Bagian 5

66 3 0
                                    

Vandra Reynand

Pukul 05.30 pagi hari. Aku terbangun dari tidurku. Posisiku sekarang menggunakan selimut.Padahal semalam,tidak. Sepertinya,wanita paruh baya itu menyelimutiku.Wanita paruh baya itu,selalu membuatku mencintai dan menyayanginya.

Aku segera beranjak dari tempat tidur,dan mencari handphone. Isi chat,ramai dengan grub osis yang membahas tentang PBB[Pelatihan Baris Berbaris].
Teringat gadis itu,akan pingsan karena belum sempat sarapan.Aku beranjak kedapur.

"Sedang apa Vandra?Kok tumben kedapur?" Kata wanita paruh baya yang matanya masih sembab,karena bangun tidur.

"Ini ma,mau masak nasi goreng."

"Sini,mama yang masak aja." Wanita paruh baya itu,mendekatiku.

"Engga ma. Mamah cuman perlu ngajarin aku."
"Pasti Nasi gorengnya bukan buat kamu."
Aku terdiam dan cengar cengir.

Wanita paruh baya itu,sambil menyiapkan bahan-bahan.

"Hayoo buat siapa?Cewek pasti?"

"Hehe.iya mah."

"Kenalin sama mama."

"Kalau sudah waktunya,pasti ma."

Aku mengikuti aba-aba dari wanita paruh baya itu. Ini pertama kali aku,memotong bawang merah,bawang putih dan cabe dengan kaku. Wanita paruh baya itu,hanya tersenyum. Setelah selesai,aku segera memasukkannya kedalam tempat makan.
"Selesai." Kataku.

"Sepertinya enak." Wanita paruh baya,mencium aromanya.

"Semoga enak ya ma."

"Wanita itu pasti suka."

"Mama,bisa aja.Aku mandi dulu ma."

Aku beranjak menuju kekamar mandi. Selesai mandi,aku segera memakai seragam dan almamater osis. Menyisir rambut dan memakai wangi-wangian.Tak sabar,untuk bertemu dengan Berliana,pagi ini.
                                                                                  ****
Sampai disekolah pukul 06.30. Aku segera memakirkan sepeda motor. Lalu berlarian menuju bangku lapangan. Berharap,Berliana belum datang.
Ketika aku melihat kearah kiri. Terlihat,gadis yang kutunggu datang. Gadis yang terlihat cantik dan menebarkan senyumannya dipagi hari. Aku pun segera berlari kecil kearahnya. Didepannya aku menatap kedua bola mata gadis itu dan memulai pembicaran.
                                                                                 ****
Ketika,terdengar bel istirahat. Terfikir untuk menemui gadis itu,Berliana.
Aku segera keluar kelas dan berlari kecil. Sampai berkali-kali bertuburkan badan seorang wanita.

"Eh,maaf." Lalu kembali,berjalan terburu-buru.

Setelah sampai bangunan aula.Aku melihat,dari samping pintu aula yang hanya terdapat beberapa orang didalam. Aku mendapati gadis yang sedang makan dengan lahap,dengan kotak makan milikku.

"Terimakasih,Berliana.Kamu,membuatku yakin bahwa aku jatuh hati,padamu." Aku menatap dengan bahagia. Gadis yang sedang menyendok nasi goreng dan memakannya.

Bel berakhirnya istirahat berbunyi.Aku masih memperhatikanmu.Sampai tiba-tiba
"Eh lo,ngapain disini ndra?"

Aku kaget dan melihat kebelakang
"Kevinnn,kok lo dimana-dimana nongol sih."

"Gue emang ditugasin disini.Lo itu,bukannya tugasnya nanti Pbb?"

"Iyaa,gue cuman mau.."

"Bilang aja mau modus." Kevin menepuk bahuku.

"Gue mau keruang osis dulu." Aku berjalan menjauh dari kevin.
                                                                                      ****
Setelah selesai PBB. Bola mataku,mencari sosok gadis. Aku belum mendapatkan ditengah,teman-teman sebayanya.
Ketika,aku sedikit mendekat kearah teman-teman sebanyamu dari belakang.
Aku sekarang,telah melihat belakang tubuhmu yang tidak asing.Kamu tepat didepanku.
Kamu sedang bergumumam kesal.

Apa yang membuatmu kesal?Atau siapa yang membuatmu kesal,Berliana?Katakan padaku.

Kamu kembali tersenyum.Karna,satu temanku menjadi MC.ketika aku melihat banyak teman sebayamu sedang minum,aku tersadar.
Kamu belum menenggukan air.Aku segera,berjalan terburu-buru menuju kantin.

Setelah selesai membelikan minum.Aku berjalan buru-buru menyusulmu.Tidak akan menabrak orang karena sudah lumayan sepi,karena memang sedang jam belajar.
Disebelah kiriku,terdapat seorang gadis yang kucari,sedang berjalan berlawan arah denganku,tapi kamu tidak melihatku.
Aku segera menarik tanganmu.Kamu pun membalikkan badan.

"Untuk nona Berliana" Kataku,sambil memberikan botol air mineral padanya.

Gadis itu menatap mataku sebentar.Matanya berkaca-kaca.Tiba-tiba,gadis itu memelukku.

"Makasih Vandra." Tendengar suara isakannya.

"Kamu,kenapa Berliana?" Aku membalas pelukannya sambil mengelus lembut rambutnya.

Jangan menangis Berliana.Wahai gadis yang membuatku jatuh hati. Batinku.

Dibawah Langit.Where stories live. Discover now