Menghajar karena mengasihi

503 11 1
                                    

Hosea 5 : 1 - 7
"... maka Aku ini akan menghajar mereka sekalian" (ay. 2b)

«««»»»♡♡♡♡»»»«««

Ungkapan "menghajar dengan kasih" mungkin saja sukar dipahami, tetapi begitulah pola pikir orang percaya. Ketika ada hajaran yang dialami, maka yang diharapkan adalah mereka bertobat atau berubah karenanya hajaran itu maksudnya adalah untuk mendidik.

Mestinya para imam dapat melaksanakan tugasnya agar umat memberikan kurban dengan hewan kurban disertai hati yang bertobat. Namun para imam justru menjerumuskan umat untuk mempercayai dewa-dewi kesuburan serta mencari keuntungan materi dari tugasnya yang sebenarnya mulia. Demikian juga dengan raja-raja yang justru menjebakkan dirinya dengan mempolitisir agama demi kepentingannya sendiri. Mereka enggan mendukung agar umat Israel menyembah Allah di Bait-Nya, di Yerusalem (Selatan): "Dengarlah ini, hai para imam, perhatikanlah, hai kaum Israel, dan pasanglah telinga, hai keluarga raja! Sebab mengenai kamulah penghukuman itu, karena kamu telah menjadi perangkap bagi Mizpa, dan jaring yang dikembangkan di atas gunung Tabor" (Hosea 5:1).

Sebagai Nabi yang disuruh mencintai Gomer, tentu saja simbol kasih itu tidak pernah lepas disandangnya. Namun, kasih yang dimaksud sebenarnya sebagai suatu teguran yang keras, agar umat menyadari, lalu berbalik meninggalkan kesalahannya. Dalam hidup kita sebagai orang percaya, jika kita melakukan kesalahan yang besar, hendaknya kita mengingat bahwa Allah yang begitu mencintai kita dengan tulus juga akan menegur kita. Maka, terimalah itu dengan sukacita dan bangunlah masa depan dalam cinta kasih Tuhan.

RENUNGAN ALKITAB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang