Ending

144 9 3
                                    

Seorang gadis tengah bersandar diatas kasurnya. Suaranya merdu mengikuti lantunan musik yang terdengar disana. Angin sore menembus jendela kamar yang terbuka. Sunny kedinginan dibuatnya.

Gadis itu melangkah. Bangkit dari duduknya yang nyaman. Tangannya menggapai ujung jendela pelan, berusaha menutupnya. Matanya terbelalak. Melihat seorang pria yang tengah berjalan di lantai dasar.

Sunny berlari keluar. Bahkan saat menggunakan lift, gadis mungil itu terlihat tak sabar. Sampai pintu lift terbuka. Seorang pria dengan celana levis dan jaket hitam berdiri di depannya. Sunny hanya bisa terdiam tak percaya. Pria itu menariknya agar keluar dari lift segera.

Seperti mimpi. Pria itu ada dihadapannya sekarang.

"Kenapa? Nggak pernah liat cowok seganteng gw di korea?" Kaca mata hitam yang di pakainya terbuka. Tak salah lagi itu adalah dia.

"Lu...lu..kok disini?" Tanya Sunny terbata. Tak disangka pria yang dirindukannya ada di depan mata.

"Kenapa? Kangen?"

"Enggak lah!" Tak sudi Sunny menjawab pertanyaan itu terang-terangan

Pembicaraan berlanjut sembari mereka berjalan ke lantai 5. Tepat dimana gadis itu tinggal.

"Nggak ada makanan apa gitu?" Tanya pria itu merengek kelaparan

"Nggak ada! Siapa suruh dateng nggak ngomong dulu!"

"Kan surprise!"

"Ya salah lu sendiri!"

"Ah masa adiknya dateng nggak dikasih makan. Kejem banget!" Yap! Pria itu Jackson. Adik kandung Sunny

"Bodo!"

"Yaudah gw nggak bakal kasih titipan mamih buat lu!" Ancam Jackson kepepet

"Emang mamih titip apa?"

"Beliin makan dulu! Baru gw kasih tau!"

Sunny menghentakkan kaki kesal. Adiknya satu ini memang menyebalkan "ok gw pesenin. Lu mau apa?"

"Pizza"

"Fine!" Gadis itu segera menelpon untuk memesan

"Udah gw pesenin. Mamih titip apa buat gw!"

"Titip salam!" Jawab pria itu santai

Sunny mendidih. Kampret banget tuh bocah! Sebelum marahnya meledak Jackson menunjukkan sesuatu

"Nih HP lama lu!" Ucap pria itu

Sebuah HP lusuh tergeletak diatas meja. Warna putihnya telah memudar dimakan usia.

"Udah gw benerin. Siapa tau ada yang penting" ucap Jackson lagi

Sunny membukanya. HP itu benar-benar masih berfungsi.

"Makasih!" Ucap gadis itu, mencolek pipi adiknya.

* * *

"Gw nggak tau harus gimana lagi supaya Sunny inget. Apa gw mundur aja?" Pria itu bermonolog

"Jangan! Masa lu nyerah gitu aja!" Teriak seorang pria dari belakang

Pria itu menoleh mendapati Ryu ada di belakangnya.

"Eh elu, sini duduk!" Mata biru Mark tampak sayu saat itu

"Jangan pernah nyerah Mark!" Suara itu lirih. Tapi cukup untuk membuat hati Mark bergetar

Mark menoleh. Menatap senyum diwajah Ryu. Pria itu memang motifator handal. Senyumnya saja bisa membuat orang berubah pikiran.

"Ok. Gw nggak bakal nyerah. Tapi gimana caranya biar Sunny inget gw?"

For the First Kiss Forever (Completed) #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang