HAPPY READING!! 😊😊
********
"Ih, Ya Tuhan, ganteng banget. Kalo tahu di sini ada cogan, Tiap hari kesini pun bakal gue sanggupi. Nggak masalah deh gak jajan sehari penuh cuma buat beli kopi disini."
"Hee.. Lo mah! Dasar."
Keva tanpa sadar mengeratkan pengangannya pada nampan yang tengah dipegangnya saat mendengar bisik bisik sekumpulan gadis remaja di sebelah meja yang tengah di bersihkannya. Memang, semenjak kejadian pertama kali Keva membawa Illo bekerja bersamanya, restoran lebih ramai pengunjung yang di dominasi oleh kaum hawa. Dari gadis remaja yang masih segar, ibu-ibu, bahkan nenek nenek usia 50 tahunan pun ada. Dan akibatnya, sang manager restoran yang super duper menyebalkan -Pak Renov, menyuruh nya mengajak Illo setiap harinya. Bahkan semenjak ia membawa Illo bersamanya, sikap pak Renov yang awalnya begitu sinis padanya kini berubah sangat baik.
Keva memaki maki Pak Renov dalam hati. Dasar manusia. Semuanya sama.Diliriknya jam tangan buluk yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Jam 5 sore. Sebentar lagi jam pulang.
Keva segera mempercepat temponya mengelap meja.
Tak sampai 15 menit, pekerjaannya sudah selesai. Keva mengucap syukur dalam hati. Ekor matanya melirik Illo di pojok ruangan .
Tidur ternyata. Mungkin mata bayinya tak kuat diajak membuka terlalu lama."Guys gue balik ya?"
Katanya pada rekan rekannya setelah selesai membereskan alat alat kebersihan dan mengganti seragamnya."YOI!"
"ATI ATI!"
"Besok bawa dedek Illo lagi ya," teriak temannya, Sabrina dengan tawa membahana di akhir kalimatnya.
Keva melirik Sabrina sinis.
"Inget anak suami di rumah Bi."
Sewotnya.******
"Mama.." Cyrillo menggumam di bahu Keva. Bayi besar itu tampak masih memgantuk setelah dibangunkan secara paksa oleh Keva tadi. Akibatnya kini pria itu berjalan sempoyongan dengan kepala yang bersandar di bahu Keva. Keva kesulitan untuk berjalan, tentu saja. Tapi mau bagaimana lagi? Ia kasihan dengan bayi besar itu. Pasti kepalanya pusing karena dibangunkan paksa.
"Hm.." Keva menjawab. Tubuhnya yang kecil kesulitan memapah tubuh besar dan berotot Cyrillo.
"Lapar mama.." sahut Cyrillo lagi. Tubuhnya sempoyongan hendak terjatuh ke jalanan aspal yang keras.
"Awas!!" Keva memekik. Tangannya spontan menarik lengan Cyrillo mendekat padanya sehingga kini tubuh mereka berdua terjatuh secara bersamaan dengan Keva yang berada di bawah tubuh besar Cyrillo dan sukses menjadi perhatian semua orang yang sedang berjalan di trotoar yang sama dengan mereka. "Akh.." Keva mengerang. Ia tak dapat bernafas karena tubuh besar Cyrillo menindihnya.
"Illo bangun.." pintanya dengan suara tertahan.Cyrillo yang masih mengantuk hanya menatap Keva tak mengerti.
"Ha? Apa Mama?" tanya nya polos.Keva menggeram kesal. Persediaan oksigen di dadanya sudah hampir habis tapi Cyrillo masih setia menimpakan seluruh bobot tubuhnya ke dadanya. Oh God. Jangan sampai Keva mati di sini. Hutang hutangnya belum lunas, angsuran motornya masih jalan 1 bulan, dosanya kepada teman temannya masih menumpuk. Setidaknya, biarkan Keva meminta maaf terlebih dahulu kepada pemilik rumah kontrakannya karena berkali kali berbohong hanya untuk menghindari setoran bulanan.
"Berdiri bodoh.." desisnya kesal.
Karena bayi besar itu tak bisa diharapkan, Keva menggapai gapaikan tangannya ke sekumpulan orang yang berdiri tak jauh dari mereka, bermaksud meminta tolong.
"Tolong.."Sejenak sekumpulan orang itu saling berpandangan bingung sebelum kemudian bergerak cepat menyelamatkan Keva dengan cara mengangkat tubuh besar Cyrillo yang ternyata tertidur.
Fvck. Keva mengumpat dalam hati. Benar-benar bayi besar sialan.
Setelah tubuh Cyrillo berhasil disingkirkan, Keva menarik nafas nya dalam-dalam, mencari oksigen baru untuk menggantikan Karbon dioksida yang sudah berdiam lama di dalam paru-parunya."Mbak nggak papa?" tanya salah seorang pemuda yang kini sedang memegangi bahunya.
Keva mengangguk sambil terbatuk batuk. "Nggak papa. Makasih mas."
"Mama.." Cyrillo berteriak dari tempatnya di dudukkan. Pria itu tengah mengis keras lengkap dengan Air matanya yang membuat Keva benar benar ingin menenggelamkan dirinya saja di laut terdalam karena malu.
Tanpa kata, Keva membalikkan tubuhnya dan berjalan cepat meninggalkan Cyrillo yang menagis meraung raung mengejarnya.
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby (Finished)
Romanzi rosa / ChickLitDini hari sepulangnya Keva dari restoran tempatnya bekerja, ia mendapati seorang bayi laki laki yang sedang duduk di depan rumah kontrakannya. Bukan bayi mungil nan lucu seperti yang kalian bayangkan, tapi seorang pria dewasa yang menurutnya tampan...