Bahayanya Pendengaran Selektif

141 3 0
                                    

Ketika saya SMP, entah mengapa saya seakan-akan tidak pernah mendengar ketika ibu saya menyuruh saya untuk mencuci piring atau meletakkan baju kotor pada tempat cucian. Tetapi entah mengapa saya dapat mendengar suaranya dengan keras dan jelas ketika dia mau membelikan saya barang-barang baru. Saya menyebut ini sebagai “Pendengaran Selektif,” dan saya percaya kebanyakan dari kita memiliki permasalahan yang mirip-mirip dengan ini.

Tentu saja pendengaran selektif kepada orang tua dan teman-teman kita adalah suatu hal yang tidak baik, apalagi jika kita memiliki pendengaran selektif kepada Tuhan. Kita sebagai orang Kristen seringkali tanpa sadar memiliki pendengaran selektif kepada Firman Tuhan, Kita menyukai kebenaran bahwa Tuhan mengampuni kesalahan kita, tetapi kita tidak begitu suka dengan perintahNya untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Kita menyukai kebenaran bahwa Tuhan Yesus telah mengorbankan diriNya untuk kita, tetapi kita tidak begitu suka dengan perintahNya agar berkorban untuk orang lain.

“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (Yohanes 2:3-6).

Teman-teman, jika kita hanya mau menerima sebagian dari perintahNya, dan pura-pura tidak mendengar sebagiannya yang lain—kita tidak bisa menjadi pengikutNya. 

Jangan ubah apa yang kamu dengar

Hal kedua yang ingin saya ingatkan adalah untuk melakukan perintah Tuhan sesuai dengan apa yang Tuhan maksud, bukan sesuai dengan apa yang kita ingin untuk Tuhan maksudkan. Saya beberapa kali bertemu dengan orang-orang Kristen yang mengubah arti Alkitab; ketika mereka diperhadapkan dengan ayat Alkitab yang keras, mereka berkata, “Itu bukan apa yang Tuhan sesungguhnya maksudkan, yang sebenarnya Dia maksudkan adalah…” Stop! Jangan pernah mengubah arti dari sebuah ayat Firman Tuhan hanya untuk membuatnya terdengar lebih enak dan nyaman di telinga kita! Jika kamu mengubah arti Firman Tuhan ke dalam versimu sendiri, mungkin saja Yesus yang kamu sembah bukanlah Tuhan Yesus yang asli, melainkan Tuhan Yesus versi-mu sendiri.

Setiap kali kita membuka Alkitab, kita harus berdoa terlebih dahulu, “Tuhan, ajarkanlah saya sehingga saya dapat mengerti perintah-perintahMu!” Kita bagaikan domba-domba yang duduk di pangkuan gembalanya yang baik—mendengar arahan, pelatihan, dan pemuridanNya. Bagaimana kita bisa menjadi pengikut Yesus di dalam hidup ini, jika kita tidak mendengar dari Yesus secara penuh dan utuh?

Teman-teman, marilah kita berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk memberikan telinga yang mau mendengarkan perkataan-perkataanNya.

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).

RENUNGAN ALKITAB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang