Prolog

1K 44 5
                                    

Caroline tersenyum melihat beberapa korbannya berteriak histeris sembari meminta tolong. Caroline memberi pertunjukkan pada para korbannya dengan menguliti mayat wanita dengan isi perut yang berantakan di hadapan merka. Sesekali Caroline melahap mentah mayat tersebut.

"Tolonggggggggg"

Caroline sama sakali tak menghiraukan jeritan mereka. Kini Caroline melepas anjing-anjing liar miliknya dan membiarkan anjing-anjing tersebut mencabik-cabit tubuh mereka. Hingga sayup-sayup suara teriakan mereka menghilang.

Caroline berjalan mendekati seorang laki-laki dengan tubuh terikat serta seorang wanita yang dibiarkan menggantung dengan kondisi tubuh terbalik.  Bahkan di bawah kepalanya ia sengaja menaruh serpihan kaca tajam serta puluhan Tunusia Fat-Tailed Scorpion, merupakan Kalajengking paling mematikan, bahkan racunnya bisa membunuh wanita itu  dalam beberapa menit saja. 

Caroline meraih kapak dibelakang pria tersebut lalu memandangnya sambil tersenyum kecut. Bahkan sesekali Karin menempelkan Kapan tersebut diwajah pria itu. Kemudian Caroline menancapkan kapaknya pada pergelangan tangan kanan lelaki itu hingga membuatnya putus. 

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Aksi Caroline dilanjutkan dengan memotong kembali pergelangan tangan kiri. Caroline selalu tertawa saat melakukan aksinya tersebut. Kali ini Caroline mnghidupkan musik clasik sambil terus menyiksa korbannya. Caroline mulai mengkuliti hidup - hidup tubuh pria tersebut.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.......... Carolineeeeeeeeeeeeeeee........................."

Caroline sama sekali tak memperdulikannya. Bahkan ia sesekali menikmati helai demi helai kulit tersebut hingga membuat salah satu korbannya menjadi mual hingga muntah.

"Caroline...apa salah kita? kita minta maaf" Ucap wanita itu terbata.

Caroline memutar tubuhnya dan menatap wanita itu. Caroline tersenyum sinis lalu memutuskan tali wanita itu hingga membuatnya jatuh.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Serpihan-serpihan kaca langsung menancap di kulit kepalanya. Serta puluhan Tunusia Fat-Tailed Scorpion langsung mengerubungi tubuh wanita tersebut. Kalanjengking tersebut mengeluarkan racunnya hingga membuat tubuhnya kejang hingga berbusa. Wanita tersebut tewas.

"Karena kamu pantas pendapatkannya." Lirihnya.

Caroline kembali beranjak dari tempatnya. Ia berjalan ke suatu ruangan rahasianya. Caroline kembali tersenyum melihat foto mamanya yang terpajang dinding. Ia kembali mendekat dengan tubuh penuh darah.  Namun tiba-tiba air mata Caroline menetes deras di wajah cantiknya bercampur dengan tawa yang menggelegar.

Memorinya kembali teringat akan kejadian 20 tahun silam. Saat itu ia sedang bermain didalam kamarnya bersama dengan boneka-boneka kesayangannya. Namun saat itu ia mendengar suara gaduh di kamar orang tuanya. Caroline mengintip dengan penuh ketakutan. Ia melihat papanya beberapa kali menendang tubuh bahkan kepala mamanya dengan kaki. Bahkan papa Caroline mencambuk tubuh mamanya dengan gasper miliknya. Caroline hanya bisa dia dan bersembunyi. Setelah itu papanya menikam tubuh mamanya puluhan kali hingga tewas. Kebencian Caroline memuncak hingga membuatnya mengambil kapak di garasi rumahnya. Kemudian ia langsung menancapkan kapak tersebut pada kepala ayahnya hingga terbelah.



PsycopatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang