part 11

14.9K 374 17
                                    

Udara di pagi hari membuat seorang prilly mengeratkan selimutnya. Dia merasa udara di pagi hari ini begitu dingin. Biasanya kalau cuaca sedang seperti ini, maka. Ali selalu memeluknya dengan erat dan menghangatka tubuhnya. Tapi sayang, ali saat ini sedang berada di rumah istrinya dan sudah di pastikan, ali saat ini masih marah kepadanya.

Prilly tau cara untuk menghilangkan kemarahan ali. Tapi masalahnya sekarang adalah, ali tidak ada di dekatnya. Jadi, bagaimana bisa dia merayu ali.

Munkin, kalau ali ada di dekatnya saat ini. Dia pasti sudah berbaikan dengannya.

" dingin."

" apa aku harus telpon ali ya."

" tapi kan, ali saat ini lagi marah."

Prilly mendapat ide yang tepat untuk membuat ali luluh kepadanya. Ya munkin dengan suara manja dan rengekannya. Pikir prilly.

Prilly mengambil hp nya dan segera mendial nomor ali.

" halo." suara datar di seberang sana membuat prilly berpikir ulang untuk bersuara.

" halo honey." dengan keberanian penuh prilly membalas sapaan ali dengan
suara yang begitu takut.

" ada apa."

" knapa kau menelponku di pagi buta seperti ini."

" dingin honey " oh lihatlah, suara manjanya sudah dia  keluarkan untuk meluluhkan kemarahan ali.

Ali yang mendengar kata " DINGIN " seakan tau kalau kekasihnya saat ini sedang membutuhkan pelukan hangat darinya.

Ali berpikir, dengan kemarahannya saat ini dia munkin akan mendapatkan keuntungan dari kekasihnya itu. Tapi, sayangnya. Mendengar suara manja kekasihnya itu, membuat dirinya harus rela menurunkan egonya itu.

" baiklah, aku bakalan pulang ke kontrakan sekarang juga."

" aku tunggu honey."

" hmmm... Sudah dulu, aku mau mandi."

" iya honey, aku tunggu ya. Muaachh" prilly terkikik geli saat memberikan kecupan manis melalui telpon selulernya.

Ali merasa gemas dengan kekasihnya itu. Ingin rasanya dirinya itu merengkuh tubuh mungilnya. Dia mematikan telponnya dan segera beranjak dari tempat tidurnya dan segera memasuki kamar mandi.


                     **********

" mau kemana sayang." tanya angel saat melihat ali melewati ruang tamu.

Diam. Ali tidak menjawabnya

Ali menghiraukan pertanyaan angel dan terus melangkah keluar dai rumahnya.

Angel yang tidak mendapatkan jawaban dari ali segera menghadangnya.

" sayang, mau kemana." tanya nya lagi.

" itu bukan urusanmu." jawab ali datar.

" itu urasanku ali! Aku istrimu." teriak angel.

" aku berhak tau kamu mau kemana. Aku istri sah mu ali. " teriaknya lagi.

Ali mengepalkan tangganya saat mendengar teriakan angel di depannya. Dia melangkah mendekati angel dengan wajah yang begitu sulit di artikan.

Tangannya terulur memegang dan mengelus wajah angel dengan begitu lembut. Senyum smirk menghiasi wajah tampannya.

Ali memajukan wajahnya dan berhenti beberapa  centi dengan wajah angel.

" kau istriku bukan." tanya ali dengan suara yang lembutnya.

obsesi sang ceoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang