Langit biru yang membentang di angkasa dengan sedikit hiasan awan putih terlihat begitu cantik. Hembusan angin segar di musim semi terus menerpa tubuhnya hingga helainya menjadi berantakan. Netranya menatap tajam dua orang pemuda yang sibuk bermain dan mengabaikannya.
Ia melipat tangannya didepan dada. Alisnya menukik tajam ketika ia berteriak, "Ya! Kalian berdua berhentilah bermain."
Dua pemuda yang memiliki wajah serupa itu menghentikan kegiatan bermain sepak bola mereka. Pandangan tertuju kepada pemuda yang masih memasang wajah kesalnya.
Salah satu dari mereka terkikik sebelum melambaikan tangannya tinggi, "Kemarilah, Jungkook. Kau jadi wasitnya saja."
Jungkook yang masih melipat lengannya hanya mendengus malas, "Aku tidak suka kepanasan, Taehyung."
"Ya sudah, kau hanya perlu duduk diam disana. Jangan mengganggu lagi."
Mendengar kalimat sarkas dari pemuda lainnya membuat raut Jungkook semakin tertekuk kesal. "V menyebalkan!" Pekiknya.
Sementara kedua pemuda Kim itu hanya tertawa kecil sebelum kembali melanjutkan permainan mereka yang tertunda.
Sebenarnya pagi tadi Taehyung menjemputnya dengan alasan untuk melakukan kencan seperti perjanjian mereka. Iya, mereka bertiga memiliki perjanjian yang telah mereka setujui.
Kedua kakak-beradik itu menyatakan perasaannya pada Jungkook. Pemuda Jeon tentu tidak bisa memilihnya, mereka berdua adalah orang penting dalam hidupnya. Jungkook tidak akan bisa menyakiti salah satunya.
Namun karena Kim bersaudara benar-benar keras kepala dan mengumandangkan bahwa mereka tidak akan terluka dan menjauhi Jungkook jika pada akhirnya tidak terpilih. Maka, Jungkook membuat perjanjian ini. Untuk memastikan perasaannya, Jungkook akan pergi berkencan dengan keduanya bergantian selama satu bulan. Setelahnya Jungkook akan memutuskan kepada siapa perasaannya berlabuh.
Tapi setiap ia pergi berkencan dengan salah satunya, maka yang lainnya akan menjadi perusak seperti saat ini. Ketika pagi tadi ia dan Taehyung asik bermain di pantai, V tiba-tiba datang dan mengajak Taehyung bermain sepak bola.
Lalu bagaimana cara Jungkook memastikan perasaannya?
.
.
"Kalian incest saja kalau begitu."
Taehyung yang sedang menyuapi kakaknya makanan menjadi terdiam begitu mendengar kalimat yang diucapkan Jungkook.
V terkekeh pelan, "Jika kita incest rasanya seperti mencintai diri sendiri, Love Myself." Setelahnya mereka berdua tertawa keras.
Jungkook total merasa kesal.
"Kalian berdua hanya mempermainkanku saja, kan?"
Tawa mereka terhenti, menyisakan wajah penuh penyesalan.
"Bukan begitu, Jungkook." Taehyung mencoba meyakinkan pujaannya. "Kami tidak pernah mempermainkanmu."
Taehyung mencubit gemas pipi gembil Jungkook yang membuat senyum kembali terpatri di wajah pujaannya. Pemuda Kim yang satu ini memang begitu penyayang dan lembut, bahkan Taehyung selama ini menjaga Jungkook dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisters Relationship✔
FanficBahasa ㅡ Sad/Angst ㅡ BOYS LOVE ㅡ TaeKook 17+ Jeon Jungkook tidak menyangka satu kesalahan yang dilakukannya membuat ia menjadi terjebak dalam perjanjian tak berujung.