4

483 19 6
                                    

Calorine berniat membuat sebuah penginapan dirumahnya. Ia memanfaatkan kamar-kamar yang kosong dan tak terpakai. Tentunya ia akan memberikan sebuah kejutan pada salah satu kamar yang special menurutnya. Caroline telah membuat sebuah jebakan pada salah satu kamar agar ia dapat menculik korbannya serta menyiksanya diruang bawah tanah. Caroline membuat sebuah lubang yang tertutup dan saat korban tersebut menginjaknya secara otomatis ia akan terjatuh kebawah.

"LINETHOME" Loriz membaca sebuah papan besar di depan rumah Agatha.

Agatha yang melihat Loriz segera menghampirinya dengan tersenyum.

"Aku memutuskan untuk membuka penginapan saja. Ada banyak kamar kosong yang tak terpakai." Kata Agatha.

"Itu ide yang bagus. Namanya juga keren" Ujar Loriz. "Lalu apakah sudah ada yang menginap?" Tanya Loriz.

Agatha tersenyum dan menunjukkan beberapa orang masuk kedalam. Agatha sendiri memperkejakan dua orang pekerja masyarakat sekitar. Loriz mengangguk ia merasa bangga akan sosok Agatha yang baru dikenalnya. Selain keramahannya ia juga membuka lapangan pekerja bagi para penduduk disini.

"Ehm...Beberapa hari ini apakah kamu melihat Nyonya Clare? Perempuan tua yang tinggal di ujung jalan sana?" Tanya Loriz sambil menunjukkan kediaman Clare yang bercat warna orange.

"Tidak, Tapi aku sempat melihatnya ia sedang pergi bersama seorang pria seusia dengannya." Jawab Agatha.

Loriz mengangguk dan mengerti. Loriz berfikir bisa saja Nyonya Clare sedang pergi dengan mantan suaminya. Hampir semua peduduk di sini mengetahui jika Clare berencana kembali dengan mantan suaminya. Bahkan mereka juga mendaftarkan pernikahan mereka di salah satu  gereja di Riquewihr. Sementara Marlo mantan suaminya masih mengurusi bisnisnya di London. 

"Apakah kamu mau mampir?" Tanya Agatha.

"Tidak, Aku harus pergi bertemu dengan temanku. Next Time ya.."

Agatha mengangguk. Namun tiba-tiba suasana Riquewihr mendadak ramai. Beberapa orang berlarian sambil menyebut nama Clare.

"Clare,,,Clare,,"

"Mayat...Mayatttt"

Loriz dan Agatha bingung tak mengerti maksud dari mereka. Hingga Loriz berhasil menghentikan Aldo dengan wajah panik serta ketakutannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Loriz menenangkan Aldo.

"Aku menemukan mayat Clare yang membusuk. Kondisinya sangat mengerikan." Jawab Aldo.

"Apa???" Loriz terekejut. Begitu pula dengan Agatha.

Aldo pun berlari meninggalkan mereka yang masih saling menatap tak percaya. Loriz nampak sangat Syok mendengar kabar mengerikan tersebut. Di tambah lagi Tuan Aldo beberapa hari akan kembali ke Riquewihr untuk pernikahannya. Serta Roux anak satu-satunya sedang perjalanan menuju Riquewihr.

*************

Mayat Clare tergelatk disalah satu hutan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Kepalanya terbelah hingga bagian otaknya berceceran. Di tambah dengan kondisi perutnya yang berantakan. Ratusan belatung mengerogoti tubuhnya hingga mengeluarkan bau busuk.

"Clare" Laurent terkejut.

Loriz memeluk neneknya. Laurent sangat terpukul atas kepergian Clare dengan cara tragis seperti itu. Polisi pun langsung membawa mayat Clare ke rumah sakit dengan bantuan ambulance untuk outopsi. Bahkan polisi sama asekali tak menemukan jejak pembunuh Clare si sekitarnya. Polisi dibuat bingung bagaimana bisa si pembunuh bisa sepintar itu menghapus jejaknya. 

***

Dengan di temukannya mayat Clare membuat para tetangga lebih memilih untuk mengurung diri. Bahkan meski baru pukul 8 malam para penduduk lebih memilih untuk mengunci pintunya. Mereka takut jika pembunuh Clare masih berkeliaran dan akan membunuh mereka kembali. Mendapati suasana desa yang nampak kacau membuat Agatha tersenyum. Dengan keadaan ini dapat membuatnya semakin leluasa untuk menculik dan membunuh setiap orang.

PsycopatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang