Jodoh?

1.5K 123 2
                                    

Matahari pagi menyusup kedalam kamarku dan membuat aktivitas tidurku terganggu.

Aku kembali menarik selimut dan menutupkannya sampai bagian kepalaku.

"Bangunlah putri tidur" kata seorang yang tidak lain adalah Luhan.

"Ayolah, kau harus bangun dan olahraga pagi" katanya lagi dan menarik selimut yang menutupi wajahku.

Aku sedikit menggeliat dan membuka mataku. Hal yang pertama aku lihat adalah wajahnya. Wajah tampan Luhan.

"Aku masih mengantuk Luhan" kataku dan membelakanginya.

Luhan mengecup singkat keningku.

"Ayolah, aku sudah menyiapkan sarapan" katanya.

Aku langsung bangkit dari tidurku dan duduk.

"Kau, menyiapkan sarapan? Kenapa tidak membangunkan ku dan memintaku memasak sarapan pagi untukmu?" Tanyaku

"Kau terlihat sangat lelah, jadi aku tidak tega membangunkannya. Lagi pula aku sudah biasa masak sendiri" katanya.

"Tapikan. Kau-"

Cup

Luhan memotong ucapanku mengecup bibir ku.

"Ayo. Kita sarapan" katanya dan menarik lenganku.

Aku pasrah dan mengikuti langkahnya.

Kami telah tiba di ruang makan. Dan benar saja, Luhan memasakkan kimchi untukku.

'ya tuhan, pria ini' fikirku.

Luhan menggeser kursi dan mempersilahkan ku untuk duduk. Lalu dia pun duduk di hadapanku.

"Luhan, apa kau selalu memasak masakan yang enak seperti ini?" Tanyaku. Aku tidak pernah merasakan masakan Luhan sekalipun. Dan masakan ini benar benar luar biasa enak.

"Apa kau tidak tahu? Aku bekerja sebagai chef di Jepang dulu" katanya

"Mwo? Benarkah?" Tanyaku tak percaya.

Luhan hanya menjawab pertanyaannya dengan tertawa kecil dan melanjutkan aktivitas sarapannya.

Tok tok

Saat kami sedang asyik makan, pintu rumah ku diketuk.

Tok tok

"Sebentar" sahutku dari dalam rumah.

Aku meninggalkan Luhan yang sedang asyik makan untuk membukakan pintu.

"Ada ap-" aku terkejut melihat orang yang sangat kurindukan telah kembali pulang.

"Eomma. Appa" aku langsung memeluk kedua orang tua ku.

"Kalian. Kenapa lama sekali pulang? Bukankah kalian bilang kalian hanya akan pergi 1 bulan? Mengapa sampai 2 bulan?" Tanyaku pada kedua orangtuaku.

"Maafkan kami sayang. Tapi perusahaan kita yang ada di Busan sedang ada masalah. Jadi kami harus lebih lama disana" kata appaku menjelaskan.

"Lalu kenapa tidak memberi kabar? Untung saja ada Luhan yang menemaniku" kataku.

"Luhan? Disini? Lalu dimana dia sekarang?" Tanya eomma ku.

"Dia sedang makan didalam. Dia memasakkanku kimchi. Rasanya sangat enak. Ayo eomma kita kedalam" kataku dan menarik lengan kedua orang tua ku. Dan disusul oleh pelayan yang membawa koper orang tua ku.

"Ahjussi, ahjumma. Kalian sudah pulang?" Tanya Luhan saat melihat kedua orangtuaku.

"Iya. Wow. Kau masak sendiri?" Tanya eomma ku.

"Iya ahjumma. Mari dimakan ahjumma. Kebetulan Luhan masak banyak" katanya pada eommaku.

Appa dan eomma ku duduk dan memulai makan dengan tenang.

Selama makan, eomma tidak ada hentinya memuji masakan Luhan. Aku sangat senang jika Luhan mendapat sambutan baik dari kedua orang tuaku.

~~~~

Author POV

Keluarga Tn. Jung dan Luhan telah menyelesaikan acara sarapan pagi dan berkumpul di ruang keluarga.

"Ajussi, ahjumma. Luhan pulang dulu yah. Ada sesuatu yang harus Luhan kerjakan" kata Luhan memecah keheningan.

"Mwo? Kenapa cepat sekali Luhan?" Tanya Yerin.

"Ada yang harus kukerjakan Yerin-ah. Nanti malam aku akan kesini lagi" jawab Luhan dan bangkit dari tempat duduknya.

Luhan pamit pada kedua orang tua Yerin dan meninggalkan rumah Yerin.

Setelah suara motor Luhan terdengar semakin menjauh, orang tua Yerin mematikan televisi dan menatap serius pada Yerin.

"Mengapa eomma dan appa menatap ku seperti itu?" Kata Yerin karena tatapan orang tuanya yang aneh.

Yerin bangkit dari tempat duduk nya dan ingin melangkah ke kamarnya kalau saja orangtuanya tidak memanggilnya.

"Ada apa lagi eomma? Yerin mau masuk kamar dulu, Yerin ada tugas kuliah" kata Yerin tanpa menoleh.

"Sebentar saja. Ada yang ingin kami bicarakan. Ayo duduk" kata Ny. Jung.

Yerin melangkah malas dan kembali duduk ke sofa yang yltadi di duduknya.

"Ada apa eomma? Hal serius apa yang harus dibicarakan?" Tanya Yerin.

"Tapi janji kau tidak akan menolaknya" kita Ny. Jung.

Yerin hanya mengangguk dan mendengar dengan serius apa yang dikatakan orang tuanya.

Hening sejenak, dan Tn. Jung membuka pembicaraan.

"Jadi, Yerin-ah. Kau akan menikah dalam waktu dekat" kata Tn. Jung dan membuat Yerin tertawa keras.

"Hahahahahahahahahahahaha. Menikah? Dengan siapa? Dengan Luhan? Hahahaha" kata Yerin.

"Yerin, kami serius" kata Ny. Jung.

"Baiklah, baiklah" yerin menarik nafasnya dan melanjutkan pertanyaannya "Siapa pria itu eomma?" Tanya Yerin.

"Sehun" jawab Tn dan Ny Jung bersamaan.

"Sehun? Ahli waris Oh Corp. itu?" Tanya Yerin lagi.

Orang tua Yerin hanya mengangguk.

"Lalu, kenapa harus menikah dengannya? Bukankah aku bisa memilih orang yang akan menikah denganku?" Tanyaku.

"Maafkan kami Yerin. Perusahaan kita sedang mengalami kerugian besar. Dan Tn. Oh ingin membantu kita dengan syarat, kau mau menikah dengan anaknya" Tn. Jung menjelaskan.

Yerin membulatkan matanya. Dia tidak menyangka ternyata alasannya adalah itu. Itu sama saja dengan menjual yerin, bukan?

"Tapi jika kau tidak mau juga tak apa.kami tidak akan memaksakanmu" kata Ny. Jung karena melihat perubahan ekspresi pada wajah Yerin.

Yerin berusaha tersenyum dan mengangguk. Ya, dia bersedia menikah dengan Sehun hanya karena dia tidak ingin ayahnya kehilangan perusahaan keluarganya yang telah lama berdiri itu.

Yang ada di pikiran Yerin sekarang adalah bagaimana cara memberitahukan semua ini pada luhan? Apakah Luhan akan menerima ini? Yerin tidak tahu.

Cara pertama yang terlintas di otak Yerin adalah bertemu dengan sahabatnya dan menceritakan semua keluh kesahnya. Walau dia tahu, tidak akan ada jawaban dari masalahnya.

Tbc.

~~~~~~

Halloha readers sayang. Tidak lupa lupanya saya minta voment dari kalian. Oh iya sedikit pemberitahuan. Ff ini up 2 hari sekali jam up antara 10 malam sampai 1 malam.
Oke. Saranghaeyeo Readersku :* :* :*

Jung Yerin Is Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang