La Chérie. 13

39 2 1
                                    

Kami terdiam melihat wanita itu. Dia juga terdiam menatap kami dengan matanya yang waspada. Setelah ajang tatap-tatapan yang berlangsung cukup lama, tiba-tiba Laurelle dan Mirabella menangis histeris sampai aku dan Liana terkaget-kaget. Lalu mereka menghambur ke arah wanita itu dan memeluknya. Siapa lagi ini, pikirku. Aku dan Liana pun terpaksa menonton Laurelle, Mirabella dan si wanita misterius itu berpelukan sambil menangis bak adegan di acara-acara TV zaman sekarang, tanpa mengetahui siapa dia sebenarnya. Montavez terlihat sudah bangun dari tidurnya dan termenung menatap wanita misterius itu. Mendadak elang raksasa itu memperlihatkan ekspresi kaget yang mungkin kalian pikir tidak akan terlihat di wajah elang mana pun, lalu dia menghampiri wanita misterius itu dan ikut memeluknya (sebenarnya sih Montavez cuma menaungi wanita misterius itu dengan sayapnya). Tentu saja aku dan Liana jadi makin bingung.

Setelah beberapa menit berpelukan sambil menangis, Laurelle dan Mirabella pun menghadap Liana dan aku. Mereka dan si wanita misterius itu pun berjalan ke arah kami. Akhirnya, pikirku.

"Kenalkan," kata Mirabella, "Ini Putri Lyra. Dia putri semata wayang dari raja peri yang terakhir kali memerintah," jelasnya. Aku dan Liana kaget, tapi kami malah terdiam kaku karena gugup, tidak tahu harus apa. Putri Lyra tertawa, lalu dia berkata,

"Sudahlah. Anggap aku seperti teman kalian. Lagipula sejak kerusuhan itu, ayahku tidak lagi memerintah, jadi aku bukan lagi seorang putri," ujarnya.

"Jangan begitu!" bantah Laurelle. "Yang Mulia tetap putri raja di hati kami!"

"Bisa tidak sih panggil aku dengan biasa saja..." keluh Lyra. Ternyata, Mirabella dan Laurelle menangis-nangis histeris karena mereka belum pernah bertemu Lyra lagi setelah kerusuhan itu. Dulu, saat kerusuhan itu, atas keputusan raja peri, keluarga kerajaan akan tetap berada di istana dulu sampai semua peri yang mengungsi sampai ke tempat tujuan di hutan peri. Tapi tak lama setelah semua peri sampai ke tempat pengungsian, salah satu peri penjaga menyampaikan kabar bahwa istana mendadak diserang. Tentu saja semua peri di sana terkaget-kaget. Karena keluarga kerajaan tidak pernah terlihat lagi selama ini, semua peri jadi berpikir kalau anggota keluarga kerajaan sudah terbunuh seluruhnya. Makanya saat Mirabella dan Laurelle melihat Lyra, mereka jadi kaget luar biasa.

"Kalian mau ke markas peri penjaga ya? Untuk apa?" tanya Lyra. Kami semua mengangguk, lalu Liana dengan sigap menjelaskan kalau kami ke sana dalam rangka menemukan Volok, lalu bertanya padanya tentang Alcnaeon Stavropoulos (sebenarnya Liana mengucapkannya dengan Alcnaeon Stavro-blahblahblah).

"Untuk apa kalian menanyakan dia?" tanya Lyra lagi, kali ini sambil mengernyitkan dahi.

"Katanya, dulu dia yang menyebarkan kabar bahwa Mirabella sudah menghilang ke dunia manusia, agar tidak ada yang memburunya. Kalau itu alasannya, berarti setidak-tidaknya dia tahu siapa, atau apa yang memburunya sampai-sampai harus ada kabar seperti itu yang disebar di dunia manusia. Dan kalau ada yang memburu Mirabella, pasti dia juga yang menyebabkan kerusuhan ratusan tahun lalu itu," jelas Laurelle.

"Astaga. Ternyata masih ada saja yang berminat dengan hal ini," keluh Lyra.

"Dan yang jadi masalah lebih besar, kenapa dia mengambil buku harianku. Menyebarkan cerita tentangku kan bukan hanya dengan cara mengambil buku harianku dan memberikannya pada manusia. Lagipula kalau begitu caranya, buku harian itu mungkin hanya akan dibuang. Sementara baru beberapa belas tahun yang lalu ada yang menemukan buku harianku kembali, tidak hanya dalam keadaan utuh, namun ada jimat penghilang di dalamnya. Ini berarti selama ini ada yang menjaga buku itu, dan kemungkinan dia juga yang menaruh jimatnya. Kalau Alcnaeon yang menaruhnya, kemungkinan besar dia tidak sekedar ingin melindungiku. Ada kemungkinan dia ingin menghilangkan sejarah tentangku seluruhnya," ujar Mirabella.

"Yaa mirip dendam pribadi gitu lah," Laurelle mengibaskan tangannya ke arah Lyra. Lyra mengangguk-angguk, sepertinya sudah mengerti dengan sifat Mirabella dan Laurelle yang kadang terlampau kritis dan banyak menduga.

La ChérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang