6

2.8K 246 27
                                    

"Pangeran Ruyi tidak bersedia memberikan bantuan yang kita minta, Yang Mulia. Sejak mendiang raja terdahulu mangkat dan Selir Menengah Rongyi keluar dari istana, Pangeran Ruyi sudah memutuskan untuk tidak ikut campur urusan negara apapun yang terjadi."

Yixia meremas surat balasan dari saudara seayahnya itu tanpa berniat membuka dan membacanya sendiri.

"Penasehat Ahn."

"Ya, shengshang?"

"Masih belum ada tanggapan dari istana kekaisaran?"

"Belum, shengshang."

"Kau boleh kembali."

"Terima kasih, Yang Mulia."

Penasehat Ahn undur diri dari hadapan sang Ratu.

"Kau juga, Sima."

Sima yang sejak tadi diam mengangguk pelan dan buru-buru pergi.

"Kau." Yixia melirik pilar disisi kanannya. "Apa menguping memang salah satu keahlianmu?"

Heye maju satu langkah. Dia tidak menyangka Yixia akan menyadari keberadaannya.

"Saya hanya memastikan anda aman, Yang Mulia."

"Aku aman berada dalam istanaku sendiri."

"Benarkah?" Wajah pengawalnya tetap lurus ke depan. "Seingat saya, sejarah sudah mencatat kematian mendiang raja terdahulu yang diracun didalam kediamannya sendiri."

"Lancang!" Yixia berdiri marah. "Berlutut!!"

Heye berlutut seperti yang diperintahkan.

"Kau tidak berhak membicarakan kematian ayahku, Shuofeng Heye!"

"Saya hanya mengatakan fakta yang sudah anda ketahui bahwa istana anda..." Heye mendongak, menatap Yixia. "Tidak aman untuk anda sendiri."

"Turunkan pandanganmu!"

"Kenapa? Agar saya tidak bisa melihat kekalutan dan ketakutan didalam sorot mata anda? Atau...." Heye berdiri, menentang Yixia terang-terangan. "Anda takut akan kebenaran tentang berita yang beredar ditengah masyarakat? Bahwa anda, Yang Mulia, tidak mampu memimpin Weian. Bahwa kelahiran anda sebagai Puteri Mahkota justru membawa petaka bagi Weian. Yang mana yang tidak ingin anda hadapi?"

Tubuh Yixia bergetar hebat. "Kau..." Geramnya. "Apa kau tahu apa yang bisa kulakukan untuk menghukummu?"

"Apa? Mencambuk saya? Mengurung saya dipenjara? Dan anda masih memiliki banyak pilihan lain, shengshang. Tapi biarkan saya sampaikan ini, banyak rakyat gelisah karena anda belum juga menikah. Mereka perlu ketenangan tapi pemerintahan anda tidak sepenuhnya memberikan rakyat apa yang mereka inginkan."

"Katakan apa tujuanmu masuk ke istana."

"Menjadi pengawal pribadi anda."

"Seorang pengawal pribadi tidak akan berbicara lancang padaku kecuali jika kau ingin kehilangan kepalamu."

"Apakah kepala saya begitu berharga sebagai ganti dari semua suara rakyat yang saya sampaikan? Jika ya, Yang Mulia boleh mengambilnya."

"Zuan akan mulai bertugas menggantikanmu. Tapi kau akan tetap disini sampai aku tahu apa agenda terselubungmu."

Gigi Yixia bergemeretuk akibat menahan kemarahan. Ia sudah akan melangkah meninggalkan balairung saat Heye masih dengan berani melontarkan pertanyaan.

"Kenapa harus menunggu Pangeran Xinlong jika shengshang bisa mengirim lamaran kepada banyak pangeran lain yang sudah dapat dipastikan akan diterima?"

"Apakah aku harus menjawabmu?" Yixia meremas kedua sisi gaunnya. "Baiklah. Aku akan memberikan jawaban atas rasa penasaranmu, Shuofeng Heye. Aku membutuhkan armada dan segenap kemampuannya untuk melindungi Weian. Satu-satunya peninggalan ayahku yang ia bangun dengan darah dan airmata."

"Bukan karena dia adalah huangtaizi dan anda mengincar posisi taizifei  yang kelak akan menjadi huanghou?"

27 Mei 2017

Shengshang : Yang Mulia
Zongli : Perdana Menteri
Guofang buzhang : Menteri Pertahanan
Huangtaizi : Putera Mahkota Kekaisaran
Taizifei : Istri Putra Mahkota
Huanghou : Permaisuri Kaisar
Huangdi : Kaisar

Dimasa itu kaisar lebih tinggi dari raja. Kaisar memimpin banyak kerajaan. Setiap kerajaan dibawah kekaisaran selalu mengirimkan upeti.

Queen Yixia' Man《Park Shinhye》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang