Bagian 4

85 3 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi yang akan diadakan Pelatihan Baris Berbaris(PBB).

Pagi ini,pukul 06.40.Aku berada didalam sekolah.Hari ini,aku berpenampilan rambut yang diikat satu,kacamata putih dan memakai tas gendong berwarna biru muda.Baju yang kukenakan adalah seragam olahraga dari Sma.

Ketika aku masuk kedalam sekolah.Terlihat seorang lelaki sedang berdiri didepan,bangku pinggir lapangan membawa kotak makan.

Lelaki itu melihatku danlangsung berjalan kearahku.

"Selamat pagi,Berliana." Senyum lelaki itu yang terlihat lesung pipinya.

"Pagi juga,Vandra." Aku juga,membalas senyumnya.

"Ini,khusus untukmu." Lelaki itu,memberikan kotak makan.

"Ini apa?" Aku menerimanya.

"Nasi goreng."

"Ini buatanmu?"

"Iyaa,maaf kalau.."

"Makasih,aku akan suka."

"Kenapa?Padahal kamu belum mencoba sesuap pun."

"Karena,aku tau betapa sulitnya kamu membuatnya."

"Makasih Berliana,jangan lupa yaa,di makan.Karena,hari ini akan melelahkan."

"Siap,kakak osis." Aku menegapkan badanku.

"Masuk gih,bel bentar lagi."

Tiba-tiba,kak Kevin menghampiri Vandra.

"Woy Vandra,Lagi ngapain lo?" Menepuk punggung Vandra.

"Ih apaan sih." Kata Vandra,risih.

"Buruan ke ruang osis,udah ditunggu sama yang lain." Kata kak kevin.

"Bentaran."

"Ah,lo mah." Memukul punggung Vandra,pelan.

Kak kevin melihatku,lalu menyapa. "Hai Berliana."

"Hai juga Kak Kevin." Aku tersenyum kearah Kak kevin.

"Panggil gue kevin aja."

"Apaan sih lo,vin.Pergi sana." Kata Vandra,kesal.

"Mending,aku yang pergi deh.Duluan yaa,Vandra sama Kak kevin." Aku berjalan pergi.

"Panggil Kevin aja,jangan kak." Teriak Kevin pelan.

"Apaan sih lo,vin." Aku masih,mendengar suara Vandra.

"Yuklah,kita keruang osis.Udah ditunggu."

                                        ****

Pukul 10.20 bel istirahat berbunyi.Aula,menjadi ramai dengan suara obrolan.

"Eh,Berliana.Kantin yuk?" Kata teman sebelahku,Salsa.

"Engga,gue bawa bekal."

"Ah,ga asik lo."

"Besok dah."

"Oke,gue duluan yaa." Salsa berjalan pergi.

Aku segera memakan nasi goreng buatan Vandra.

"Enak juga."

Aku memakannya dengan lahap.

Selesai makan,aku menutup kembali tempat makannya dan ku masukan kedalam tas.

Tenggorakanku terasa kering.Aku mengambil botol air putih yang kubawa dari rumah.Lalu,meneguknya.

Teet Teet Teet

Bunyi bel,bertanda berakhirnya jam istirahat.Siswa-siswa mulai masuk.

"Kenyang juga." Salsa kembali duduk.

Aku hanya terdiam,menatapnya.

"Kabarnya,nanti jam 11.Kita harus kumpul dilapangan."

"Berarti 15 menit lagi?"

"Buat mempersiapkan tenaga."

Aku kembali terdiam.

"Gue ga siap,kulit gue bakalan gosong."

"Lagian,hanya beberapa jam aja."

"Tetep aja,Berliana sayang."

"Terserah deh,gabut jadinya."

"Main hp ajalah." Salsa,mengambil handphone disakunya.

Aku juga mengambil handphone disakuku dan memasang headset dihandphone.Lalu memakainya ditelingaku.

"Woy,ngelamun aja.Ayo buruan kelapangan."

"Hah apa?" Aku menyadarkan lamunku.Aku tidak tau,apa yang aku lamunkan.

"Ayo,buruan kelapangan."

"Oh,ayoo."Aku melepaskan headsetku dan memasukan handphone ditas.

Aku dan Salsa berlarian menuju lapangan.

Seluruh siswa,diharapkan berbaris dilapangan.Setelah itu,siswa mulai baris-berbaris.

Pukul 12.15 matahari sangat terik.Siswa dihentikan baris-berbaris.Siswa diharapkan meneduh dan meneguk air mineral.

"Gue minta air lo,dong." Kata salsa.

"Di tas,ambil aja."

Salsa berlarian dikoridor sekolah.Sedangkan aku,berteduh dan meluruskan kaki dilantai.

"Capek juga."

Terdengar suara mikrofon.

"Tes 1 2 3.Hai,semuanya capek bukan?Tapi,kalian sudah menyelesaikan masa orientasi kalian.Kami,dari seluruh kakak-kakak osis,mohon maaf sebesar-besarnya."

"Iyaa kak." Kata teman-teman sebayaku.

Aku sedang mendengarkan dan melihat mereka yang sedang menenguk air mineral.Makin lama,tenggorokkanku mengering.

"Mana sih,Salsa." Gumamku,sambil menelan ludah.

"Oy,Berliana." Salsa duduk disebelah kananku.

"Mana,minum gue?"

"Minum lo tadi,diminta sama yang laen.Sori yaa."

"Gimana sih lo,Salsa.Gue mau beli minum dulu."

Aku berdiri.Lalu,berjalan dikoridor sekolah.

Tiba-tiba disebelah kiriku,ada seseorang yang menarik tanganku.

Aku membalikan badan.Seseorang itu,menyodorkan air mineral.

"Untuk nona Berliana."

Dibawah Langit.Where stories live. Discover now