Happy reading, Enjoy and relax!! 😘😘
******
Keva terbangun keesokan harinya di sebuah ranjang sempit dengan kasur yang sudah keras. Ia mengucek matanya yang terasa gatal sebelum kemudian menguap dengan lebar.
Sesaat Ia mengernyit menganalisa tempat dimana Ia berada sekarang.
Bukankah semalam Ia dan Cyrillo berhasil ditemukan oleh seorang pria berpakaian necis dan bermobil mewah?Lalu mengapa kini Ia bisa berada di sini? Di ruangan sempit tanpa ventilasi dan sedikit kotor? Kamar ini tak jauh berbeda dengan kamar kontrakannya sendiri.
Mungkinkah dugaannya selama ini salah bahwa Cyrillo adalah bagian dari keluarga kaya?
Tapi..
Ah! Ia lelah terus menduga-duga.
Ia merentangkan tubuhnya yang terasa pegal karena tidur di kasur yang keras sebelum menurunkan kedua kalinya dari ranjang yang ditempatinya. Seketika rasa dingin melanda kaki telanjangnya begitu kakinya bersentuhan dengan lantai.
Ia menunduk. Well, walaupun kamar ini nampak begitu sempit dan sedikit tak terawat, tapi setidaknya lantainya menggunakan batu alam berwarna vanilla mengkilap yang Ia tahu berharga sangat mahal. Bahkan per meternya saja bisa mencapai angka 600 ribu rupiah.
Sudah seperti harga tanah di desa asalnya saja. Bagaimana bisa Keva tahu? Oh Jangan ragukan wawasannya yang luas.
Melihat betapa mewahnya lantai yang tengah Ia injak saat ini, membuatnya yakin bahwa Cyrillo benar-benar berasal dari keluarga kaya. Hanya saja mungkin kini Ia tengah ditempatkan di kamar pembantu paling jelek atau sejenisnya di rumah ini? Who knows?Ia mengamati sekelilingnya berusaha mencari pintu. Namun yang Ia dapati hanya sebuah pintu kayu berwarna coklat tua yang berdiri kokoh di sana. Keva asumsikan itu sebagai pintu keluar.
Ia mendesah. Niatnya Ia ingin mencuci muka nya dulu sebelum keluar menghadapi siapapun di luar sana yang bertanggung jawab atas keberadaannya di kamar ini. Namun sepertinya kamar ini tak dilengkapi dengan kamar mandi. Jadi Ia harus berbesar hati menerima semuanya. Untung saja Ia diangkut serta kemari. Kalau tidak saat ini Ia pasti tengah tidur di emperan toko yang dingin.
Bersyukur, Keva. Bersyukur!
Keva membuka pintu kayu itu dan melangkah keluar. begitu Ia keluar Ia langsung disuguhi pemandangan taman Indah dengan rumput hijau membentang luas yang sangat menyejukkan mata.
Ia melebarkan senyumnya dan menghirup udara segar itu dengan rakus. Namun seketika sebuah pikiran menyentaknya.
Sialan! Jadi Ia ditempatkan di kamar yang berada jauh di belakang rumah? Hal itu semakin diperkuat dengan pemandangan puluhan pakaian yang tengah di jemur tepat di sebelah kamarnya. Juga jangan lupakan kandang Anjing yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Astaga! Ia menduga kalau keluarga Cyrillo ini adalah jenis keluarga yang sombong dan congkak.
Yah mudah saja Ia menebaknya dilihat dari bagaimana keluarga ini memperlakukannya.Ia mendengus dan berjalan menyusuri jalanan setapak yang disusun dari batu-batu kali yang tertata rapi menuju sebuah pintu kaca yang menghubungkan ke dapur, dilihat dari almari kecil yang berjejer di dinding dan Kitchen set lainnya yang dapat Ia lihat dari tempatnya bediri.
Saat langkahnya semakin dekat dengan pintu kaca tersebut, Ia mendapati pelayan berpakaian putih-hitam seperti pelayan pada rumah-rumah orang kaya yang sering Ia lihat di TV berjalan tergesa berlawanan arah dengannya.
Namun begitu melihatnya, pelayan itu berhenti mendadak di depannya dan menghela nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby (Finished)
ChickLitDini hari sepulangnya Keva dari restoran tempatnya bekerja, ia mendapati seorang bayi laki laki yang sedang duduk di depan rumah kontrakannya. Bukan bayi mungil nan lucu seperti yang kalian bayangkan, tapi seorang pria dewasa yang menurutnya tampan...