Similar Face

(Chapter 8)

~Similar Face?~

Bau rumah sakit yang khas menyeruak hidung Donghae begitu ia terbangun, ia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali berusaha menyesuaikan diri karena cahaya terang yang tiba-tiba menyergap kedua matanya. Ia bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia bisa berbaring di rumah sakit?. Ia menoleh ke arah kiri tubuhnya, dilihatnya Kyuhyun terbaring tertidur di ranjang sebelahnya dengan penuh luka menjawab pertanyaannya.

'Ah benar, semalam aku berkelahi dengan... Siwon... tapi, bagaiamana dengan kondisi Yoona?' batinnya bertanya. Perih, ia rasakan di pipinya, bibirnya, dan wajahnya. Ia hendak mengangkat tangan kanannya, namun tertahan sesuatu segera saja dilihatnya, tangan itu digenggam tangan mungil Yoona yang sedang tertidur.

Merasakan tangan Donghae bergerak, Yoona terusik dalam tidurnya dan kemudian terbangun. "DONGHAE! Kau sudah sadar?" pekik Yoona bangkit dari kursinya melihat Donghae memandanginya.

Donghae tersenyum melihat reaksi Yoona. Ia segera bangkit perlahan, namun luka di sekujur tubuhnya membuatnya meringis kesakitan. Tubuhnya seakan-akan tertusuk ribuan jarum yang tidak terlihat.

"Kau jangan memaksakan diri... kata Dokter, tak ada luka dalam.. syukurlah, tapi kau jangan banyak bergerak..." tutur Yoona sembari membantu Donghae duduk di atas ranjangnya. Ia sungguh sedih memandang Donghae yang begitu kesakitan sampai ia tidak cukup berani memandang langsung kedua mata Donghae.

Donghae tersenyum memandang Yoona di hadapannya. Ia merasa lega, Yoona di hadapannya utuh tak terluka sedikit pun. Ia sungguh ketakutan membayangkan sesuatu terjadi pada Yoona sedangkan dirinya sendiri tidak bisa melakukan apapun karena jatuh pingsan tak sadarkan diri.

"Syukurlah... Kau tidak apa-apa Yoona..." ucap Donghae kemudian sembari menyunggingkan senyum khas kebanggaannya.

Dengan perlahan Yoona mendongak pada Donghae. Memandangnya penuh kekhawatiran dan tak percaya pada lelaki di hadapannya masih terus mengkhawatirkannya sedangkan ia sendiri terluka karena melindunginya. Ia menatap pilu pada Donghae yang tengah tersenyum dengan wajah bengkak dan dibalut perban.

"Wae, Donghae? kau terluka... mengapa kau masih mengkhawatirkanku..." lirih Yoona menahan tangisnya.

Donghae tersenyum, lagi. "Yang terpenting bagiku kau tidak terluka, aku khawatir karena kemarin aku jatu---"

"Hentikan! Kumohon hentikan!!" pekik Yoona tak sanggup menahan air mata yang sedari tadi ia tahan. Ia segera memeluk Donghae. "Kumohon... jangan bicara seperti itu!" pekiknya lagi sembari terus menangis.

"Yoona..." Donghae bingung karena Yoona memeluknya tiba-tiba dan menangis. Perlahan ia mengangkat tangan kanannya dan mengusap punggung Yoona. Berharap itu menenangkannya.

**

"Donghae sudah siuman? Syukurlah!" pekik Yuri begitu datang ke kamar inap Kyu dan Donghae. Donghae dengan nyaman disuapi makanan oleh Yoona. "Si Kyu malah tertidur pulas... aku kan khawatir dengannya.." gerutunya sembari melihat Kyuhyun yang tertidur hampir 2 hari.

"Maafkan dia Yuri, ini semua salahku... Seharusnya Kyu tidak ada disana..." ujar Donghae. Yuri mendongak dan segera bertampang tak setuju.

"Mwo? Tentu saja tidak, Donghae! Ini semua salah Siwon! Aishh, pengecut sekali dia! Kabur setelah melakukan ini semua pada kalian..." marah Yuri sembari melipat kedua tangannya.

Donghae tersenyum, "Sudahlah... seharusnya sejak dulu aku bicarakan baik-baik dengan Siwon. tapi, dia mungkin terlalu emosi... jadi seperti ini.."

"Tidak, Donghae! Perbuatan ini sudah keterlaluan! Harus dibawa atas nama hukum! Kalau perlu dia dihukum penjara!" sambung Yuri dengan cerocosan khasnya.