BAB 27 - Become Better

418K 26.4K 2.4K
                                    

Haloooo semuaaa

Indah balik sama part baru TBWAFS

Wkwk mohon maaf kemaren mau up ehh nggak sempet nulis. Maklum jalan BAB 2 skripsi jadi ngetik-ngetik buku dulu 😂

Jangan lupa follow ig @indahmuladiatin

Part ini nggak terlalu berat yaa karena kemaren udah berat-berat terus 😂😂😂

Happy reading guys! Hope you like this chapter 😘😘

🍬🍬🍬

Caramel tersenyum sambil memeluk erat boneka beruangnya. Dia benar-benar tidak bisa menahan senyum kalau ingat sekarang Bara sudah kembali. Ahh rasanya tidak sabar untuk sekolah besok. Kekehan geli muncul dari bibirnya sendiri mengingat hari-harinya dengan cowok itu. "Emm besok rambut gue bagusnya diapain yaa? kuncir udah biasa, digerai nanti berantakan."

"Dikuncir, anak Bunda kelihatan lebih manis begitu," kata bunda yang baru saja masuk ke kamarnya.

Caramel meringis kecil sambil mengusap tengkuk. Wajahya memanas. "Bunda belum tidur?"

Bunda duduk di ranjang Caramel dan mengusap kepala putrinya. "Bunda yang harus tanya begitu. Kenapa Kara belum tidur?"

"Emm belum bisa tidur Nda," jawab Caramel sambil memeluk bunda dan menenggelamkan wajahnya ke bunda. Kebiasaannya kalau sedang manja pada wanita yang sudah melahirannya ini.

Bunda terkekeh kecil dan memeluk Caramel. Tangannya menepuk-nepuk pelan kepala anaknya. "Kara berhasil. Bunda tahu kalau Kara pasti bisa, sekarang Kenneth sudah kembali ke Daddy."

"Iya Ndaa, yahh tapi kadang Kara mikir buat berhenti. Tau nggak kenapa Kara bertahan?" tanya Caramel.

"Karena hati Kara yang mau begitu?" tanya bunda.

Caramel terkekeh dan menganggukan kepalanya. Dia mengambil bonekanya dan bertopang dagu sambil menerawang. "Dan untuk Mommy Stella," katanya dengan senyum senang. Dia menceritakan mimpinya saat bertemu mommy Stella pada bunda. "Kara baru sadar kalau dia Mommy Stella, Kara lupa apa yang kita bahas sampai waktu bangun Kara nangis."

Mata bunda kembali berkaca-kaca. "Dulu Bunda pernah mimpi tentang Ayahmu. Waktu itu hubungan Bunda dan Ayah tidak terlalu baik, dan satu tahun setelah itu Bunda baru tahu kalau mimpi itu pertanda Ayahmu kecelakaan."

"Ayah kecelakaan tapi Bunda enggak tahu?" tanya Caramel penasaran.

Bunda menangkup wajah Caramel dam menatap dalam mata bening itu. "Tidak ada perjalanan yang mulus tanpa halangan. Bunda dan Ayah juga begitu, ada masa lalu kelam. Tapi masa lalu adalah guru terbaik."

Caramel mengerutkan keningnya. Dia jadi penasaran masa lalu bunda dan ayah. Bunda itu kan tidak bisa pisah lama dengan ayah. Kenapa bunda bisa sampai tidak tahu kalau ayah kecelakaan. Selama satu tahun pula, itu waktu yang lama.

"Apa dulu Ayah sama Bunda sering bertengkar?" tanya Caramel.

Bunda menganggukan kepalanya dan terkekeh kecil. "Hampir setiap hari."

"Ohh yaa? waktu pacaran?" tanya Caramel lagi. Dia makin tertarik dengan cerita bunda dan ayah yang menurutnya sekarang adalah pasangan paling romantis.

"Bunda tidak pacaran dengan Ayah. Kamu tahu? Ayahmu itu unik, dulu Bunda sampai gemas mau memuseumkan Ayahmu itu. Barang langka," kekeh bunda.

Caramel ikut tertawa dia mencepol asal rambutnya agar tidak menganggu. "Kara penasaran ekspresi kesal Ayah setiap bertengkar sama Bunda."

The Boy With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang