Best Friend or Boy Friend?

2.7K 193 0
                                    

Halo-halo para readers. Happy read yah. jangan lupa voment yah guys. Saranghaeyo.
~~~
"Saranghaeyo" kata Luhan tiba-tiba datang dan memelukku dari belakang.

Aku terkejut dan langsung menarik tubuhku dari pelukannya.

"Mwo?" Aku membulatkan mata sipitku, seakan tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh Luhan, sahabatku.

"Aku mencintaimu Yerin-ah, bukan sebagai sahabat tapi lebih" katanya sambil berjalan mendekatiku dan menatap fokus pada mataku.

'apa-apaan ini?' fikirku.

Aku terus mundur kebelakang hingga akhirnya tubuh bagian belakangku menabrak tembok.

'akh sejak kapan ada dinding disini'? Fikirku.

Luhan telah tiba di hadapanku sekarang, dia meletakkan tangannya pada dinding yang ada di belakangku sebagai penahan tubuhnya.

Luhan mendekatkan wajahnya ke telingaku dan mengatakan "Maukah kau menjadi pacarku?"

Luhan menarik wajahnya dari telingaku dan mendekat ke wajahku refleks aku menutup mataku.

Tidak lama kemudian bibir kami saling bertautan. Luhan menciumku, juga sedikit mengeluarkan bibirku. Aku pun membalas ciumannya.

Entahlah, aku tidak tau sejak kapan aku pandai berciuman.

5 menit kemudian aku mendorong dada Luhan dan mengatakan "Nado saranghaeyo".

Aku menarik tengkuk Luhan, dan kami kembali berciuman.

~~~~~~

Luhan mengantarku pulang ke rumahku dengan selamat.

"Kau ingin singgah Luhan?" Tanyaku.

"Kenapa masih memanggilku dengan nama? Panggilah aku 'SAYANG'" katanya dengan penuh penekanan pada kata 'sayang'.

Aku tertawa kecil mendengar kata kata yang baru saja keluar dari bibir Luhan.
Aku tidak pernah menyangka bahwa hubungan kami sebagai sahabat berubah menjadi kekasih.

"Baiklah. Luhan sayang, apakah kau ingin singgah?" Tanyaku dan menekan kata sayang.

"Boleh. Dan aku ingin menginap disini malam ini, tidak apa apakan? Kau tau? Aku selalu sendiri di rumah. Dan hari ini aku ingin ada yang menemaniku" katanya tanpa jeda.

"Bagaimana yah? Eomma dan appa sedang tidak ada di rumah" kataku dan menunduk.

"Benarkah? Kalau begitu kita bisa menghabiskan malam bersama bukan?" Katanya dengan tatapan jahil.

Aku membulatkan mataku dan sedikit memukul lengannya.

"Hahahaha aku hanya bercanda. Tapi aku bolehkan menginap disini?" Tanyanya lagi.

Aku tahu selama ini memang Luhan selalu sendiri di rumah nya. Pikiranku menerawang pada kejadian 17 tahun yang lalu. Saat umur kami masih 5 tahun, Luhan kehilangan kedua orangtuanya dengan tragis.

Saat itu orang tua Luhan Ditemukan meninggal dalam keadaan tubuh yang penuh dengan cambukan dan leher yang seperti habis digolok.

"Hey? Kenapa kau melamun? Apa ada masalah?" Tanya Luhan dan membuat lamunanku buyar.

"Ti.. tidak. Kau boleh menginap disini" jawabku mantap.

Luhan tersenyum dan mendorong sepeda motornya masuk ke garasi rumahku.

Aku menunggunya di depan rumah dan masuk bersamanya.

"Luhan?" Panggilku.

"Iya sayang" Jawab nya.

"Kamar orang tuaku dikunci dan kunci untuk kamar tamu ada di kamar orang tuaku" kataku sedikit ragu.

"Tidak apa aku bisa tidur di sofa" katanya.

"Tidak, kau bisa tidur di kamarku, di kamarku ada dua ranjang" kataku. Aku tidak tega jika Luhan harus tidur di sofa.

"Bolehkah?" Tanyanya tidak yakin.

"Iya, kajja!" Kataku.

Aku berjalan menuju kamarku dan Luhan mengikuti ku dari belakang.

Aku membuka pintu kamarku lalu masuk, Luhan pun mengikuti langkahku.

"Tidak ada yang berubah dari kamar ini" katanya.

Aku tersenyum dan merapikan ranjang yang sudah tidak pernah kupakai, karena ranjang ini adalah ranjang tempat Luhan tidur dulu saat dia masih sering menginap disini.

"Ranjangmu sudah rapi. Kau ingin langsung tidur atau mandi dulu?" Tanyaku tanpa membalikkan tubuhku.

Luhan memelukku dari belakang. "Aku berharap semoga kelak kau akan menjadi istriku" katanya.

"Sudahlah Luhan. Kita baru saja jadian, dan sekarang kau memintaku untuk menjadi istrimu?" Kataku dan mendorong Luhan dengan sikuku.

Luhan melepas pelukannya dan duduk di ranjangnya.

"Aku akan langsung tidur, selamat malam sayang" katanya dan mencium keningku.

Aku tersenyum dan menaikkan selimutnya.

"Selamat malam juga Luhan" kataku dan beralih ke ranjang ku.

Tbc

~~~~~

Gimana gaes ceritanya? Ngebosenin yah? Maafkanlah penulis yang masih amatir ini. Kalau ada kritik dan saran di coment ajayah. Saranghae

Jung Yerin Is Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang