BAB 12 - Jealous (?)

509K 28.7K 1.7K
                                    

Halohaaa semuaa..

Kangen banget dehhh hehe, mohon maaf baru bisa update ^^

Jangan lupa follow ig aku untuk info PO NADW

Ig : @indahmuladiatin

Langsung aja yaa happy reading guys! Hope you like this chapter 😉😉😉😘

🍬🍬🍬

Akhirnya setelah hampir satu minggu Caramel berdiam diri di rumah sakit. Hari ini dia bisa pulang ke rumah. Rencana liburannya tetap dilanjutkan karena ayah sudah menyiapkan semuanya.

Chika membereskan barang-barang Caramel. "Kamu nunggu siapa?"

Caramel menoleh dan tersenyum kecil. Kepalanya menggeleng pelan. "Aku kira Ayah sama Bunda yang jemput."

"Tadinya begitu, tapi Kaka mau jemput kamu dan Bunda nyuruh Kakak ikut dia," jawab Chika.

"Oh pantes," jawab Caramel. Sebenarnya dia ingin Bara ikut datang ke rumah sakit tapi sepertinya dia cuma bisa berharap. Cowok itu terlalu sibuk dengan pekerjaan.

Chika tersenyum dan mengusap kepala Caramel. "Ayo kita pulang, Kaka udah nunggu di luar."

Di rumah, bunda langsung menyambut Caramel dengan wajah senang. Akhirnya partner dalam membuat kerusuhan di rumah sudah pulang. Selama Caramel dirawat, rumah ini rasanya sangat sepi. Tidak ada yang mengganggu kesibukan-kesibukan orang lain.

"Akhirnya kamu pulang!" kekeh bunda sambil merangkul bahu Caramel.

Caramel tertawa kecil, dia juga senang bisa pulang. Kembali ke kamarnya adalah impian sejak minggu kemarin. "Kara juga seneng Nda." Kepalanya menoleh ke arah pintu rumah. "Nda, Kara mau ke rumah Umbel ya?"

"Ehh kamu mau langsung pergi lagi?" tanya bunda.

Caramel meringis kecil. "Hehe biasa Nda, sekalian jemput dia biar nanti kita langsung berangkat."

"Biar Ayah antar," ucap ayah langsung. Hal seperti kemarin tidak boleh sampai terjadi lagi. Kemarin hanya lengan yang terkena pisau. Jangan sampai Caramel diserang seperti itu lagi.

Caramel tersenyum dan merangkul lengan ayah. "Ayo!"

Di dalam mobil, Caramel bersenandung kecil dengan wajah senang yang sangat terlihat. Di tikungan dekat bengkel tempat Bara bekerja Caramel langsung menepuk pelan lengan ayah. "Stop sebentar Yah."

"Ada apa?" tanya ayah.

Caramel menatap keluar jendela, wajahnya terlihat berpikir sampai kepalanya menggeleng pelan. "Ayo Yah jalan lagi."

"Ada apa disana?" tanya ayah lembut.

"Eh hehe nggak Yah," jawab Caramel.

Ayah menghela nafas panjang. Tangannya mengusap kepala Caramel sebelum kembali menjalankan mobil. Caramel memang sudah besar, tidak semua urusan putrinya ini bisa diketahui.

"Ayah pulang aja, nanti biar kita dianter sama Bang Dirga," ucap Caramel sebelum turun.

"Jangan sampai kejadian kemarin-"

"Ayah, Kara janji hari ini Kara pulang tanpa ada luka," potong Caramel dengan wajah yakin. Kadang ayah memang terlalu protektif sampai membuatnya pusing. Tapi dia tidak pernah keberatan, kasih sayang ayah memang sangat besar.

Ayah tersenyum tipis dan mengacak rambut Caramel. "Ayah tunggu di rumah."

"Siap!" jawab Caramel. Dia mengecup pipi ayah sebelum keluar dari mobil dan berlari masuk ke rumah Bella.

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang