Wajahnya tersentak kesamping. Telinganya berdengung dan rasa panas menjalar dipipinya. Semua orang yang berada diruangan itu nampak terkejut namun mencoba menahan diri mereka. Situasi saat ini cukup sulit membuat mereka harus berhati-hati dalam bertindak.
"Bagaimana bisa kau melakukan hal bodoh seperti itu, V?"
Lelaki paruh baya dihadapannya membentak keras. Setelah tamparan yang diterimanya tadi, V hanya bergeming pada posisinya.
"Kau tau, karirmu bisa hancur hanya karena rumor seperti itu. Sekarang katakan itu benar kau atau bukan?"
Jimin yang duduk disalah satu kursi bergerak gelisah. Disini hanya dia satu-satunya orang yang mengetahui kebenarannya.
Kemarin Taehyung pergi makan dengan Jungkook dan wartawan mengira itu adalah V karena pakaian dan wajah mereka yang begitu mirip.
Jimin menggigit bibir bawahnya. Merasa harus menyelamatkan sahabat karibnya. Jimin merasa ia harus mengatakan ini demi karir V.
Maka ia berdiri cepat. Menyentakkan kursinya hingga berderit keras dan mengalihkan seluruh perhatian diruangan itu. Barusaja Jimin ingin mengungkapkan kebenarannya, V lebih dulu berucap lantang yang membuatnya kembali mendapat tamparan telak dipipinya.
"Ya, itu memang aku."
.
.
Taehyung berdiri dengan kepala yang tertunduk dalam. Tangannya mengepal kuat dikedua sisi tubuhnya. Ia mencoba menahan dirinya dan menerima semuanya, meski hatinya kembali terasa terkoyak.
"Kau seharusnya berhati-hati. Wajahmu begitu mirip dengan hyungmu, bagaimana bisa kau keluar dengan pakaiannya? Kau tau impian hyungmu menjadi seorang bintang. Kenapa kau begitu keras kepala sekali."
Taehyung kembali menghembuskan nafasnya kasar. Mencoba menerima seluruh cercaan yang ditujukan padanya. Bibirnya terkatup rapat, ia takut jika membuka mulutnya akan melukai wanita paruh baya yang begitu dicintainya.
"Dengarkan, eomma kali ini saja. Bayangkan bagaimana perasaan hyungmu sekarang. Dia pasti sangat stress memikirkan masalah ini. Seharusnya kau berhati-hati saat pergi berkencan dengan Jungkook."
Taehyung tetap terdiam. Ia mengangkat wajahnya perlahan, menatap sosok yang begitu berharga dalam hidupnya. Bibirnya tersenyum kecut.
"V hyung bisa mengatakan kalau itu bukan dirinya." ucapnya pelan.
"Kalian begitu mirip. Bagaimana bisa dia menyangkalnya." Ibunya mengerang frustasi membuat Taehyung tidak bisa menahan rasa sakit hatinya.
Ini bahkan jauh lebih buruk dari luka yang ditorehkan kekasihnya.
"Kalau begitu katakan saja jika V hyung memiliki saudara kembar. Katakan jika itu saudaranya. Lagipula untuk apa menyembunyikan hubungan kami, jika pada akhirnya akan menyulitkanmu."
Taehyung menatap nanar kearah ibunya. Dadanya naik-turun setelah ia meluapkan emosinya. Namun beberapa detik setelahnya ia merasa menyesal telah bicara dengan nada tinggi pada ibunya.
Kepalanya kembali tertunduk. "Maafkan aku." lirihnya.
Ibunya terdengar mendecak pelan. "Kau tidak memiliki apapun untuk dibanggakan. Jadi jika media tau kau adalah saudaranya, itu akan lebih menyulitkan karirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisters Relationship✔
FanficBahasa ㅡ Sad/Angst ㅡ BOYS LOVE ㅡ TaeKook 17+ Jeon Jungkook tidak menyangka satu kesalahan yang dilakukannya membuat ia menjadi terjebak dalam perjanjian tak berujung.