10

477 12 2
                                    

Loriz bergegas untuk menuju D'Brendelstub dan bertemu dengan Dona. Baginya ia harus segera menyelesaikan persoalan dengan Dona. Ia sadar jika perasaannya dengan Dona tak lebih dari sekedar teman. Ia tak bisa mencintainya lagi terlebih saat ini ia benar-benar jatuh cinta terhadap Agatha. Wanita cantik yang mengingatkan kemabli dengan Carolina cinta semasa kecilnya.

Setibanya di sana Loriz sudah disambut Dona dengan pelukan hangatnya. Loriz yang mersa tak nyaman segera melepaskan pelukan Dona hingga membuat Dona heran.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Loriz heran.

Mendengar pertanyaan dari  Loriz Dona hanya menjawabnya dengan senyuman lalu mengajak Loriz untuk duduk.

"Kamu ini..Seharusnya kamu menanyakan kabarku kan?" Dona kembali tersenyum.

Loriz menggelengkan kepalanya. Melihat tas ransel yang dibawa Dona membuat Loriz menyipitkan kedua matanya.

"Aku berniat berlibur kesini. Aku bolehkan menginap beberapa hari di rumahmu. Please?" Pinta Dona.

Loriz diam dan menjawab. Sejenak berfikir serta mempertimbangkan permintaan Dona. Loriz tidak bisa begitu saja memberi ijin Dona untuk tinggal dirumahnya. Terlebih neneknya pasti sangat tidak menyetujuinya. Nenek Loriz sebenarnya pernah satu kali bertemu dengan Dona. Namun waktu itu Dona memberikan kesan yang buruk hingga membuat nenek membenci dan tidak menyukainya.

"Lebih baik kamu tinggal dihotel saja." Jawab Loriz singkat." Jadi begini saja di ujung jalan sana ada sebuah penginapan namanya "Linethome". Rumhnya besar kamu sementara tinggal disana saja. Aku tidak mungkin membawamu kerumah." Lanjut Loriz.

Dona mengangguk menyetujui saran dari Loriz. Meski begitu dirinya akan tetap bisa berjumpa dengan Loriz. Bahkan tak menutup kemungkinan akan membuat hubungannya kembali hangat seperti dulu.

*******

Agatha masuk kedalam ruang rahasianya dengan memotong tubuh dari 5 orang yang telah dibunuhnya. Ia mulai memotong kepala mereka satu persatu lalu mengeluarkan otak-otak mereka lalu memasukkannya kedalam ember berisi air. Tak lupa Agatha mencongkel semua mata mereka dan akan menjadikannya sebagai sop. Agatha juga akan menjadikan telinga serta hidung-hidung mereka sebagai bagian dari sop yang akan dimasak olehnya.

"Tentu aku akan menjadikan ini makanan terlezat yang aku masak" Lirihnya.

Agatha memotong mereka satu persatu menjadi 8 bagian dengan panjang 6 inci. Agatha mulai memotong telinga, hidung dan mencongkel matanya. Lalu Agatha menghunjami perut mereka dengan puluhan tusukaan hingga mengeluarkan banyak darah. Lantas Agatha langsung meminum darahnya melepas dahaga yang singgah. Agatha mengampir beberapa kentang yang telah terkupas memasukkannya kedalam panci berisi air. Untuk menambah dagingnya Agatha kembali memotong setiap kirban dibagian tengah tubuhnya. Tepat di bawah pusar lalu melewati kaki hingga tepat dibawah pantatnya. Kemudian berlanjut ke kepala hingga membelahnya menjadi dua. Agatha lalu menempatkan potongan tubuh itu dalam genggamannya. Dengan wajah penuh senyuman serta iringan musik klasih membuat Agatha terus memotong kaki, lengan serta beberpa bagian tubuh mereka.

Agatha mulai membuat sup dari otak, telinga serta hidung dan kentang yang telah dikupasnya. Agatha lantas menambahkan irisan bawang merah goreng, wortel, daun bawang, brokoli, kale, awlwdri, gula, garam, merica serta irisan cabai kedalam panci. Untuk menambah  rasa dagingnya Agatha mengambil beberapa potongan tubuh tersebut lalu memasukkannya kedalam panci bersama dengan sayuran tersebut dan merebusnya. Agatha menambahkan beberapa bumbu kembali dan terus mengaduknya hingga matang. Setelah matang Agatha menyajikanya kedalam mangkok saji dan berniat untuk mengudang Loriz untuk makan malam.

Tak cukup membuatkan Sop untuk Loriz Agatha berniat juga untuk membuatkan kue darah untuk Loriz. Ia mengambil darah dari korban yang masih utuh kemudian Agatha menaruhnya didalam baskom dan membiarkannya hingga membeku. Lantas Agatha membuat adonan terigu, gula, susu, terur sedikit mentega serta menambahkan coklat dan vinila untuk menambah rasa manis dalam kuenya kedalam loyang. Kemudia Agatha mengiris tipis darah beku tersebut lalu mencampurkannya kedalam adonan. Setelah selesai Agatha langsung memanggannya kedalam oven selama 30 menit. Setelah selesai Agatha mengidangkannya diatas piring saji dan menyimpannya kedalam kulkas.

****

Roux mendapati Dona tak berada dirumahnya hingga membuat Roux sedikit lega. Namun dekimian rasa khawatir menghantuinya. Dengan keadaan desannya mulai aman namun polisi selalu mengatakan untuk waspada. Terlebih Dona baru tiba Riquewihr membuat Roux takut jika Dona akan menjadi korban penculikan.

Meski polisi memastikan jika lima orang penduduk berlibur ke Barcelona masih membuat Roux tak percaya. Terlebih Roux sempat menyapa lima orang tersebut sedang berbincang bersama dengan Agatha malam sebelum hilangnya mereka. Namun begitu Roux tak lantas menyalahkan jika hilangnya mereka berkaitan dengan Agatha. Roux sendiri melihat saat Agatha berbincang dengan komisaris Samuel saat pemeriksaan hilangnya lima orang tersebut. 

"Dimana juga si Dona tersebut." Keluhnya.

Roux membuka ponselnya saat menyadari ada pesan masuk.

"Huhhhhh" Roux mengeluh saat membaca pesan diponselnya.

From : Linda

Roux...aku dengar Dona berlibur ke Riquewihr. Tante harap kamu menjaganya meski kalian sudah berpisah.

Pesan dari Linda ibu dari Dona membuatnya kembali kesal. Namun ia tak bisa menolak perintah dari tante Linda yang sangat baik terhadapnya. Ia tahu kekhawatiran Tante Linda terhadap anak semata wayangnya terlebih tante LInda tahu kondisi desanya yang sempat menjadi pemberitaan dunia.

Roux lalu mengenakan mantelnya dan segera keluar dari rumahnya untuk mencari Dona. Roux berharap jika Dona tidak pergi meninggalkan desanya sebelum ia menemukannya dan memastikan jika Dona baik-baik saja. 





PsycopatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang