MEMBALAS KEJAHATAN

131 1 0
                                    

(Yesaya 13:9-16)

Saudaraku yang dikasihi Tuhan. Sebagian kita mungkin akan terkejut dan berkata, kenapa Allah yang baik, panjang sabar, tetapi membalas kejahatan? Apakah Dia tidak bisa menahan kesabaran-Nya? Ingat, Tuhan yang membalas kejahatan, tetap Tuhan yang mengasihi dan punya rencana yang indah untuk kita. Kita bukan menyembah Allah yang mudah murka, membenci dan mendendam. Meskipun kadangkala kita merasa yang Tuhan beri buat saya bukanlah yang terbaik.

Kadangkala kita masih bertanya pada Tuhan kenapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi dan masalah ini belum cepat selesai? Jawaban saya: kita hanya belum mengerti saja, tetapi yang pasti adalah Tuhan selalu menyediakan yang terbaik. Tinggal persoalannya adalah apakah kita mengerti, mengimani dan berserah untuk itu? Dia menerima kita apa adanya dan mendorong kita untuk mencapai tingkat maksimal bahkan Dia siapkan segala sesuatunya sampai kita merebut yang terdahyat hidup kita (Yesaya 1:18). Dia juga memberikan pengampunan yang sempurna buat kita. Manusia seringkali menuntut kita menjadi seperti yang ia mau, tetapi Tuhan itu dahsyat, dengan cepat Dia memanggil kita dan berkata: Mari hai kamu yang letih lesuh, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Itulah yang indah dalam iman percaya kita.

Pertanyaan bagi kita hari ini, mengapa Tuhan membalas kejahatan dengan teguran yang keras?

1. Karena Tuhan tidak ingin kita binasa.
Ayat-ayat sebelumnya, menjelaskan bahwa sebelum Tuhan memukul bangsa Israel, Tuhan memberi warning terlebih dahulu. Tuhan menegur, menyatakan penyesalan-Nya dan menyampaikan firman terlebih dahulu. Tuhan itu serius, karena ia tidak mau kita binasa di neraka. Karena itu Tuhan mendidik dan memukul terlebih dahulu, untuk membuat manusia itu sadar dan meninggalkan dosanya. Sebab kalau Tuhan tidak didik kita, maka kita akan berjalan menuju pada kebinasaan. Sama seperti orang tua yang melihat anaknya berumur 13 tahun, mulai melakukan hal-hal yang tidak pantas, maka orang tua tidak mungkin diam, tetapi akan menegornya, memarahinya dan memperingati berulang-ulang. Kalau anaknya tetap melakukannya, maka ia akan didisiplinkan supaya masa depannya tidak hancur (Wahyu 3:19).

2. Supaya kita terdidik dan terlatih.
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa hidup ini tidak mudah. Kita seperti anak domba di tengah serigala. Berarti hidup kita adalah hidup dalam bahaya. Kalau kita tidak hati-hati, kalau kita main-main, maka hidup kita mudah dihancurkan oleh dunia ini. Ketika kita berbuat dosa, tidak bisa dinasehati, maka Tuhan harus memukul supaya kita terdidik dan terlatih serta tidak diseret oleh iblis melalui hawa nafsu dan emosi kita. Pendidikan Tuhan menghasilkan pengendalikan diri yang kuat.

3. Supaya kita memiliki hati yang takut akan Allah.
Positifnya adalah kita akan berani berkata tidak pada dosa dan kita dapat mengendalikan diri kita dari kejahatan. Janganlah kita menjadi orang percaya yang dapat berkata saya cinta Tuhan, tetapi tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan.

4. Supaya kita menjadi berkat.
Tuhan senang mendidik, memproses dan memukul kita, supaya hidup kita jadi berkat sehingga orang dapat melihat kita dan berkata sungguh, dia saja yang hidup dekat dengan Tuhan kalau berbuat dosa dipukul dan dihajar oleh Tuhan. Berarti setiap kita harus hidup dalam kebenaran.

Saudaraku, pembalasan Tuhan punya tujuan dan Dia punya batas-batas tertentu. Dia tegur kita dengan keras karena Dia tidak ingin kita jatuh dalam kebinasaan dan supaya kita terdidik dan terlatih, memiliki hati yang takut akan Tuhan serta mengerti tujuan Tuhan agar kita dipercepat setiap hari untuk menjadi berkat dan membawa jiwa-jiwa diselamatkan. Haleluya. Amin! Tuhan Yesus memberkati.

[Sumber: Dipercepat Setiap Hari Bersama Yesus]

RENUNGAN ALKITAB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang