Kiss (again)?

1.2K 114 17
                                    

Yerin POV.

Matahari bersinar cerah hari ini, sangat cerah hingga aku merasakan kehangatan yang indah. Aku melihat jam weker yang bertengger manis di atas meja lampu.

Jam 07.00.

"ASTAGA!! AKU TERLAMBAT!!!" Jeritku.

Aku langsung lari masuk ke kamar mandi dan segera mandi. Setelah selesai aku langsung berpakaian dan turun kebawah.

"EOMMA! APPA! AKU BERANGKAT!" teriakku dan menarik tuas pintu.

"Aaaaaa!!!!!" Seseorang menarikku.

"Diamlah!" Kata orang itu yang ternyata adalah Sehun.

"Sehun-ah! Sudahlah aku ingin berangkat, aku sudah terlambat" kataku dan mencoba menarik lenganku dari genggaman Sehun.

Sehun tidak melepaskan genggamannya dan menarikku ke mobilnya yang terparkir di depan halamanku. Dia membuka pintu dan memintaku masuk, aku hanya pasrah dan masuk ke mobil mewahnya itu. Sedangkan dia duduk di bangku pengemudi. Tidak lama kemudian mobil Sehun memecah jalanan kota Seoul yang sempit dan tidak ku ketahui.

"Sehun-ah. Aku sudah terlambat, dan kau ingin membawaku kemana?" Tanyaku. Aku teringat kejadian kemarin dia menciumku di tebing, aku takut dia melakukan hal lebih.

Tidak ada jawaban. Dia hanya dian saja.

"Sehun-ah. Aku sudah terlambat, ayo antar aku ke kampus" rengekku lagi.

Sehun meminggirkan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan. Dia memindahkan penglihatannya dari jalan dan menatapku. Wajahnya semakin mendekat dan.

Cup

Dia mencium bibirku cukup lama dan akhirnya melepaskannya.

"Bisakah kau diam?" Tanyanya.

Aku langsung menunduk, aku yakin wajahku pasti memerah karena malu.

Sehun melajukan mobilnya lagi dan jalanan ini tidak pernah aku lewati sebelumnya, sementara jam sudah menunjukkan pukul 7.30, pertanda 15 menit lagi kelasku akan dimulai.

"Sehun-ah. Sebentar lagi kelasku akan dimulai, kau ingin aku terlambat dan tidak di izinkan masuk kelas, eoh?" Aku tidak bisa menahan bibirku untuk berhenti bicara.

Cup.

Lagi lagi dia menciumku, kali ini tanpa meminggirkan mobilnya dan hanya dihentikan di tengah jalan. Aku melotot.

Sehun makin memperdalam ciumannya seakan memintaku untuk membalas ciumannya.

5 menit kemudian dia melepaskan ciumannya.

"KENAPA KAU MENCIUMKU?!" Kataku setengah berteriak.

Dia bersiap untuk menciumiku kembali tapi aku menutup mulutnya dengan telapak tanganku. Lalu mendorong wajahnya. Tapi dia malah menarik tanganku dari bibirnya dan kembali menautkan bibir kami. Tanpa sadar, aku membalas ciumannya. Tak lama kemudian dia melepas ciumannya. Tapi entah mengapa aku menahan tengkuknya untuk kembali menciumku.

Dia melepas pegangannya pada tengkuknya secara perlahan dan mengatakan "Nanti saja ciuman ini kita lanjutkan, aku takut kau terlambat, tenanglah, dan aku akan mengantarmu tepat waktu". Diapun kembali melajukan mobilnya.

Aku sampai di kampus tepat 3 menit sebelum kelas dimulai. Ternyata dia membawaku lewat jalan pintas.

"Gomawo, Sehun-ah." Kataku dan tersenyum manis kepadanya, berkatnya aku tidak terlambat hari ini. Aku menyesal telah berfikir negatif tentangnya.

Dia menampilkan senyum indahnya yang sangat jarang terukir diwajah tampannya.

"Nanti aku jemput. Kau pulang jam berapa?" Tanya Sehun.

"Tidak. Tidak perlu, aku tidak mau menganggu urusan kantormu. Terima kasih" jawabku dengan penuh hati hati, aku takut dia akan merasa kecewa karena aku menolak ajakannya.

"Gwaenchana, jam 3 aku jemput. Dan aku tidak menerima penolakan. Arraseo?"

Aku mengangguk pasrah dan melangkahkan kakiku memasuki kawasan kampus. Sesekali aku memegang bibirku, tadi dia menciumku sampai 3 kali. Dan dalam waktu yang cukup lama.

~~~~~

Sehun POV.

Pagi ini, aku memutuskan untuk menjemput Yerin dan mengantarnya ke kampus.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.15 Yerin belum juga keluar dari rumahnya. Aku memutuskan untuk mengetuk pintu. Tapi sebelum kuketuk kulihat tuas pintu bergerak, aku yakin ini pasti Yerin. Aku hanya berdiri didepan pintu dan menunggunya keluar.

Saat keluar dia menjerit dan mengatakan sesuatu, tapi aku tak perduli dan menariknya menuju mobilku.

Selama perjalanan dia terlalu banyak bicara, dan aku tak suka pada orang yang terlalu banyak bicara. Aku lalu menciumnya aga dia diam. Sesaat dia memang diam, tapi kemudian kembali berisik. Aku menciumnya lagi dan kali ini cukup lama. Dan aku menuntut balasan darinya, sehingga aku melepaskan ciumanku. Setelah itu dia kembali berteriak dan aku kembali ingin menciumnya. Tapi dia menahan bibirku dengan telapak tangannya. Langsung saja aku tarik tangannya dan menciumnya.

Cukup lama dan dia mulai membalas ciumanku. Setelah aku rasa aku kekurangan oksigen aku menarik bibirku, tapi tanpa kusangka, dia menahan tengkukku seolah memintaku untuk memperlama ciuman kami.

Tapi aku melepas pegangannya pada tengkukku dan meminta padanya untuk melanjutkan ciuman ini lain kali, karena aku tak mau dia telat.

Kami telah sampai di depan kampus tempat Yerin kuliah. Seoul Art Campus. Dia mengambil kelas dance dan vocal. Aku tau dia lumayan hebat dalam dance, tapi nanti setelah ayahnya tiada siapa yang akan meneruskan perusahaan kalau bukan dia. Tapi sudahlah. Itu yang diinginkannya. Lagi pula sebentar lagi aku yang akan mengurus perusahaan itu untuknya. Dan perlu kalian ingat! Aku tidak menginginkan perusahaan itu, aku hanya menginginkan Yerin!

Setelah ku katakan bahwa aku akan menjemputnya nanti jam 3 sore, aku langsung pergi ke kantorku, aku yakin aku akan dimarahi oleh Appa karena aku telat terlalu lama. Semoga dia tidak marah jika kukatakan aku mengantar Yerin ke kampusnya dulu tadi.

Tbc.

~~~~~~

Garing? Sorry. Gaktau mau buat gimana lagi. Maklumlah. Tapi makasih yah buat readers setiaku. Vivi senang, walaupun yang komen itu itu aja. Tapi Vivi senang bgt :*. Saranghaeyo Readersku :* :* :* :*. Hot kiss dari anjingnya Sehun.

Jung Yerin Is Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang