisa memaksakan keinginan menma pada orang lain. Menma juga harus mendengar pendapat ayah menma atau orang lain!" ucap aruna lembut.
" apa bunda gak sayang menma?" tanya menma.
" kalau bunda tidak sayang tidak mungkin bunda ijinkan menma seperti sekarang!" ucap aruna
" jadi bunda juga sayang ayah bukan?" ucap menma girang
" eh kok gitu!" ucap aruna kelabakan
" iya, kan kalau bunda gak sayang ayah pasti ayah tidak akan bisa tidur senyenyak sekarang juga memeluk bunda bukan?" ucap menma. Aruna mendesah pasrah
" entahlah menma, sekarang tidur saja ya!" ucap aruna lembut sambil membelai surai menma. Menma tersenyum lalu bergelung lagi di pelukan aruna dengan merapatkan diri pada aruna.Aruna sendiri memeluk menma sambil menerawang namun bisikan lembut di telinganya di sertai kecupan lembut di balik telinganya membuatnya merinding.
" kau menyayangiku bukan, aku tak masalah jika sekarang kau hanya menyayangiku aru tapi aku akan membuatmu jatuh cinta kepadaku!" bisik sasuke sambil merapatkan pelukannya.Aruna memejamkan matanya lalu berucap lirih dan parau
" kau arogan teme!"
" yang kau cintai aru!" jawab sasuke di atas kepala aruna
"Uh, lepaskan pelukanmu teme!" desis aruna
" ehm...bunda..!" gunam menma yang makin mendekat ke aruna sehingga aruna terdorong merapat ke sasuke. Sasuke sendiri mempererat pelukannya di tubuh aruna, dimana telapak tangan kiri sasuke berada di perut atas aruna." aku mencintaimu aru, aku butuh dirimu bersamaku, aku tahu kau mirip mendiang naruto tapi kau bukan naruto tapi kau aruna. Hatiku yang baru, hidupku yang baru juga masa depanku!" ucap sasuke di telinga aruna.
Aruna memejamkan matanya sambil membiarkan sasuke memeluknya erat.Saat hari sudah pukul 7 pagi aruna terjaga dan keluar dari pelukan ayah dan anak yang tidur bersamanya. Aruna bergegas mandi dan memakai celana serta kaus tak lupa sepatu ketsnya. Setelah itu memandang dua orang yang berwajah mirip dan pulas tertidur lalu aruna keluar kamar.
Aruna meluncur ringan menuju riang makan.
" pagi maaf telat bangun!" ucap aruna
" pagi, menma mana?" tanya kyuubi
" masih tidur dengan ayahnya neechan!" ucap aruna santai
" eh kalian tidur sekamar?" tanya itachi
" iya tachinii!" jawab aruna sambil mengambil makan pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HEART ( sasunaru ,sasufemaru )
Fanfictionaku tahu ini salah tapi aku tidak bisa membuangnya begitu saja. tidak sedikit usahaku menolak apa yang aku rasakan tapi aku tidak bisa menghapusnya dari hidupku. dia adalah " my heart ", apapun orang katakan dia tetap hatiku, jiwaku bahkan warna...